24 Desember 2020.
Malam Natal.Lagu khas Natal mengalun merdu di dalam mobil kami.
Lagu yang terdengar ceria itu justru bermakna lain malam ini. Kami bertiga kabur dari rumah setelah mendengar penjelasan dari Papa dan Mama yang ternyata sudah bercerai sejak lama tanpa sepengetahuan kami.
Malam ini, alih-alih merayakan malam natal bersama, mereka justru menyuruh kami untuk memilih akan tinggal bersama siapa kedepannya?
Aku dan kedua kakakku tidak menyangka hal ini akan terjadi. Selama ini hubungan keluarga kami terlihat baik-baik saja .
Malam ini, kami bertiga sangatlah kecewa.
Bahkan pohon natal yang kami hias dengan sukacita dari jauh-jauh hari, dan kado-kado natal yang sudah kami siapkan untuk malam ini hanyalah hadiah yang sia-sia.
Aku menangis sejadi-jadinya, karena tidak terima dengan keadaan kami saat ini.
Disaat kami harus memilih antara Papa dan Mama, aku dan Jaehyun lebih memilih untuk tinggal bersama Taeyong. Kakak pertama kami.
Mobil melaju cukup kencang tanpa tujuan dibawah kendali emosi Taeyong yang belum reda.
Kami melewati jalanan sepi dan licin karena salju mulai menutupi permukaan aspal.
Tiba-tiba ....
Brakkkkkkkkk.
Tubuhku tersentak saat mobil kami terasa seperti menabrak sesuatu. Aku mengangkat kepalaku yang kini terantuk pada kursi di depanku.
Kulihat Taeyong, mengusap kepalanya yang terbentur pada stir mobil.
"Sialan. Hati-hati kalo nyetir!" ucap Jaehyun kesal sambil memukul kursi kemudi Taeyong dari arah belakang.
"J-jae, itu...."
Taeyong menunjuk ke arah jalanan , tepat di depan bawah mobil kami, sebuah tangan tegeletak di samping ban mobil .
Aku terkejut , dan bergerak membuka pintu mobil. Namun, Jaehyun menahanku.
"Gak usah. Biar kakak yang keluar." katanya padaku.
Jaehyun dan Taeyong keluar dari dalam mobil , dan kulihat mereka berdua panik sambil menyalahkan satu sama lain.
Aku pun ikut keluar, dan amat terkejut saat melihat seorang laki-laki yang masih menggunakan seragam sekolahnya, kini bersimbah darah dan tersungkur di bawah mobil kami.
Darahnya mengaliri salju di sekitarnya.
Laki-laki itu masih menggunakan tas sekolahnya, dan tak jauh dari mobil kami, beberapa kado kini tampak sudah berserakan .
Kulihat sepasang sepatu nike berwarna putih sudah penyok dan keluar dari dalam kotaknya.
Apa itu hadiah natal? Pikirku.
"Taeyong, kita telepon polisi sekarang." ucap Jaehyun sambil merogoh ponselnya dengan wajah pucat pasi.
Taeyong menepis tangan Jaehyun, dan merebut ponselnya.
"Lo gila? Lo mau kita masuk penjara?" kata Taeyong marah.
"Ya udah kalau gitu telepon ambulan!" teriak Jaehyun ikut marah, pasalnya wajah Jaehyun kini tampak berkeringat dingin.
"Terus lo mau bilang apa , hah? Lo mau bilang kalau lo nemuin orang ketabrak disini? dan ujung-ujungnya polisi bakal ikut tau dan malah interogasi kita!"
Kini Taeyong mendorong dada Jaehyun dengan kasar dan membuat kakak keduaku itu tidak terima dan balas mendorong Taeyong.
Mereka berdua malah bertengkar saat keadaan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAM
FanfictionKepada siapa diriku harus menaruh rasa percaya? Warning: terinspirasi oleh series netflix berjudul Elite. 💗