❣ 6. Weird Feeling ❣

3.3K 157 0
                                    

"She may not be my biological mother, but she will be my mother foreve."
_Keenan_

❣❣❣

Queen perlahan berjalan beriringan dengan mengenggam tangan mungil milik Keenan, semua pasang mata yang berada di dalam ruangan menatap fokus kearah mereka berdua. Bagaimana tidak, jika orang yang mereka lihat sekarang adalah anak kecil yang sangat berpengaruh di kampus mereka. Dan yang lebih mengejutkannya, anak kecil itu datang bersama dengan perempuan yang mereka kenal sebagai mahasiswa baru di kampus ini.

Lala yang melihat kedatangan Queen dan Keenan yang masuk ke dalam kelasnya, dengan cepat dia langsung menghampiri mereka berdua.

"Queen! Kenapa Keenan bisa datang bareng sama lu?" tanya Lala dengan raut wajah paniknya.

Queen melirik sekilas kearah Keenan dengan senyuman hangatnya, begitu pun dengan Keenan yang membalas dengan senyuman lebarnya kearah Queen. Perlahan Queen menoleh kembali kearah Lala yang masih berdiri di depannya dengan raut wajahnya yang masih terlihat panik. Bagaimana dia tidak panik, di saat semua pasang mata yang berada di dalam kelas masih fokus menatap kearah mereka dan bahkan ada beberapa dari mereka ikut memotret kearah mereka.

"Mending kita bertiga duduk dulu, kasihan Keenan kalo harus berdiri lama-lama disini La." Ajak Queen kepada Lala, sedangkan Lala hanya mengangguk setuju.

Saat mereka bertiga udah duduk di bangku mereka masing-masing dengan nyaman, Queen kembali menatap kearah Lala yang udah duduk di samping Keenan. Posisi mereka saat ini, Keenan yang berada di tengah-tengah di antara Queen dan Lala.

"Jadi, gimana ceritanya Keenan bisa datang bareng sama lu kesini?"

"Tadi selesai gua dari kamar mandi, gua ngga sengaja ketemu sama Keenan berdiri di koridor sendirian. Karna gua takut dia sendirian di sana, jadi gua ajak aja sekalian dia ke kelas kita." Jelasnya yang menceritakan kronologi dia yang bisa datang bersama dengan Keenan sekarang.

"Terus, kalo misalnya Verrel nyariin dia gimana? Atau misalnya lu tiba-tiba di salahin sama Verrel atau anggota A6 lainnya, karna udah bawa Keenan pergi tanpa seizin mereka gimana?" tanya Lala beruntun dengan raut wajahnya yang masih terlihat khawatir.

"Tinggal balikin aja anaknya ke mereka, selesai kan La?" Lala menghela nafas kasar saat mendengar jawaban dari Queen yang terdengar mudah baginya.

"Astaga Queen! Bukan itu maksud gua, maksud gua itu harusnya lu leb—" Kalimat Lala terputus karna Queen yang tiba-tiba berbicara dengan Keenan.

"Keenan, kamu duduknya di samping Kak Queen dulu ya. Nanti kalo udah ada Dosen jangan nakal di dalam kelas, oke?" Keenan mengangguk, kemudian memeluk tubuh Queen dengan erat. Sedangkan Queen juga membalas pelukan Keenan dengan tidak kalah eratnya juga.

"Anak pintar." gumam Queen seraya mengelus pucuk kepala Keenan dengan lembut.

Sedangkan Lala tercengang saat melihat interaksi antara Queen dan Keenan yang ada di depan matanya sekarang, bahkan dia sampai refleks berdiri sangking terkejutnya. Bagaimana bisa Keenan dengan mudahnya memeluk orang yang baru saja dia kenal? Bahkan Papahnya sendiri, belum pernah dia peluk kecuali Papahnya yang terlebih dahulu memeluknya. Lalu apa yang dia lihat barusan? Keenan memeluk orang lain terlebih dahulu? Tidak hanya Lala yang terkejut dengan melihat interaksi antara Keenan dan Queen, ada seseorang juga yang sedang menahan amarahnya saat melihat kedekatan antara Keenan dengan Queen. Dia perlahan mengepalkan kedua tangannya dengan kencang, tanpa orang lain menyadari nya.

"Syahla Yuni Andini! Ngapain kamu masih berdiri disana, duduk." titah Dosen dengan suara lantang.

Lala dengan gerakan cepat langsung sedikit menundukan tubuhnya. "I-iya Pak, maaf."

MY QUEEN IS CAPOS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang