❣ 12. Message from the Big Boss ❣

3.2K 175 14
                                    

"Thinking about it makes me crazy."
_Queen_


❣❣❣

"Keenan, sarapan dulu." Keenan yang di minta untuk sarapan sama Verrel hanya menggelengkan kepalanya.

"Keenan, jangan buat Papah marah sama kamu. Sekarang ayo makan." titah Verrel dengan menyuapi makanan kearah Keenan, sedangkan Keenan hanya menggeleng kepalanya dan menutup mulutnya dengan kedua tangan mungilnya.

Verrel yang melihat kelakuan Keenan hanya menghela nafas kasar, kemudian dia menyimpan piring makan Keenan di atas meja yang ada di dekatnya. Kemudian Verrel mendudukan Keenan di pangkuannya, Keenan memukul dada Verrel dengan tenaganya dan terus memberontak dengan berteriak agar terlepas dari Papahnya.

"Mamih Mamih Mamih!" teriak Keenan dengan memukul tubuh Verrel tanpa henti.

"Keenan! Dia bukan Mamih kamu." Bentak Verrel dengan spontan yang membuat diam dengan kedua matanya yang berkaca-kaca.

"Mamih..." lirih Keenan dengan air mata yang mengalir keluar dari mata indahnya.

Verrel yang melihat Keenan menangis, membuat dia langsung memeluk tubuh Keenan dengan mengelus punggungnya dengan lembut.

"Maafin Papah sayang, Papah ngga bermaksud ngebentak Keenan barusan."

"Mamih." panggil Keenan yang masih berada di dalam bekapan Papahnya.

Verrel mengecup kepala Keenan dengan sayang. "Besok kita ketemu sama Mamih kamu, tapi sekarang Keenan harus makan dulu sama Papah ok."

Keenan mendongakkan kepalanya menatap kearah Papahnya dengan mata yang berbinar. "Mamih Mamih Mamih!"

"Kenapa tuh bocil?" celetuk Dava yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Keenan.

Dava menghampiri Keenan dan Verrel yang saat ini duduk di atas kasur, sedangkan teman-temannya yang lain perlahan ikut masuk ke dalam kamar dan duduk di sofa yang ada di dalam kamar Keenan. Hari ini mereka semua memang berencana untuk pergi berkumpul di rumah Verrel, kecuali Ryan yang katanya akan menyusul mereka karna ada urusan sebentar di kampus dengan Dosen nya.

"Hi boy, what's wrong with your face?" tanya Dava yang udah duduk di dekat Verrel dan Keenan.

Keenan perlahan turun dari pangkuannya Verrel, kemudian dia duduk di tengah-tengah antara Verrel dan Dava dengan memeluk boneka doraemon kecil di pangkuannya.

"Uncle, Geo wants to meet Mamih." kata Keenan dengan tatapan polosnya.

"Mamih?" tanya Dava dengan tatapan bingung kearah Keenan.

"Siapa yang dia maksud?" tanya Rafa penasaran.

"Pasti Queen orangnya." celetuk Fadlan yang di angguki sama Verrel dan Keenan secara bersamaan.

"WHAT?!!" teriak Dava dengan raut wajah yang shock.

"Sejak kapan Queen jadi Mamih nya Keenan?" tanya Rafa dengan suara yang terdengar dingin.

"I don't know, just ask the person directly." Jawab Verrel yang membuat semua temannya bungkam.

✧*。٩(๑˙╰╯˙๑)و✧*。

Setelah Indri menarik dan membawa Queen untuk pergi keluar dari kantin, sekarang mereka berdua saat ini sudah berada di parkiran kampus. Queen menatap Indri dengan tatapan datar, sedangkan Indri sibuk memainkan handphone miliknya tanpa menoleh kearah Queen yang masih berdiri di dekatnya.

MY QUEEN IS CAPOS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang