BUGH! BUGH!
Ethan meninju brutal sebuah samsak yang menggantung. Lucas yang sedari tadi sibuk bermain game hanya bisa diam walau dari kemarin lusa sudah mati penasaran ingin bertanya tentang Olivia pada Ethan.
Dan yang paling kesal adalah ketika ia bertanya pada Darius, sahabatnya itu sama sekali tidak tahu apa pun. Padahal malam itu Darius adalah satu-satunya yang masih bersama Ethan
Mereka berdua saat ini memang berada di ruangan serbaguna di unit apartemen Ethan. Suara pukulan dan konsol game bergabung menjadi satu membuat ruangan yang luas malah terasa canggung.
Tidak lama pintu terbuka menampilkan Darius dan Jovan yang menenteng kantong belanjaan di tangan mereka. Akhirnya mereka datang juga, batin Lucas.
"Bagus, bagus," ucap Lucas melihat kedua sahabatnya banyak membeli makanan ringan. Ia yang pertama membuka kantong dan langsung memakan isinya.
"Ethan."
Ketika lelaki yang dibanjiri keringat itu menoleh, Jovan melemparkan sebuah botol minuman isotonik.
"Thanks." Ethan melepas training gloves lalu langsung meminumnya.
"Valerie menelepon," ucap Lucas setelah melihat ponsel Ethan yang tergeletak berdering.
Ethan sebenarnya tahu, tapi ia sangat malas karena sudah belasan kali kekasihnya menelepon dari pagi tadi. Hey, saat pertama kali menelepon, ia sudah menjawabnya. Lalu untuk apa perempuan itu meneleponnya lagi.
"Sekarang dia melakukan panggilan video."
Ethan berdecak dan berjalan menuju balkon. Ia ingin merokok sambil menikmati semilir angin.
"Sini, biarkan aku yang menjawabnya," ujar Jovan dengan tampang yang tidak mengenakkan.
Saat menjawab panggilan video tersebut, perempuan disebrang sana terkejut ketika mendapati Jovan yang menjawab panggilannya.
"Kenapa?" ketus Jovan.
"Aku ingin berbicara dengan Ethan."
"Jika pembicaraan kalian begitu penting dan mempengaruhi kesejahteraan rakyat, aku akan memberikannya."
"Mau itu penting atau tidak, itu urusan kami!"
"Ya sudah, aku tutup panggilannya."
"Jangan! Bisakah sekali ini saja kau tidak mengganggu hubungan kami? Kenapa kau sangat membenciku, Jovan?"
Perempuan itu terlihat memelas, tapi Jovan muak melihatnya.
Dulu persahabatannya dengan Ethan pernah merenggang hanya karena perempuan ini. Jovan masih ingat dan kesal.
"Tuh, kau bisa melihatnya, 'kan?" Jovan mengalihkan kamera depan menjadi kamera belakang untuk merekam keberadaan Ethan di luar balkon.
"Kami sedang berkumpul. Bisakah kau tidak mengangguk selama satu menit saja? Ethan juga pasti nanti akan meluangkan waktu untukmu, jadi jangan merebut waktunya bersama kami."
Tuut
Jovan langsung memutuskan sambungan sepihak.
Mereka bertiga merasa lega melihat Ethan yang santai saja ketika Jovan menjawab panggilan dari Valerie tanpa seizinnya.
Tapi Jovan tertegun ketika melihat ponsel Ethan menampilkan sebuah aplikasi pesan. Ada tiga kontak yang disematkan oleh si empunya. Ibunya, kekasihnya, dan... Olivia.
"Ada apa?" tanya Lucas dengan raut wajah yang kentara akan penasaran.
Belum juga Jovan menjawab, Lucas sudah menolehkan kepalanya untuk melihat layar ponsel Ethan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal
Romance[LOEN #2 | Ethan & Olivia] Bermula dari bermusuhan menjadi selingkuhan. Begitulah hubungan yang terjalin antara Ethan Jasper Loen dengan Olivia Calista Loris. Lalu apakah mereka akan terus mempertahankan hubungan yang tidak jelas itu? Bagaimana cara...