❣ 45. Akhir dari semuanya ❣

3K 118 66
                                    

"Semua akan kembali ke sang pencipta."

_A_

❣❣❣

Queen berdiri dengan tatapan lurus ke depan. Tiba-tiba dia terkejut saat mendapatkan pelukan erat dari seseorang, tidak lama kemudian terdengar suara tembakan yang mendekat kearah mereka.  

Dorr!

Seketika tubuh Queen menegang dengan kedua matanya yang melebar saat merasakan tubuhnya yang terdorong ke belakang dengan menahan beban yang menimpa tubuhnya, perlahan Queen melihat kearah Verrel yang juga menatap kearahnya dengan tatapan hangat. Queen merasakan pelukan Verrel yang semakin erat sampai membuat tubuh mereka berdua jatuh ke belakang dengan posisi Verrel yang berada di atas tubuhnya.

"Ve-Verrel ..."

Perlahan pelukan Verrel mulai merenggang dan membuat Queen panik dengan mendorong pelan tubuh Verrel dari atas tubuhnya, kemudian dia memeluk tubuh Verrel dengan kedua matanya yang memerah. Tangan Queen bergetar saat dia meraba punggung Verrel yang mengeluarkan cairan kental yang mengenai kedua telapak tangan nya, tubuhnya bergetar dan cairan bening pun keluar dari kedua matanya saat melihat wajah Verrel yang semakin terlihat pucat di dalam pelukan nya.

Brak!

Fabian mendobrak pintu ruangan mereka dengan kencang dan langsung berlari masuk kearah Leo saat dia melihat Leo yang ingin melemparkan tembakan nya kembali kearah Queen. Fabian menendang tubuh Leo dengan keras sampai tubuh Leo terjatuh dengan pistol yang berada di genggaman nya ikut terlempar jauh dari jangkauan nya. Saat Leo terjatuh, Fabian langsung menarik kerah baju Leo dengan kasar dan membogem rahang Leo dengan brutal. 

"Bangsat!" teriak Fabian dengan wajahnya yang memerah.

Bugh!

Fabian terus memberikan pukulan pada tubuh Leo dengan kencang tanpa memberikan Leo kesempatan untuk membalas pukulan nya, tidak lama kemudian semua anggota inti Death Moon dan Black Wolf masuk ke dalam ruangan secara bersamaan. Mereka semua terkejut melihat Fabian yang terus memukul Leo tanpa henti, dan mereka melihat kearah Queen yang menangis dengan memeluk tubuh Verrel yang tidak berdaya di dalam dekapan nya. 

Emosi Fabian semakin memuncak saat melihat apa yang Leo lakukan ke sahabatnya sampai membuat tubuhnya mengeluarkan darah dari hidung dan mulutnya, sedangkan sahabatnya yang lain mencoba menjauhkan Fabian dari Leo dengan menahan tubuh Fabian dengan erat. Evan melihat Fabian yang terus memberontak untuk di lepaskan, membuat dia melemparkan bogeman ke wajah Fabian dengan keras.

"Verrel lebih penting daripada dia." kata Evan dengan tatapan tajamnya kearah Fabian. 

✧*。٩(๑˙╰╯˙๑)و✧*。

Queen terus menangis seraya memeluk tubuh Verrel dengan tubuhnya yang masih bergetar dengan hebat, sedangkan sahabat-sahabatnya yang lain mendekat kearahnya dengan mengelilingi Queen dan Verrel. Perlahan Verrel menyentuh wajah Queen dengan salah satu tangan nya, dia menghapus air mata Queen yang mengalir di wajahnya. 

"Ja-jangan nangis cantik." kata Verrel dengan senyuman hangat.

"...."

Queen kembali menangis saat merasakan tangan Verrel yang dingin menyentuh wajahnya, dengan cepat dia mengenggam erat tangan Verrel dengan isak tangis yang memilukan. Beberapa saat kemudian, Verrel sempat menutup kedua matanya yang membuat semua orang yang ada di sana panik, termasuk Queen yang beberapa kali menepuk pipi Verrel dengan tangan yang bergetar. 

"VERREL!!!" panggil Queen dengan air mata yang semakin deras di wajahnya. 

"CEPAT PANGGIL BANTUAN!" teriak Fabian saat melihat ada darah yang mengalir dari punggung Verrel.

MY QUEEN IS CAPOS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang