Author Pov.
Memenangkan hadiah 10.000 dollar?
Jangan bermimpi!
Sebagai akibat pergi tanpa ijin , Sungchan menemukan berbagai kesulitan saat berada di New York.
Ia kehilangan gitar miliknya sebelum kompetisi diadakan. Bahkan ia sama sekali tidak tau siapa pemilik gitar klasik berwarna putih yang ia bawa.
Jika berniat menggunakan gitar itu untuk mengikuti kompetisi, tentu saja bisa. Namun entah kenapa perasaan Sungchan membuat dirinya mengacaukan kompetisi dan mengakibatkan gelar juara hanya menjadi sebuah angan-angan semata.
Ia bahkan hampir menangis setelah mengikuti kompetisi gitar yang serasa kacau balau .
Jangankan 10.000 dollar, uang sakunya saja kini sudah hampir habis. Ia sudah menyewa hotel selama satu malam, dan siang ini adalah jadwal check out dari hotel.
Tiket pesawat sudah dipesan, akan berangkat pada malam hari nanti. Benar-benar pergi ke New York hanya untuk satu malam yang penuh dengan penyesalan.
Sungchan tidak membenci New York, tapi ia membenci dirinya sendiri. Tanpa uang dari ayahnya, ia bahkan tidak bisa apa-apa di tempat ini.
Sungchan masih bergantung pada ayahnya dan sama sekali belum bisa mandiri.
Rasanya ia sangat merindukan sang ayah hingga ia ingin cepat-cepat pulang.
Namun sebelum itu, ia harus menemukan gitarnya terlebih dahulu. Siapa tau saja si pemilik gitar klasik ini juga sama bingungnya dengan Sungchan ketika menyadari gitar mereka tertukar.
Ya, masih ada waktu beberapa jam sebelum ke bandara. Jadi Sungchan memutuskan untuk pergi ke sekolah tempat siswa laki-laki itu pertama kali naik bus.
Siapa tau saja Sungchan bisa bertemu dengannya.
Sungchan tiba di sekolah itu pada waktu yang sangat tepat, yaitu saat para siswa International School sudah mengakhiri jam belajar dan sedang berjalan keluar gerbang sekolah untuk pulang.
Sambil menggendong tas gitar dan memegang payung, Sungchan memerhatikan satu persatu siswa yang keluar dari sekolah dengan teliti.
Ia bahkan sempat menghentikan beberapa siswa laki-laki dan menanyakan hal mengenai gitar itu pada mereka.
Namun mereka mengatakan bukanlah pemilik gitar, bahkan ada juga yang menjawab dengan sarkasme bahwa mereka tidak ada waktu untuk bermain gitar, apalagi berbicara dengan orang asing seperti Sungchan.
Rasanya Sungchan ingin meninju orang itu saat ini juga. Namun, ia harus menahan amarahnya karena Sungchan sedang jauh dengan sang ayah.
Tidak akan ada orang yang bertanggung jawab padanya disini.
Saat hampir menyerah, tiba-tiba sesuatu menarik perhatian Sungchan.
Berjarak sekitar beberapa langkah ia melihat seorang siswi sedang menutupi wajahnya dengan payung berwarna hijau dan seorang siswa laki-laki tengah berdiri memunggungi Sungchan.
Seragam siswa itu hampir basah kuyup karena sepertinya gadis di balik payung tidak ingin berbagi payung dengannya.
Namun beberapa saat kemudian siswa itu akhirnya meraih payung sang gadis dan mereka berada di bawah payung yang sama.
Apa mereka sedang bertengkar?
Lucu sekali, pikir Sungchan.
Namun sesaat kemudian ia benar-benar terkejut, saat mendengar suara bersin yang sepertinya mirip dengan suara kemarin yang ia dengar saat di bus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAM
FanfictionKepada siapa diriku harus menaruh rasa percaya? Warning: terinspirasi oleh series netflix berjudul Elite. 💗