"sampai detik ini aku masih tidak menyangka dengan apa yang telah terjadi padaku. laki-laki itu! dia yang ku temui secara tidak sengaja bahkan aku tidak mengenalnya. dan sekarang dia berani mendatangi ayahku dengan polosnya ia berkata bahwa dirinya menginginkan ku. sedetik pun aku tidak pernah berpikir bahwa dia akan ada di masa depanku, aku tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya setelah ini. apapun itu takdir lah sebagai penentu." tulis Alisa dalam buku diary nya.
malam ini Alisa masih duduk di kursi dengan di temani sebuah pena, pena itu yang menulis kisahnya di hari ini. waktu sudah mulai malam Alisa menutup bukunya lalu mematikan lampunya.
keesokan hari semua telah berbeda, Alisa yang tadinya hidup bebas tanpa memikirkan apapun sekarang ia merasa ada sesuatu yang menjaganya. bagaimana pun ta'aruf ini sudah ia terima bisa gak bisa Alisa harus banyak mengobrol dengan Ziyech untuk mencari kecocokan masing-masing.
Hari ini Ziyech meminta Alisa untuk menemuinya. mengingat perkataan Haidar yakni ayah nya Alisa ia ingin segera menghalalkan Alisa. namun karena ia belum mendapat kejelasan dari Alisa, Ziyech harus menemui Alisa kembali untuk menanyakan soal perasaan nya.
"anak bunda kok lemes banget, semangat dong kan udah ada penyemangat." goda Marwah pada anak gadisnya itu.
"Alisa masih ngantuk bun, tapi malah dapat praktek pagi." dengan seragam yang sudah rapi Alisa duduk dengan malas. mengingat semalam ia tidur sangat larut malam.
"jangan malas-malasan, harus semangat!" Marwah menyemangati.
"iya bunda, kalo gitu Alisa berangkat dulu. assalamualaikum!" Alisa sambil salim tangan pada Marwah.
meski masih terlihat lesu Alisa tetap menjalankan tugasnya di pagi hari. ia berangkat dengan mobil kesayangan nya. lalu notifikasi handphone berbunyi ia langsung mengambil dan melihatnya dalam keadaan menyetir.
"semangat pagi!" pesan dari Ziyech.
Alisa langsung tersenyum seakan semangat itu kembali dalam dirinya. Alisa hanya membaca pesan itu karena dirinya masih dalam perjalanan. ia tersenyum dan kembali menaruh handphone di sebelahnya.
sedangkan Ziyech sedang menunggu balasan Alisa, hari ini ia benar-benar ingin berbicara serius dengannya. namun balasan itu tak kunjung datang, Ziyech berpikir Alisa marah atau bahkan tidak menyukainya. pikirannya mulai over thinking terhadap Alisa. merasa kesal Ziyech langsung menelpon Alisa.
"driiiing....!" handphone Alisa berdering, ia mengambil kembali handphone nya dengan santai. matanya langsung membulat ketika melihat nama kontak yang memanggil itu adalah Ziyech.
sedikit deg-degan namun Alisa tetap menjawab telepon nya.
"hallo! Alisa? kenapa kamu gak balas chat saya?" ucap Ziyech tanpa memberi kesempatan Alisa menjawab sapaan nya.
"kamu kenapa?" tanya Alisa heran dengan sikap ziyech.
"malah nanya, saya tanya kamu kenapa gak balas chat saya?" Ziyech masih dengan rasa kesalnya.
"ooh! chat tadi ya? maaf yaa soalnya lagi di jalan gak bisa ngetik." Alisa dengan santai. lalu Ziyech terdiam gak bisa jawab.
"lagian kenapa sih kok kayak kesel gitu?"
"iya kesel lah, orang nungguin balasan malah di read doang."
"namanya juga lagi nyetir."
"kan bisa pake voice note, kamu ngomong saya lagi di jalan gitu!" Ziyech masih ngomel.
"iya saya balas nih, semangat pagi juga!"
"udah telat!" Ziyech dengan nada malas.
"kamu kok posesif banget." tanya Alisa tambah heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziyech
Romance⚠️just for fun ygy⚠️ Yang bener YANG JUDULNYA "MINE" "aku tidak tau jika dia adalah idaman para wanita, yang aku tau, aku adalah wanita yang menjadi idamannya" (Shakira khalisa) \\jangan lupa: <follow <vote <komen terimakasih.....