Jaehyun duduk di sofa dan sibuk dengan gitarnya. Sedangkan Taeyong sepertinya sedang memeriksa berbagai berkas yang kini berada di kedua tangannya.
Aku dan Eunseok melangkah masuk ke dalam rumah. Berusaha tidak menarik perhatian mereka. Apalagi dengan mataku yang bengkak dan merah.
"Darimana ? Kok jam segini baru pulang?"
Ucapan Taeyong menghentikan langkahku , yang kini hendak berjingkat ke lantai dua."Maaf kak. Tadi kami mampir ke cafe dulu, sekalian bikin tugas bareng." sahut Eunseok dengan nada ceria. Ia bahkan berdiri dan tubuh tingginya menutupiku.
"Bukannya lo temen Jaehyun? Kenapa bikin tugas sama dia ?" tanya Taeyong tegas.
"Iya aku emang temen Jaehyun kak. Tapi kan aku gak satu sekolah sama Jaehyun." kata Eunseok tenang.
Sedangkan aku merasa ketakutan di belakangnya dan rasanya ingin pingsan saja karena perasaanku campur aduk.
"Udahlah . Eunseok anaknya baik kok. Jangan galak gitu !" kata Jaehyun menenangkan Taeyong.
"Jangan berani aneh-aneh ya di belakang gue ! Terus Eunseok kenapa ikut naik ke lantai dua ? Mau ngapain lo? Lo kan udah bikin adik gue nangis waktu itu." ucap Taeyong yang masih teringat kejadian waktu itu.
"Mau pinjem contoh soal ujian kenaikan kelas sih kak. Boleh kan kak? Gak lama kok."
"Tiba-tiba berantem, tiba-tiba nangis, sekarang jadi akrab. Heran sama anak jaman sekarang!" Kata Taeyong ketus.
"Yaudah sana. Jangan lama-lama!"
Eunseok mengangguk sopan. Kemudian kami naik ke lantai atas menuju kamarku.
"Huh. Hampir aja." ucapku lega, saat kami sudah berada di dalam kamar.
"Jangan nangis lagi ya." kata Eunseok sambil menepuk kepalaku.
Aku menghela nafas, dan mengangguk.
"Sekarang apa rencana kita ?" tanyaku dan tengah dilanda rasa takut dan putus asa.
"Sini hp lo. Pastinya lo masih nyimpen video perlakuan keji mereka kan? Pembullyan atau apalah."
"Iya, gue hampir lupa. Itu bisa jadi boomerang buat mereka." kataku sumringah.
Eunseok tertawa kecil melihatku.
"Akhirnya tuan puteri si tukang sakau senyum lagi." ucapnya sambil mengusap rambutku.
"Gue gak sakau lagi ya ! Jangan panggil gue kayak gitu !" kataku tidak terima.
Ia hanya tertawa .
"Oh ya, kenapa lo bilang ke Doyoung kalau gue cewek lo?" tanyaku yang baru saja mengingat kejadian di sekolah tadi.
"Gak boleh?"
"Gue kan bukan cewek lo."
"Emang lo mau jadi cewek gue ?"
Aku membeku mendengar ucapannya yang tiba-tiba. Aku pernah mendengar kalimat dengan maksud yang sama dari mulut Shohei. Namun Eunseok mengatakannya dengan santai.
"Kenapa diem?" tanyanya sambil menjentikkan jarinya di depan mataku .
Aku tidak menjawab dan menyerahkan ponselku padanya.
"Jadi, kita upload aja video-video ini." kata Eunseok .
Aku mengangguk.
"Jadi lo mau jadi cewek gue ?"
"Hah?"
"Kok hah sih? Itu lo ngangguk."
Plakkkk.
"EUNSEOK ...!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAM
FanfictionKepada siapa diriku harus menaruh rasa percaya? Warning: terinspirasi oleh series netflix berjudul Elite. 💗