Author Pov.
Seorang pria menutupi wajahnya dengan bantal sambil tersenyum malu. Tak lama kemudian ia kembali menggulung tubuhnya dangan selimut tebal dan cekikikan sendiri, karena mengingat kejadian saat hari Sabtu.
"Anton...! Wake up honey!" teriak suara seorang wanita yang tidak lain dan tidak bukan adalah mamanya.
"Yessss Mommy!" sahut Anton terdengar sangat bersemangat.
"Tumben. Biasanya marah kalau dipanggil." lirih sang mama sambil memegang knop pintu kamar anaknya.
"Selamat hari Senin." ucap Anton , ia bangkit dari tempat tidurnya dan meraih handuk yang diberikan oleh mamanya.
"Monday is a good day , right? Nanti sore pulang sekolah langsung ke rumah ya? Kita ke rumah temen papa kamu. Dia bisa bantu untuk masuk ke universitas yang kamu mau." kata mama Anton sambil mendorong anaknya menuju ke kamar mandi.
Berbeda dengan Anton, seorang laki-laki yang sudah menggunakan seragam sekolah kini tengah menyantap sarapannya di depan meja makan.
Tidak ada senyum yang ia tunjukkan, ia hanya berekspresi datar dan dingin. Sembari melihat ipadnya dengan teliti.
Anton menatapnya dengan rasa tidak suka.
"Anton! Cepat honey, nanti kamu telat." ucap sang mama yang marah saat melihat Anton menatap ke arah laki-laki yang duduk di depan meja makan.
Tak lama kemudian, laki-laki itu bangkit dari tempat duduknya dan meraih tas yang berada di atas meja, hendak pergi dari rumah dan menuju sekolah.
Namun, tidak ada ucapan apapun dari mamanya. Wanita itu bahkan tidak bertanya apakah ia sudah membawa uang ke sekolah , dan juga tidak menanyakan apakah ia sedang dalam keadaan baik-baik saja hari ini?
Laki-laki itu menutup pintu rumah dengan pelan, kemudian menaiki sepedanya yang ia parkir di depan rumah.
Tampak jelas dari punggungnya, bahwa ia hanyalah seorang remaja laki-laki yang kesepian dan merindukan kasih sayang dari seseorang.
Tak lama kemudian ia menoleh ke arah rumah yang terletak di seberangnya dan menatap ke arah jendela kamar atas.
Namun suara gaduh seorang laki-laki dari rumah itu, membuatnya langsung melajukan sepedanya dari sana.
🌼🌼🌼
Anton melangkahkan kakinya perlahan di koridor, dan mengintip di jendela kelas. Melihat apakah sahabatnya sudah datang.
Anton tidak bisa menahan senyum saat melihat sahabatnya itu kini sudah berada di dalam kelas .
Seorang siswi sedang duduk di bangkunya sambil mencatat sesuatu di ipadnya. Ia juga terlihat sedikit kebingungan saat membaca sesuatu disana.
Anton merasa bahagia saat melihat gadis itu. Rasanya ia ingin cepat-cepat menemui dan menyapanya dengan ceria.
Namun, senyum Anton pudar begitu saja saat melihat gadis itu kini diam-diam melirik ke arah bangku seseorang.
Apa ia benar-benar tertarik pada orang itu?
Apa ia juga menyukainya ?
Apa yang bagus darinya ?
Apa yang spesial dari si gila belajar ?
Apa dia juga lebih menarik dari Anton?
Ya, walapun gadis itu tidak pernah mau mengakuinya namun Anton bisa merasakan bahwa sahabatnya itu tertarik dan penasaran dengan saudara kembar Anton, yaitu Wonbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAM
FanfictionKepada siapa diriku harus menaruh rasa percaya? Warning: terinspirasi oleh series netflix berjudul Elite. 💗