23. Fall in Love

9.3K 266 4
                                    

Suasana kembali hening. Hanya terdengar suara dentingan sendok, sampai suara Olivia menghancurkan keheningan dan membuat suasana semakin canggung dan tidak enak.

"Bagaimana jika Valerie mengetahui hubungan kita?"

Hening.

Ethan tidak menanggapi perkataan Olivia bahkan melirik wajahnya pun tidak. Ia alihkan perhatiannya pada bubur yang tengah diaduknya.

Ethan kesal karena Olivia selalu mengingatkannya akan hal itu. Ia sudah bosan mendengarnya. Padahal ia juga ingat bahwa dirinya sudah memiliki kekasih.

"Sudah kubilang jangan diaduk."

"Maaf." Nada suara Ethan berubah dingin.

Ethan pun berhasil menyuapi Olivia sampai buburnya habis.

"Setelah minum obat, beristirahatlah." Ethan memberikan obat dan segelas air mineral untuk diminum Olivia.

Ethan membenahi piring dan gelas ke baki lalu beranjak pergi ke arah pintu. Ada rasa tidak terima di wajah Olivia melihat Ethan meninggalkannya.

Ethan menghentikan langkahnya sebelum membuka pintunya. "Jika dia melihat kebersamaan kita, tenang saja karena kita tidak memiliki hubungan apa pun."

"Kau juga pasti mengerti 'kan harus bersikap bagaimana di hadapan Valerie? Kita bermesraan hanya ketika berdua saja." Ethan berkata tanpa melirik Olivia.

Sakit sekali. Olivia mendengar ucapan dari bibir Ethan tentang fakta hubungan mereka dengan nada dinginnya membuat hatinya sangat sakit. Ya, Olivia mencintai Ethan. Ini memang salah, tapi ia sendiri tidak bisa menahan perasaannya karena Ethan sendiri yang telah membuatnya jatuh cinta.

Niat awalnya ingin berkencan dengan Maxime untuk melupakan Ethan. Tapi Ethan sendiri yang terus memberikan harapan palsu dan membuatnya jatuh cinta.

Apakah Olivia harus membuat Ethan jatuh cinta padanya? Apakah ia harus merebut Ethan dari Valerie? Bisakah ia bersikap egois sekali ini saja?

***

Ethan kembali ke kamar Olivia dan mendapati Sarah di dalamnya. Wanita paruh baya itu terlihat khawatir sambil mendengarkan dan menciumi putri kesayangannya.

Awalnya ia ingin keluar kamar karena merasa canggung. Tapi tidak jadi ketika Sarah mengajaknya berbincang bersama Olivia.

Ethan merasa nyaman. Ia merasakan aura ke-ibuan yang kuat dari Sarah membuatnya betah berlama-lama di kediaman orang lain.

Pembicaraan mereka terhenti ketika mendengar nada dering panggilan dari ponsel Ethan. Si empunya terlihat kaget dan segera mematikan sambungan.

Bagaimana tidak. Ethan mendapati puluhan riwayat panggilan dari pagi tadi.

"Kenapa tidak diangkat?" tanya Sarah.

"Tidak penting."

Olivia hanya menatap Ethan dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia tahu bahwa yang barusan menghubungi adalah Valerie.

Karena setahunya, teman-teman lelaki itu jarang sekali menghubungi Ethan apalagi sampai menelepon. Bahkan ketika saat ia menghabiskan waktu dengan Ethan, Valerie selalu mengganggu hingga menelepon sebanyak puluhan kali.

Jika Olivia menjadi Ethan, sudah dipastikan akan memutuskan hubungan dengan Valerie karena terlalu dikekang. Entah apa yang dicari dari Valerie hingga membuat Ethan begitu betah.

Mereka pun kembali melanjutkan perbincangan.

Bukannya menyimak, Ethan malah melirik sekitar, mengamati kamar Olivia yang rapi. Ia sedang mencari foto-foto Olivia bersama teman-temannya, keluarga, atau foto masa sekolah dan masa kecil. Tetapi nihil. Perempuan itu tidak memajangnya.

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang