Hari sudah mulai gelap, saat mobil Yushi mulai mengarah ke area perumahanku. Namun buru-buru aku menyuruh Yushi untuk menghentikan mobilnya sebelum tiba di depan rumahku.
"Yushi. Gue turun disini aja." ucapku padanya.
"Ini rumah lo?" tanya Yushi sambil memperhatikan sekeliling.
"Bukan. Rumah gue masih di depan sana. Tapi gue turun disini aja ya ? Gue masih ada urusan lain." kataku memohon.
"Ya tapi kan-
"Thanks ya Yushi. Maaf udah ngerepotin." kataku sambil membuka pintu mobil saat Yushi menghentikan mobilnya.
Aku menutup pintu mobil dan melambaikan tanganku pada Yushi. Sedangkan Riku kini tampak memejamkan matanya di kursi belakang.
"Byeeeee." ucap Yushi, kemudian melajukan mobilnya dari area perumahanku.
Aku mengusap dadaku pelan, lega karena Yushi menurutiku untuk menghentikan mobilnya dan segera menurunkanku disini.
Aku melangkahkan kakiku menuju rumah, yang berjarak kurang lebih 200 meter dari tempat saat ini.
Semoga saja kak Taeyong, Jaehyun, ataupun Eunseok tidak berada di rumahku malam ini.
Ya, tentu saja harapanku itu terkabul. Karena aku bisa melihat mobil mereka tidak ada di parkiran, dan rumahku juga tampak sepi .
Aku menoleh ke arah rumah yang berada di seberang rumahku. Rumah itu juga tampak sepi. Bahkan jendela atas juga tertutup.
Aku segera melangkahkan kakiku menuju pintu rumah dengan perlahan, sambil bersenandung kecil dan mengeluarkan kunci dari dalam tasku.
Tapi, kenapa pintunya tidak dikunci?
Aku mendorong pintu depan dengan perlahan dan hati-hati
"Baru pulang?"
"Huaaaaaaa!"
Aku berteriak karena terkejut setengah mati ketika mendengar suara seseorang dari belakangku.
"Apa sih? Kok teriak?"
Aku menoleh ke belakang dengan gemetar, dan kulihat Jaehyun menatapku heran.
"Kenapa ? Kok teriak?" tanya Jaehyun padaku.
"Kak Jaehyun! Bisa gak jangan ngagetin?! Aku kira gak ada orang di rumah." sahutku sambil mendorongnya dengan kesal.
Aku benar-benar terkejut tadi, dan aku merasa marah kepadanya. Sambil mengerucutkan bibirku, aku masuk ke dalam rumah disusul oleh Jaehyun di belakangku.
Namun tak sampai disana saja kejutannya, aku kembali membeku saat melihat Eunseok bermain ps di ruang tamu.
Entah kenapa jantungku berdetak kencang, karena takut. Takut karena aku sudah pergi dengan Anton tanpa sepengetahuannya.
Aku berjalan menuju sofa, dan memeluk Eunseok dari belakang , sambil menempelkan kepalaku di punggungnya.
"Kok baru pulang? Kemana aja ? Sabtu kan libur . Aku nunggu kamu dari sore tadi." ucap Eunseok yang masih memegang stick ps nya.
Aku menghela nafas panjang, aku merasa bersalah pada pacarku itu.
Kupeluk Eunseok dengan erat sambil mencium rambut belakangnya. Ia pun menaruh stick ps dan kini duduk menghadapku.
"Kenapa sayang?"tanya Eunseok sambil memegang kedua bahuku dan menatap mataku.
Entah kenapa aku sangat merasa bersalah, karena tidak jujur kepadanya. Namun aku melakukan hal itu karena banyak hal telah kulalui akhir-akhir ini, dan dia tidak berada dalam situasi yang kualami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elite • NCT + Shohei + Riize + NCT NEW TEAM
FanficKepada siapa diriku harus menaruh rasa percaya? Warning: terinspirasi oleh series netflix berjudul Elite. 💗