part 38 Holiday

229 32 13
                                    

Jangan lupa di vote ceritanya
Komentarnya!!!
Happy reading!
.
.
.

"Assalamualaikum, Alisa?" Marwah mengetuk pintu.

"Waalaikumsalam, sebentar!" Bi Inah membuka pintu.

"Oh, bunda ternyata."

"Inah, Alisa nya kemana?"

"Non Alisa masih di kamarnya, abis jalan pagi soalnya."

"Oh, mereka jalan pagi. Bilangin ada ayah sama bunda di bawah." Marwah duduk di sofa.

"Siap." Inah mengangkat jari jempolnya lalu naik ke atas menuju kamar Alisa.

Marwah menggelengkan kepalanya seraya tersenyum tipis.

Sepulang dari jalan pagi tadi membuatku malas untuk masuk kamar mandi. Waktu sudah menunjukan pukul 10 pagi, tapi aku masih memainkan handphone ku sambil rebahan di sofa kamar. Sedangkan Ziyech sudah duduk dengan menghadapi sebuah laptop di atas meja. Pulang jalan pagi dia langsung melanjutkan olahraganya di rumah, selesai itu dia langsung mandi. Hidupnya anak atlet emang teratur, olahraga, sarapan, lalu mandi. Beda dengan aku yang hobinya rebahan, selesai sarapan kembali rebahan.

"Tok! Tok! Tok! Non Alisa?" Bi Inah mengetuk pintu.

Akhirnya handphone itu ku lepaskan dari tangan lalu ku letakkan di atas meja. Kaki ini kembali ku langkahkan untuk membuka pintu yang di ketuk tadi.

"Iya bi, ada apa?"

"Di bawah ada bunda sama ayah nya non."

"Oh, bunda kesini?" Ucapku dengan wajah sumringah.

"Iya non, di tunggu di bawah!"

"Oke, saya segera turun." Aku tersenyum ramah dan kembali menutup pintu.

"Mas, di bawah ada ayah sama bunda kamu ikut turun ya!"

"Duluan, nanti aku nyusul."

"Ya udah, aku turun ya!'

"Hmm."

Ziyech masih terlihat sibuk dengan layar laptop nya. Untuk itu aku turun ke bawah untuk menemui bunda tanpa di dampingi Ziyech.

"Ayaaah!" Aku memeluknya untuk melepas rasa rinduku padanya.

"Ayah sama bunda kapan datangnya?" Tanyaku setelah salim tangan pada keduanya.

"Baru aja sampe."

"Hmm, ayah kapan pulangnya?"

"Kemaren."

"Eh, ini Ziyech kemana?" Tanya bunda.

"Gak tahu masih di meja kerja."

"Ooh."

"Sibuk dia, tapi kamu sama Ziyech baik-baik aja kan?" Tanya ayah.

"Baik, emang kenapa?"

"Gak papa, ayah cuma nanya takutnya kalian ada masalah atau apa."

ZiyechTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang