Festival I

157 23 4
                                    

"Festival?" pekik Sohee , memenuhi penjuru kelas.

"Ya. Festival ya temen-temen. Acaranya besok , dari sore sampai selesai. Untuk lokasi udah gue kirim di grup chat . Silahkan dilihat. Kalau ada yang ditanyakan, bisa ditanyakan sekarang." ucap Yushi , selalu ketua kelas.

Ia berdiri di depan kelas sambil memegang ipadnya.

"Ini wajib dateng gak sih?" tanya Riku yang wajahnya sudah terlihat malas.

"Wajib. Sampai disana akan diabsen. Kenapa wajib? Karena akan ada pengenalan dari kampus-kampus yang mungkin bisa menarik perhatian kalian." jawab Yushi, memaksa.

"Selain itu, akan ada siswa sekolah-sekolah lain juga disana, bukan kita aja. Ditambah lagi akan ada banyak penampilan acara hiburan yang bisa ditonton."

Hampir semua siswa dikelasku mengangguk dengan malas. Mereka tampak tidak ingin menghadiri festival besok, karena mengganggu aktivas belajar mereka . Khususnya yang sudah punya kampus tujuan , dan tidak ingin mendengarkan tawaran dari kampus lain.

"Lo dateng?" bisik Anton dari bangku depan.

Aku mengangguk.

"Horeeeee." teriak Anton pelan.

"Kenapa ?" tanyaku.

"Kita bisa nonton acara hiburan bareng." ucapnya semangat, sambil tersenyum lebar.

Aku ikut tersenyum saat melihat wajahnya itu.

"Kebiasaan!" bisikku pelan.

"Gue udah punya kampus tujuan. Jadi gue gak perlu tawaran dari kampus lain." ucapnya.

Aku mengangguk ke arahnya.

"Kalian berdua, ada yang ingin ditanyakan?" tanya Yushi dari depan, melihatku dan Anton sibuk berbicara.

"Pakaian apa ya ?" tanya Anton.

"Sekolah."

"What?" tanyanya tidak yakin.

"Kalau ada yang berbuat aneh-aneh disana, jadi bisa langsung ketahuan. Lo mau ngapain disana kok gak mau pakai seragam sekolah?" tanya Yushi sambil menaikkan alis kanannya.

"Gak. Nanya doang." sahut Anton kesal, dan ia mengalihkan pandangannya pada ipad yang dipegang saat ini.

"Udah , itu aja. Silahkan lanjutkan kegiatan belajar kalian." kata Yushi, kemudian duduk di bangkunya.

Aku melirik ke arah bangku Wonbin yang saat ini kosong. Sudah dua hari ia tidak masuk sekolah, dan sama sekali aku tidak tau alasannya.

Saat mengabsen dan ditanya oleh guru, Yushi mengatakan Wonbin tidak datang ke sekolah karena alasan pribadi. Yushi mengaku sempat ditelepon olehnya dua hari yang lalu.

Selain itu, saat di rumah aku tidak melihatnya sama sekali dua hari belakangan ini.

Pintu rumahnya tertutup rapat, dan tidak mungkin juga aku memantau rumah itu selama dua puluh empat jam.

Jadi aku tidak melihatnya.

Aku jadi merasa bersalah tidak membalas senyumannya malam itu.

Apa sebenarnya yang terjadi dengan Wonbin?

Apakah kini senyumnya juga sudah menghilang?

"Hei you! Pacar Yushi! Lo gak denger gue ngomong apa tadi?" teriak Sohee yang membuatku terkejut saat aku sibuk melamun.

Aku menatapnya heran.

"Pacar Yushi?" tanyaku tak percaya dengan apa yang kudengar. Rupanya ia terus-terusan salah paham semenjak kejadian di bioskop.

Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang