Aku memundurkan langkahku, dan menundukkan kepalaku.
"Shohei, pacaran gak semudah itu." kataku terpaksa. Karena aku belum punya jawaban yang pasti untuknya.
Pacaran bukan hal sederhana. Akan ada rasa sakit, trauma dan sedih jika dijalani dengan cara yang salah.
Selain itu, aku belum mengenal Shohei seutuhnya. Aku sadar, yang kuketahui hanyalah nama, asal, dan juga rumah.
Itu saja.
Sifat aslinya, aku tidak tau.
Selain itu, aku masih bingung kenapa Shohei mempunyai sepatu nike berwarna putih. Selama ini aku hampir lupa dengan fakta itu.
Bagaimana mana kalau ia adalah orang yang berkaitan dengan insiden dua tahun lalu?
Aku benar-benar takut.
"Maaf Shohei, gue belum siap untuk pacaran. Kakak gue pasti bakal marah kalau tau." kataku beralasan, yang memang benar adanya jika Taeyong tau, ia akan mengamuk.
Shohei mencengkram bahuku erat, dan membuatku kembali menatapnya.
"Tapi kamu suka kan sama saya?" ucap Shohei sedikit membentak.
Aku terkejut dengan nada suaranya yang kini sedikit berubah.
Apa dia marah padaku?
"Shohei, apa lo gak tau perasaan gue ? Apa ciuman tadi belum cukup menjawab kalau gue juga punya perasaan yang sama?" sahutku.
"Tapi kenapa? Apa susahnya menerima saya? Keadaan tidak akan berubah. Saya akan tetap seperti sebelumnya. Saya cuma mau kamu jadi milik saya." kata Shohei bergetar.
Kurasakan ia memang benar-benar memaksaku dan menginginkanku.
"Shohei, lo belum tau siapa gue. Gue punya banyak rahasia yang mungkin buat lo benci sama gue, gue belum siap. Maafin gue."
Aku mengusap kedua pipi Shohei , kemudian memegang tangannya.
"Gak akan ada yang berubah Shohei, gue gak akan menjauh dari lo. Kita tetep seperti dulu." kataku meyakinkannya.
Namun Shohei memasang wajah kecewa dan menghempaskan kedua tanganku.
Tanpa berkata-kata lagi, Shohei berlari dan pergi meninggalkanku. Menyisakanku yang berdiri dan tak berani mengejarnya sedikitpun.
Maafkan aku, Shohei.
☘️☘️☘️
Dua hari setelahnya, aku memutuskan untuk kembali ke sekolah, yang tentu saja disambut oleh pelukan rindu dari sahabat-sahabatku.
Mereka meminta maaf atas kejadian waktu itu, dan tidak henti-hentinya mereka menanyakan bagaimana keadaanku saat ini.
Bahkan kami saat ini duduk berdesakan dan saling mendengarkan cerita satu sama lain.
Ten juga sudah kembali ke sekolah. Ia sangat senang saat melihatku.
"Lo gak tau gimana bosennya gue pas kelas tambahan berhari-hari tanpa lo." kata Jungwoo sambil memelukku erat.
"Gimana gue? Yang berhari-hari gak punya temen makan permen." sahut Doyoung sambil memegang kedua tanganku.
"Perasaan kalian gak seheboh ini deh pas gue baru keluar dari rumah sakit." kata Ten tidak terima.
"Yang paling kesepian sih gue. Samping kosong, belakang kosong." ucap Kun sambil tersenyum.
Ia tampak lega setelah kami akhirnya berkumpul bersama setelah beberapa lama.
"Denger baik-baik. Selama lo gak sekolah, kita semua udah mutusin hal mengejutkan buat lo." kata Jungwoo yang membuatku semakin penasaran.
"Oh ya? Apa ? Kalau narkoba, gue gak dulu deh. Stok gue masih banyak." sahutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAM
FanfictionKepada siapa diriku harus menaruh rasa percaya? Warning: terinspirasi oleh series netflix berjudul Elite. 💗