part 52 Dia Kekuatanku

226 34 39
                                    

HALLO!
JANGAN LUPA VOTE CERITANYA YAA!
HAPPY READING!

"Assalamualaikum!"

"Sebentar!" Bi Inah membuka pintu.

"Mbak, Aisyah."

"Alisa nya ada kan?"

"Ada. Masuk aja biar saya panggil kan."

"Makasih, bi."

Inah berjalan menyusuri tangga menuju kamar Alisa.

Pukul 10 pagi. Aisyah mendatangi rumah ku di akhir pekan. Aku masih rebahan dengan selimut yang masih menempel di tubuhku. Ketukan pintu dari bi Inah membuatku harus bergerak membukanya.

"Non, Alisa!!!" Bi Inah mengetuk pintu.

"Iya sebentar!"

"Di bawah ada mbak Aisyah."

"Aisyah?" Sedikit bingung jam segini Aisyah ke rumahku tanpa mengabari ku.

"Iya, orangnya nunggu di bawah."

"Oh, oke. Saya segera turun."

Dengan pakaian seadanya layaknya ibu hamil aku segera turun untuk menemui Aisyah. Aku tidak tahu kenapa Aisyah datang tanpa mengabari ku. Aku tak menghiraukan Ziyech yang masih fokus dengan handphone nya. Aku keluar dan menutup pintu kamar.

Mengenakan gamis simpel berwarna coklat muda Aisyah duduk di sofa ruang tamu. "Kamu udah lama di sini?" Aku duduk di sofa sebelahnya.

"Enggak."

"Lagian ke sini gak ngabarin dulu."

"Sengaja biar aku tahu kamu jam segini lagi ngapain? Haha!"

"Tadi pagi ceritanya udah olahraga sama pak suami. Eh, jadi males lagi mau ke bawah. Bingung juga mau ngapain?"

"Kalo udah bosen gitu pasti pengen cepet lahiran."

"Iyaa bener. Udah bosen di rumah bolak-balik kamar apalagi kalo mas Ziyech kerja."

"Kalo Ziyech kerja kamu sama siapa?"

"Ada Ummi, bi Inah semuanya nginep di sini."

"Ooh, Ummi di sini?"

"Udah dua Minggu kali ada."

"Berarti gak jenuh jenuh banget lah."

"Ya, gitu deh."

"Yang bosen itu aku gak ada kamu."

"Gimana gak ada aku?"

"Ya, paling buka handphone ngecek kerjaan udah gitu-gitu aja sampai pulang lagi."

"Sama Iyad gimana, udah baikkan belum?"

"Nah, itu alasan kenapa aku ke sini. Aku lagi bener bener butuh teman untuk cerita."

"Ya udah, cerita, gimana?"

"Baikkan sih enggak soalnya gak marahan juga. Cuma aku masih males aja buat ketemu dia."

"Terus Celine gimana? Aku belum sempat ketemu lagi sama dia."

"Itu masalahnya. Aku gak mau kalo Celine sampai tahu aku sama Iyad deket."

"Berarti Celine belum tahu soal kamu sama Iyad?"

"Kayaknya belum deh. Soalnya Iyad juga belum ngasih tahu."

"Terus Iyad beneran pacaran sama Celine?"

"Ngomongnya enggak. Tapi gak tahu namanya juga cowok."

"Jadi bingung harus kasihan sama siapa?"

ZiyechTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang