"Untuk hari ini, mari kita lupakan sejenak masalah yang ada di sekitar kita. Karna hari ini waktunya kita melakukan apa yang membuat diri kita bahagia saat bersama dengannya."
_Queen_❣❣❣
Queen berjalan keluar dari rumahnya dengan membawa tas selempang miliknya. Hari ini dia memakai pakaian santai dengan kaos polos berwarna putih, celana jeans panjang berwarna biru muda, dan sneakers putih yang membuat dia terlihat anggun. Queen berdiri di depan pintu rumahnya dengan tatapan mata kearah Keenan yang duduk di atas motor dengan pakaian santai yang membuatnya terlihat imut dan juga Verrel yang berpakaian lebih santai dari biasanya, dia memakai kaos polos berwarna hitam dengan celana jeans berwarna putih.
"Penampilan yang menarik, sayang," puji Queen dengan memberikan kedua jempol tangannya kearah Keenan yang menangkring di atas motor dengan kacamata hitamnya.
"Rel, tolong turunkan Geo dari sana." pinta Queen yang di balas anggukan dari Verrel.
Saat Verrel menurunkan Keenan dari atas motor, Keenan langsung berlari memeluk tubuh Queen dengan erat. "Mamih!!!"
Queen mensejajarkan tinggi badannya dengan Keenan, setelah itu dia memeluk tubuh Keenan dengan erat di dalam pelukannya.
"Mamih, I miss you." bisik Keenan dengan memeluk leher Queen dengan erat.
"Miss you too baby." balas Queen dengan mengelus lembut punggung Keenan dengan sayang.
Keenan mengecup kedua pipi Queen, kemudian perlahan dia melepaskan pelukannya. Queen yang mendapatkan kecupan dari Keenan, dia membaalasnya dengan mengacak-acak rambut Keenan dengan gemas. Keenan dan Queen tertawa melihat tingkah lucu mereka berdua, sedangkan Verrel hanya tertawa kecil melihat interaksi dari dua orang kesayangannya.
"Geo udah sarapan belum?" Keenan mengangguk dengan bersemangat.
Queen menjepit hidung kecil Keenan dengan kedua jarinya dengan gemas. "Hayo, idenya siapa yang ngajak jalan-jalan ke Dufan hari ini?"
Keenan menunjuk kearahnya sendiri dengan tertawa.
"Geo mau pergi ke Dufan?" Keenan mengangguk.
"Yakin?"
"Mamih, apakah Mamih takut untuk pergi kesana?" tanya Keenan dengan tatapan polosnya.
Queen menggelengkan kepalanya dengan senyuman hangatnya. "Tentu saja tidak, sayang."
"Sepertinya yang takut untuk pergi kesana adalah Papahmu, baby." Sambung Queen dengan melirik kearah Verrel yang berdiri di sampingnya.
"Papah takut pergi kesana?" tanya Keenan dengan menatap kearah Verrel.
"Kenapa jadi gua yang kena? Perasaan dari tadi gua diam, biar ngga ketauan sama mereka berdua kalo gua emang ngga mau pergi kesana." gerutu Verrel di dalam batinnya.
"I'm not afraid to go there, son." balas Verrel dengan senyuman tipisnya.
"Really?" goda Queen kearah Verrel.
"Tahan Rel tahan, belum waktunya lu hukum dia. Nanti kalo kalian udah halal, baru lu bebas hukum dia kapan aja." kata Verrel di dalam batinnya.
"Lebih baik kita pergi kesana sekarang, sebelum kita bertiga terjebak macet di sana." ajak Verrel dengan mengalihkan pembicaraan.
Queen dan Keenan tertawa melihat bagaimana raut wajah Verrel yang terlihat kesal dengan godaan dari mereka berdua. Setelah tawa mereka mereda, mereka bertiga pergi ke Dufan dengan menggunakan motor sport milik Verrel.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY QUEEN IS CAPOS (TERBIT)
Документальная проза[SEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU OKEY] Ini tentang seorang perempuan yang memiliki banyak rahasia di balik sifatnya yang sulit di tebak, perempuan yang hanya ingin membalaskan dendam nya di masa lalu. Bagaimana jika k...