PROLOG

14.9K 688 222
                                    

Vote-nya jangan lupa!

Sepasang kaki tanpa alas tengah berpijak di atas pasir pantai, yang setiap langkahnya meninggalkan jejak di belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepasang kaki tanpa alas tengah berpijak di atas pasir pantai, yang setiap langkahnya meninggalkan jejak di belakang. Menyelusuri bibir pantai, sesekalinya indera pendengarnya menangkap suara ombak dari arah samping ia berada.

Ia berhenti, untuk sekedar menghirup dalam udara yang cukup segar di pantai itu. Lalu air laut datang, menerjang kedua kakinya di sana begitu cepat sampai tidak bisa lagi ia hindari. Membiarkannya, ia justru menetap, dan memilih duduk di sana. Tidak memperdulikan pula pada baju putihnya yang pasti akan meninggalkan noda kotor di belakang.

Kedua kakinya ditekuk setelah tubuhnya mendarat di atas pasir pantai. Duduk tegap, tangannya sudah memeluk sebagian kakinya dibagian bawah lutut. Menghembus napas perlahan, sebelum akhirnya memejamkan mata dikala angin menerpa sekujur permukaan wajah.

Di sana ia tenggelam pada kisahnya yang dulu-dulu. Terukir senyum tipis tepat saat ia bercerita sejenak dalam hati.

Sebelumnya, aku tidak pernah membayangkan akan berada di posisi sekarang. Posisi yang paling menyulitkan bagiku. Tidak hanya itu, tapi juga terlalu menyedihkan.

Kehidupanku yang dulunya nyaris sempurna, tiba-tiba hancur berantakan. Semua rancangan masa depanku sudah direnggut paksa oleh keadaan. Seolah tidak ada lagi celah untukku bahagia seperti sebelumnya. Barang sebentar.

Ini tentang hidupku. Hidupku bersama dia.

Dia, yang terlalu asing di mataku. Terlalu jauh pula untuk aku gapai. Sosok lelaki tampan dengan wajah datar adalah ciri-ciri dia jika bersamaku. Dan senyumnya, bisa menjadi obat lukaku dalam jangka sebentar. Sebab, hanya hitungan tiga detik bibir melengkung itu tertuju padaku. Terlalu sebentar.

Di sebuah buku kecil kita bertanda tangan. Berjanji akan selalu bersama, menjaga, untuk selamanya.

Iya, kita. Sesuatu yang telah dipaksa bersama. Sudah terikat, tetapi saling ingin melepas. 

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Gimana dengan prolog-nya? Tertarik untuk lanjut membaca?

Jika iya, ramaikan. Biar saya semangat update secepatnya!

I'm Promises || ᴋᴛʜ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang