Ziyech

part 1 Ternyata Calon Mertua

Bulan depan usiaku sudah masuk 23 tahun, tapi masih aja aku sendiri. kapan jodoh aku Allah turunkan, kapanpun itu semoga yang terbaik yang bisa membimbing ku.

Shakira khalisa, wanita yang biasa di sapa Alisa itu baru saja menginjak usia 23 tahun. setelah selesai wisuda pun dirinya belom juga di temukan dengan garis takdir nya. di kelilingi lingkungan yang menikah muda, dan teman-temannya yang udah berpasangan halal membuat dirinya semakin kuat berdoa agar jodohnya segera Allah datangkan.

suatu hari ia memberanikan diri untuk pergi ke mall sendirian, yang biasanya bersama bunda atau temannya. tapi hari itu ia pergi sendiri untuk mencari buku-buku baru. Alisa sangat suka membaca terutama membaca novel.

saat Alisa sedang berjalan di sebuah mall, ia melihat seorang ibu yang sedang kebingungan mencari seseorang. Alisa si anak yang suka menolong langsung menghampiri ibu tersebut.

"permisi bu! ibu lagi nunggu siapa?" Alisa mendekat ke arah ibu itu.

"saya lagi nunggu anak saya, dari tadi dia belum muncul juga."

"yaudah kita duduk disana dulu yaa." dengan suara lembut Alisa mengajak ibu itu untuk duduk dan menenangkan nya.

"emang anak ibu kemana?" tanya alisa dengan suara rendah dan lembut.

"tadi dia bilang mau ke kamar mandi, tapi lama sampe sekarang belum balik."

"ibu udah coba telepon?"

"dia gak bawa handphone, soalnya dia ngomong cuma sebentar."

"kalo gitu, lebih baik ibu tunggu di mobil aja siapa tau anak ibu juga udah disana."

"gak mungkin dia ke mobil duluan, dia anak baik."

"yaudah gini aja ibu saya antar ke mobil dulu aja, biar anak ibu nanti saya kasih tau security."

ibu itu mengangguk iya. Alisa dan ibu itu berdiri dari tempat duduknya saat melangkahkan kaki tiba-tiba saja terhenti saat suara itu memanggil nya.

"ummi?" panggil seorang pemuda dari belakang.

Hakim Ziyech, atau yang biasa di sebut Ziyech. dia adalah pemuda yang bertubuh atletis, sangat tampan dan berwibawa. dia sangat mencintai ibunya atau orang mengenal dengan sebutan anak ummi. karena kecintaanya terhadap ibu nya yang kini satu-satunya orang yang berada di sampingnya.

"aku menoleh ke belakang lalu melihat pada ibu itu dengan memasang wajah tanda tanya, siapa dia?. ibu itu melihat ke arah pemuda yang memanggilnya dan tersenyum "ziyech." panggil ibu kepada pemuda itu.

Ziyech langsung menghampiri aku dan ibunya. dengan wajah penuh salah ia memeluk ibunya.

"Ziyech minta maaf bu, udah buat ibu nunggu lama." ucap Ziyech dan melepaskan pelukannya.

"kamu darimana nak? ibu khawatir sama kamu."

"maafin Ziyech bu, tadi ada sedikit masalah."

"yaudah ayo kita pulang! eh iya, ini Alisa dia yang nemenin ibu disini." ibu merangkul ku dan memperkenalkan nya pada Ziyech, anaknya.

"Ziyech." ziyech menyodorkan tangannya dengan wajah tanpa ekspresi.

"Alisa." ucapku dengan tersenyum tipis dan mengangguk sebagai isyarat menerima salamnya.

Ziyech menarik kembali tangannya dengan tersenyum ragu.

"ini Ziyech anak ummi, dia yang ngurus ummi di rumah." ucap ibu itu sambil merangkul anaknya.

aku hanya tersenyum kagum.

"oh iya, kamu juga boleh panggil saya ummi."

"iya ummi. kalo gitu Alisa pergi dulu." ucapku sambil tersenyum ke ummi juga ke arah Ziyech.