Welcome to part 31
Jangan lupa follow sebelum membaca
Dan jangan lupa coment and vote setelah membaca:)
Happy reading!
.
.
.Setelah setahun lebih pernikahan ini berjalan, akhirnya aku dan Ziyech bisa tidur di rumah sendiri. Yang tadinya selalu kesana kemari, hidup dengan orang tua dariku ataupun suamiku. Hari ini, aku sudah di depan rumah. Melihat rumah yang sudah lama kami nantikan, mulai sekarang akan menjadi saksi perjalanan rumah tanggaku dengannya.
"Alhamdulillah, akhirnya kita bisa tinggal di rumah sendiri." Ucapku yang baru saja sampai di depan rumah.
"Alhamdulillah, kamu seneng?"
"Seneng banget."
"Ya udah, kita masuk sekarang."
Aku tersenyum sambil mengangguk.
Terlihat kecil tapi ternyata luas, kamar yang kami tempati lebih besar dari ukuran kamarku dan juga kamar Ziyech. Semua ruangan sudah terisi, begitupun dengan kamar yang akan di tempati ini. Sepertinya dekorasi ini permintaan Ziyech, karena semuanya dia yang ngurus.
Sambil melihat-lihat semua ruangan aku membuka jendela kamarku, angin sejuk langsung menyambut di sore itu. Ziyech langsung merapikan baju-bajunya ke dalam lemari, sedangkan aku masih sibuk melihat-lihat isi ruangan.
"Sayang, baju yang biasa aku pake kamu gak bawa ya?"
"Baju yang mana?"
"Kemeja."
"Baju-baju penting semua aku bawa kok."
"Tapi gak ada yank."
"Ya udah, biar nanti aku aja yang beresin."
"Kalo ada, jangan dulu di masukin lemari ya, mau aku pake soalnya."
"Iyaa."
Semua baju sudah tersusun rapi, malam ini menjadi malam pertama menginap di sini. Menghadap Maghrib Ziyech sudah rapi dengan kemeja pendek dan sarungnya. Setelah adzan tiba, kami shalat berjamaah yang juga menjadi shalat pertama di rumah ini. Selesai shalat di lanjutkan doa yang di pimpin oleh Ziyech, berdoa untuk keberkahan dalam rumah tangga ini. Sebagai makmum aku hanya mengaminkan doa-doanya. selesai doa aku mencium tangannya lama sambil berkata "by, makasih, karena sampai saat ini kamu masih menjadi suami yang baik buat aku. Makasih, karena kamu selalu sabar menghadapi sifat aku. aku minta maaf, karena sering bikin kamu kesal, meskipun kamu tidak memarahi ku. Aku juga minta maaf, jika belum bisa menjadi istri yang baik buat kamu. Tegur aku, kalo seandainya aku lalai dengan tugas ku sebagai istri, maafkan aku! Aku gak mau jadi istri durhaka sama kamu. Maafin aku by!" Tidak terasa air mata membasahi pipiku juga tangannya Ziyech yang masih ku cium itu.
Ziyech membangunkan ku halus, dia menatapku sambil mengelap air mata yang masih mengalir di mataku. Lalu Ziyech mengusap lembut kepalaku.
"Sayang, jika menurutmu aku adalah suami yang baik buat kamu, maka kamu adalah istri yang baik bahkan lebih baik dari ekspektasi ku. Sesuatu yang kamu lakukan, hanya akan jadi dosa ketika aku tidak menyukainya. Sedangkan darimu, kamu marah-marah aja aku masih mencintai kamu."
Air mata itu semakin mengalir deras di wajahku. Tangisan haru menjadi saksi, betapa beruntungnya aku mendapatkan sosok suami sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziyech
Romance⚠️just for fun ygy⚠️ Yang bener YANG JUDULNYA "MINE" "aku tidak tau jika dia adalah idaman para wanita, yang aku tau, aku adalah wanita yang menjadi idamannya" (Shakira khalisa) \\jangan lupa: <follow <vote <komen terimakasih.....