27. Hangatnya New York

256 28 0
                                    

Akhirnya, tanggal 31 Desember kami tiba di New York, Amerika. Udara disini tidak sedingin yang kukira. Aku bisa merasakan kehangatan saat memasuki rumah baru yang akan kutempati bersama Taeyong dan Jaehyun.

Sedangkan Eunseok tinggal di tempat lain , yaitu sebuah villa yang baru saja dibeli oleh Papanya, saat Eunseok mengatakan ia akan pindah ke Amerika.

Benar-benar orang kaya, karena harga villa disini sangat mahal. Ya, semoga Eunseok betah tinggal disana.

Aku segera merapikan barang-barangku, dan menatanya di lemari. Kamarku bagus dan berada di lantai dua. Sangat hangat dan nyaman. Kedua kakakku juga tampak sibuk merapikan barang di kamarnya masing-masing.

Kubuka gorden jendela kamarku, dan aku bisa melihat banyaknya orang berkumpul untuk merayakan tahun baru bersama keluarga mereka.

Mereka mungkin penghuni rumah-rumah yang berhadapan denganku, dan rumah yang berderet denganku.

Pohon Natal masih terpasang di rumah mereka dan sebuah boneka salju besar tersenyum dengan hidung wortel dan syal merahnya.

Aku melambaikan tanganku ke arah boneka salju dan tersenyum seperti orang bodoh dari balik jendela.

"Seneng banget ya ?" tanya Jaehyun sambil ikut mengintip di sampingku.

Aku mengangguk.

"Iya seneng banget kak! Tahun baru dan memulai hidup baru."

"Bagus deh. Telpon Eunseok dong, suruh dia kesini." kata Jaehyun , menepuk kepalaku kemudian ia kembali ke kamarnya.

Aku segera mengambil ponsel di atas kasur dan menelpon Eunseok.

"Hallo."

"Hallo, maaf gue baru selesai beres-beres. Belum sempet ngabarin."

"Iya gapapa. Kalau gak sibuk, lo disuruh kesini sama Jaehyun."

"Kenapa gak kalian aja yang kesini? Sekalian kunjungan villa gue."

"Mulai sombong lo ya."

"Siapa yang sombong? Gue cuma pengen kalian tau , kali aja lo nyaman disini dan ikut ditinggal disini." katanya sambil tertawa jahil.

"Gak! Gue gamau tinggal bareng sama lo."

"Dih, awas aja sampai sini lo merengek ke Taeyong minta pindah."

"Intinya lo sibuk apa gak? Bisa kesini atau gak?" tanyaku emosi .

"Sibuk. Kalian aja yang kesini. Bye."

Eunseok menutup telponnya, dan membuatku ingin berkata kasar. Tetapi tidak boleh, karena aku sayang padanya.

"Kak, Eunseok gak bisa kesini. Sibuk." kataku pada Jaehyun dari depan pintu kamarnya.

"Hehehe kakak juga lupa kalau harus pergi makan malam sama dosen Harvard."

"Loh, beneran?"

"Iya. Sama Taeyong . Kakak kan mau fokus untuk ngelamar kuliah disana."

Benar juga. Jaehyun suka bernyanyi dan membuat lagu. Ia harus fokus dengan impiannya mulai sekarang. Dari dulu ia memang ingin berkuliah di Harvard dan mengambil jurusan musik.

"Aku sendiri dong disini?" tanyaku cemberut.

"Mandi dulu sana! Kakak anter ke villa Eunseok entar." kata Taeyong sambil mendorongku agar aku segera mandi saat itu juga.


☃️☃️☃️

Aku menekan bel yang berada di samping pintu, berkali-berkali. Karena selama lima menit berdiri disana, sang pemilik villa indah nan megah tidak kunjung datang menyambutku.

Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang