"Cewek yang terlihat kuat di depan kita, bukan berarti dia tidak pernah merasa lemah. Bisa saja dia sedang menutupi kelemahan nya dengan berpura-pura kuat di depan kita saat ini."
_Indri_❣❣❣
"Selamat pagi semua!" sapa Indri yang baru aja turun dari kamarnya, kemudian dia berjalan mendekat kearah Bunda untuk duduk di sampingnya.
"Pagi Indri."
"Pagi Teteh."
Tatapan mata Indri menelusuri sekitarnya untuk mencari keberadaan seseorang.
"Queen di mana, Bund?" tanya Indri pada Bunda yang duduk di sampingnya.
"Lyly barusan aja berangkat ke kampus, Ind." Jawab Bunda dengan memberikan segelas susu kearah Indri.
"Pagi banget berangkatnya, biasanya juga dia masuk siang Bund."
"Katanya sih ada tugas dari Dosen yang belum dia kerjain, makanya dia datang lebih pagi ke kampus." Jelas Bunda yang di balas anggukan kepala sama Indri.
"Mending kamu sarapan dulu Ind, kamu mau sarapan pakai apa? Biar Bunda siapin."
Indri menggelengkan kepalanya dengan tersenyum. "Ngga usah Bunda, biar Indri ambil sendiri aja nanti."
Bunda tertawa kecil. "Kamu itu kayak sama siapa aja sih Ind, masih aja suka ngga enakan sama Bunda." Indri hanya membalas dengan senyuman.
Beberapa menit kemudian, mereka masih sibuk menghabiskan sarapan mereka.
"Teteh." panggil Sofia yang membuat Indri menatap kearah Sofia yang duduk di depannya. "Kenapa Cil?"
"Hari ini bisa temenin Sofia ke Gramedia, ngga?"
Indri mengerutkan keningnya saat mendengar ajakan dari Sofia secara tiba-tiba. "Lu mau keluar Cil?"
Sofia mengangguk pelan. "Bisa ngga Teh, temenin Sofia?"
Indri melirik kearah Bunda dan Papah secara bergantian, Sofia yang mengerti kode dari Tetehnya. Dia perlahan ikut menatap kearah kedua orang tuanya.
"Bund, Pah. Sofia boleh kan keluar sama Teteh Ind?" tanya Sofia yang meminta izin kepada kedua orang tuanya. Mereka yang mendengar permintaan dari Sofia, membuat mereka berdua terdiam untuk sesaat.
Bunda yang masih merasa khawatir sama keselamatan Sofia dan Papah yang sedikit ragu mengizinkan anaknya untuk pergi keluar rumah tanpa pengawasan langsung darinya.
"Sebentar aja kok Bund, cuman mau beli novel sama beberapa buku pelajaran aja. Dan juga Sofia pergi keluarnya berdua sama Teteh Ind, ngga sendirian." tambah Sofia dengan kedua matanya yang menatap penuh harapan.
"Semoga Bunda dan Papah izinin Sofia pergi ke Mall, Sofia udah kangen banget sama suasana di luar." Batin Sofia.
Papah tersenyum tipis. "Yaudah, kalian berdua perginya nanti hati-hati. Uangnya Papah transfer ke rekening Indri aja ya, sekalian buat kalian berdua jajan di sana."
Sofia yang mendengar persetujuan dari Papahnya membuat dia seketika memekik senang, dia senang karna hari ini dia bisa jalan-jalan keluar walaupun hanya sebentar.
"Makasih banyak ya Pah!" Sofia berlari kearah Papah dan langsung memeluk Papah dengan erat, sedangkan Papah membalas pelukan Sofia dengan mengelus lembut punggung Sofia. "Sama-sama Princess."
"Teh, kuy kita siap-siap!" ajak Sofia kearah Indri yang sedang meminum susu.
"Habisin dulu sarapannya sayang, Bunda ngga akan izinin kalian berdua pergi kalo sarapan kalian belum habis." titah Bunda yang membuat Sofia kembali duduk di kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY QUEEN IS CAPOS (TERBIT)
Non-Fiction[SEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU OKEY] Ini tentang seorang perempuan yang memiliki banyak rahasia di balik sifatnya yang sulit di tebak, perempuan yang hanya ingin membalaskan dendam nya di masa lalu. Bagaimana jika k...