Vote-nya jangan lupa!
❝Sekarang semuanya telah usai. Menjadi sosok asing yang tidak pernah dipertemukan. Kenangan yang kian mengikis, kini hanya tertinggal luka yang tidak tahu kapan sembuhnya.❞
•••
Plak!
"Brengsek! Ngapain lo ke sini, hah?!"
Tamparan kencang dari Kayra mendarat mulus di pipi kanan Vano. Rasa sakit dari lelaki itu tidak sebanding dengan rasa amarah yang sudah memuncak dari Kayra. Tangannya yang sempat mengepal kini terangkat menarik kerah baju Vano sambil kembali lagi berkata, "Lo tau, Jessi melahirkan! Dan parahnya di waktu genting seperti ini lo gak ada di samping dia, lo malah ngusir dia! Gila lo, ya?! Dimana peran lo sebagai suaminya, hah?!"
Guncangan dari Kayra di kerah bajunya tidak Vano hiraukan. Benaknya menyeru nama Jessi. Rasa khawatir semakin bertambah mendengar bahwa Jessi justru melahirkan hari ini. "Jadi..., Jessi bukan korban kecelakaan bus itu? Jessi melahirkan? Gimana keadaan dia? Gimana sama anak dia? Mereka baik-baik aja, kan?"
Pertanyaan beruntun dari Vano itu spontan membuat Kayra menjauhkan diri dari depan Vano. Tatapan benci juga rasa muak terhadap Vano, menjadikan alasan gadis itu menjawabnya dengan nada yang masih begitu ketusnya. "Gak usah lo tanya keadaan Jessi! Mending sekarang lo pergi dari sini. Orang tuanya juga nggak bakal mau ngeliat lo lagi."
"Gue tau kesalahan gue besar banget sama Jessi, tapi tolong untuk kali ini, izinkan gue tahu keadaan Jessi sama anaknya. Gue mau minta maaf sama Jessi, gue mau minta maaf sama orang tuanya juga," mohon Vano pada Kayra yang sudah enggan menatapnya lagi.
"Gak! Gue bilang lo pergi sekarang!"
Aksi perdebatan mereka itu membuat Bima yang sejak awal memilih diam akhirnya angkat suara. Mendekati Kayra, untuk berbicara pada gadis itu. "Kay, gue bukan membela Vano, gue akui dia salah banget, bahkan sulit banget dimaafkan. Tapi, ini semua juga bukan murni kesalahan dia. Dia salah paham. Dita. Perempuan itu menjebak Jessi juga Vano. Jadi gue mohon izinin Vano ketemu sama Jessi sekarang..."
"Gue sebenarnya gak tahu permasalahan apa yang sudah terjadi. Tapi dari orang tua Jessi kasih tau gue kalau Vano ngusir Jessi, itu bikin mereka marah besar. Gue nggak ngizinin kalian menemui Jessi sekarang, karena tahu Ayah Jessi pasti marah besar sama lo, Vano. Kedatangan lo sekarang sama aja lo menyerahkan diri ke Ayah Jessi."
"Gue mau menjelaskan semuanya, sebelum terlambat," pungkas Vano yang membuat Kayra langsung melanjutkan langkah membiarkan mereka mengikutinya dari belakang.
Sesampai di ruang persalinan, Jessi rupanya sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Ketiganya langsung melangkah menuju sana. Tepat langkah itu sudah sampai di depan ruang rawat inap Jessi, Kayra berbalik badan melihat dua lelaki itu yang masih berdiri di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Promises || ᴋᴛʜ [END]
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Kata orang, menikah itu sesuatu yang paling ditunggu dan diimpikan pada sepasang kekasih. Sesuatu yang menjadi momen paling berharga nantinya. Tapi mengapa untuk sepasang pengantin baru ini tidak? Tak ada senyum ketulusan...