❣ 32. Schlechte Laune ❣

2.3K 95 2
                                    

"Apa yang gua lakuin sekarang, mungkin akan membuat dia bingung dengan perubahan sikap gua ke dia. Tapi menurut gua, itu yang terbaik untuk kita berdua."
_Lala_

❣❣❣ 

Pagi ini Queen dan Verrel berangkat ke kampus berdua tanpa adanya Keenan. Verrel hari ini mengendarai salah satu mobil dari hadiah pernikahan nya dengan Queen, hadiah yang di berikan Evan untuk pernikahan mereka.

Hari ini Verrel mengendarai mobil dengan kecepatan rata rata 40 km/jam, dia ingin menikmati waktu bersama  dengan Queen yang statusnya sudah menjadi istri sah nya. Dari awal mereka berangkat sampai sekarang, Verrel sama sekali belum melepaskan genggaman tangan nya dengan Queen. Dia menggenggamnya dengan lembut yang membuat Queen tidak protes dengan apa yang Verrel lakukan terhadap dirinya hari ini.

"Rel." panggil Queen yang membuat Verrel menoleh kearahnya sebentar.

"Kenapa sayang?" tanya Verrel dengan mengecup punggung tangan Queen yang masih ada di genggaman nya.

"Geo nginep di rumah Papah sampai kapan?"

Verrel menghentikan mobilnya ketika di depan mereka terlihat ada rambu lalu lintas yang sedang menunjukan warna merah.

"Kenapa, hmm?" tanya balik Verrel yang membuat Queen perlahan melepaskan genggaman Verrel.

"Aku cuman ngerasa sepi aja kalo ngga ada Geo di rumah." balas Queen yang membuat Verrel menghela nafas panjang.

"Kan ada aku di rumah nemenin kamu, sayang."

"Bukan itu maksud aku, Rel." tolak Queen dengan membuang tatapan nya keluar jendela.

"Apa kamu ngga suka kalo berduaan sama aku di rumah, hmm?" Queen meringis kecil mendengar tuduhan dari Verrel kearahnya.

Saat Verrel ingin menarik tangan Queen, terdengar suara klason dari beberapa kendaraan yang berada di belakang mobil mereka. Verrel pun menancap gas dengan raut wajah susah di tebak, sedangkan Queen hanya menutup kedua matanya.

"IYA REL!!! GUA CANGGUNG KALO HARUS BERDUAAN SAMA LU DOANG DI RUMAH!" jerit Queen di dalam batin nya dengan kedua matanya yang masih tertutup.

"Yakali gua beneran bilang gituh ke dia, bisa ngambek lagi dia sama gua." gumam pelan Queen yang tidak terdengar sama Verrel.

"Udahlah, ngga usah di bahas lagi. Ngga penting juga, Rel." final Queen yang kembali menyenderkan kepalanya di kaca pintu mobil.

"Kalo kamu ada apa-apa, cerita ke aku. Jangan ada yang kamu tutupin dari aku, paham?" perintah Verrel dengan mengelus lembut kepala Queen.

"Iya Rel." balas Queen yang nyaman dengan elusan Verrel di kepalanya.

✧*。٩(๑˙╰╯˙๑)و✧*。

Verrel dan Queen sampai di parkiran kampus yang berada di dekat pintu gedung utama, parkiran ini biasanya di pakai khusus untuk Dosen dan beberapa petinggi kampus lainnya terutama anggota A6. Perlahan Verrel keluar dari mobil terlebih dahulu, kemudian dia berjalan kearah pintu mobil penumpang. Dia membuka pintu mobil untuk Queen, sedangkan Queen keluar dari mobil dengan gaya fashion nya yang seperti biasa dia pakai sebelum dia menikah.

"Good morning Bu Boss." sapa Dava yang berdiri di depan Queen dan Verrel dengan Ryan dan Fadlan yang berdiri di sampingnya.

"Morning." balas Queen dengan senyuman tipis.

"Keenan mana?" tanya Fadlan saat dia tidak melihat keberadaan Keenan di antara Queen dan Verrel.

"Lah iya! Si tuyul mana Boss?" timpal Dava.

MY QUEEN IS CAPOS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang