Ziyech

part 48 Harapan Besar

HALLO! JANGAN LUPA DI VOTE YAA!!!
HAPPY READING!
>
>
>

Raganya bersama Celine namun hatinya tetap memikirkan Aisyah. Tidak ada hubungan apapun, namun kedekatan menjelaskan semuanya. Celine, dia adalah wanita yang di temukan nya lebih dulu sebelum Aisyah. Perpindahan kampus yang di lakukan Celine membuat mereka saling mengenal. Iyad, adalah laki-laki pertama yang Celine temukan di kampus barunya saat itu. Dia menjadi teman saat dirinya benar-benar tidak memiliki siapapun setelah meninggalkan kedua sahabatnya, Alisa dan Aisyah.

Kenyamanan itu membuat mereka semakin dekat dan akhirnya bersahabat. Kenapa tidak pacaran aja?

Dengan keadaan hati yang masih berantakan sebab kenyataan yang mengharuskannya untuk mengalah dengan cintanya, membuat Celine tidak ingin lagi memberikan cinta itu kepada siapapun, termasuk Iyad yang bahkan sudah membuatnya nyaman untuk bercerita.

Tapi, itu semua tidak dengan Iyad. Sedikit berat baginya menjalankan persahabatan dengan menutupi sebuah perasaan. Hati kecilnya menginginkan lebih dari sahabat. Tapi, dia menghargai rasa trauma yang di alami kisah cintanya.

Lebih berat bagi Celine yang terjebak dalam sebuah kenyamanan. Namun, trauma yang di alaminya selalu datang menghantuinya. Hingga akhirnya waktu memisahkan mereka karena Celine harus pergi ke luar negeri.

Entah apa yang akan terjadi jika waktu itu Iyad sempat menyatakan perasaannya sebelum kepergian Celine. Hubungan itu akan menjadi lebih dari sahabat, atau mungkin akan menjadi renggang?

Dari mulai jalan bareng hingga duduk dalam satu meja, Iyad masih terlihat bingung. Bagaimana tidak? Ia bahkan menolak permintaan ibu nya Aisyah hanya karena Celine. Itu tidak salah! Bagaimanapun Iyad menghargai orang yang pertama mengajaknya dan itu adalah Celine.

"Yad?"

"Hmm."

"Kamu dengerin cerita aku gak sih?"

"Denger."

"Apa coba?"

"E... Tentang kamu di sana."

"Apa lagi?"

"Kamu seneng bisa kuliah di sana."

"Tuh, kan! Kamu gak dengerin aku."

"Dengerin."

"Tau, ah, males!"

"Cel, jangan ngambek dong."

"Kamu kenapa sih? Perasaan dulu kamu gak gini, kamu selalu dengerin kalo aku cerita."

"Aku juga dengerin."

"Iya, telinga kamu dengerin tapi hati kamu enggak."

"Aku minta maaf kalo aku gak fokus, aku lagi banyak masalah kerjaan."

"Kenapa kamu gak ngomong kalo lagi sibuk?"

"Aku gak sibuk cuma ada sedikit problem di kantor."

"Ya udah, kita pulang aja aku takut ganggu waktu kamu!" Celine sudah memegang tas nya dan siap untuk berdiri. Namun Iyad menghentikannya.