part 32 Kehilangan

384 43 44
                                    

Welcome to part 31
Jangan lupa follow sebelum membaca
Dan jangan lupa coment and vote setelah membaca:)
Happy reading!
.
.
.

Meskipun Iyad memalingkan pandangannya saat Aisyah menyadarinya, tapi ternyata Aisyah sudah merasakannya bahwa dari tadi Iyad memperhatikannya. Rasa salting itu iyad sembunyikan saat Aisyah melihat ke arahnya.

Kelamaan mengobrol bersama Alisa dan Aisyah, membuat iyad lupa dengan tujuannya. Sedangkan Ziyech yang sibuk dengan pekerjaan nya, ia sampai lupa dengan perintahnya pada Iyad.

"Driiiing...!" Handphone Iyad berdering.

"Hallo! Lu dimana? Udah ketemu pemilik restoran nya belum?"

"Astaga gua lupa buru-buru, semuanya udah beres sih."

"Terus lu masih dimana?"

"Gua masih di restoran."

"Ngapain? Buruan balik ke kantor biar berkasnya langsung gua tandatangani."

"Gua lagi makan sama Aisyah. eh, maksudnya Alisa sama Aisyah juga gitu." Iyad langsung menatap Aisyah malu, begitupun dengan Aisyah dia mengerutkan keningnya kaget.

"Alisa makan di situ?"

"Iya, Alisa disini bareng Aisyah, jadi gua sekalian ikut makan siang bareng."

"Ya udah, gua ke sana sekarang!"

"Oke." Iyad menutup telepon dan meletakkan handphone nya di meja.

"Mas Ziyech, ya?" Tanyaku.

"Iya, bos muda nanyain berkas yang saya bawa." Iyad tersenyum tipis.

"Berarti kamu balik ke kantor sekarang?"

"Enggak, dia yang ke sini."

"Loh," aku tertawa kecil.

"Soalnya ada kamu di sini."

"Ya elah, katanya lagi sibuk."

"Biasa, orang bucin emang gitu."

"Hmm. Eh, aku ke toilet sebentar ya! Nanti kalo mas Ziyech nanyain bilangin aja."

"Oke."

"Kalian ngobrol aja dulu gak papa."

Aisyah tersenyum.

Sebelum Ziyech datang, aku pergi ke toilet sebentar. Sekalian memberikan waktu berdua Aisyah dengan Iyad,karena kedua nya sangat sulit untuk mengobrol membuatku semakin senang menggoda mereka.

Meskipun Alisa sudah memberikan waktu berdua untuk Aisyah dan Iyad, tapi tetap saja keduanya tidak mengeluarkan sepatah kata. Justru meja itu terlihat hening saat Alisa pergi. Kedua nya terlihat canggung untuk memulai percakapan. Sebagai lelaki, harusnya Iyad bisa mencari topik, tapi sifatnya yang sangat cool dengan wanita sulit untuk mencairkan suasana.

"Kenapa diam aja?" Aisyah memecahkan keheningan.

"Enggak papa, bingung mau ngomong apa." Ucap Iyad canggung.

ZiyechTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang