Tujuh belas

3.9K 287 332
                                    

Vote-nya jangan lupa!

❝Aku selalu ada di sekitarmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Aku selalu ada di sekitarmu. Temukan aku jika kamu sudah tahu aku.❞

•••

Di tengah keramaian kota, Bima melajukan mobil sport putihnya tanpa tujuan. Lelaki itu baru saja pulang dari rumah Vano. Di sana, ia mendapat begitu banyak kejutan yang tak pernah ia sangka-sangka sebelumnya. Ini terkait Danis––teman dekatnya yang menjatuhkan ribuan dugaannya. Ia paling mengenal Danis dari dulu, lelaki paling ramah dan baik kepada semua orang. Namun tiba-tiba hari ini, Vano––sebagai adiknya Danis memberitahu jika lelaki itu menghamili seorang gadis. Bahkan parahnya lagi, gadis itu ternyata Jessi––seseorang yang paling Danis cintai sejak lama.

Bima menghela napas, tangan kirinya mendarat di kening. Memijatnya pelan atas pening yang tiba-tiba menyerang tepat saat dirinya kembali memikirkan Danis sekarang. "Danis, lo bikin gue pusing!"

Netra lelaki itu bergerak sana-sini sembarinya menyetir. Lalu dari arah samping mobilnya, mobil putih melintasnya begitu cepat. Bima sedikit menajamkan penglihatan, mobil tersebut sangat familiar baginya. Lalu netra itu bergerak turun melihat plat mobil tersebut. Dan benar saja, itu mobil Danis. Bima hafal betul dengan plat mobil lelaki itu.

"Mau kemana dia? Gue ikutin aja lah. Sekalian gue paksa dia buat jelasin semuanya," ucap Bima. Lalu menginjak pedal gas untuk lebih melajukan mobilnya mengikuti mobil Danis dari belakang.

Dari belakang Bima terus mengikuti kemana tujuan Danis sekarang. Lalu sebuah café menghentikan mobil Danis. Tanpa banyak berpikir, Bima langsung turun dari mobilnya menuju mobil Danis. Tepat saat Danis membuka pintu mobilnya, Bima langsung menghampiri. Tampak jelas raut wajah terkejut dari Danis atas kehadiran Bima yang terbilang sangat tiba-tiba ini.

Tidak memperdulikan itu, Bima langsung menarik pergelangan tangan Danis untuk masuk kembali ke dalam mobil, dan duduk di penumpang belakang. "Gue mau bicara empat mata sama lo!"

Setelah duduk kembali di dalam mobilnya, barulah Danis bertanya. "Mau bicara apa?"

"Lo bener-bener tai, Nis! Bisa-bisanya lo gak cerita masalah besar lo itu ke gue! Lo nganggap gue bestie gasih?"

Ah, Danis sekarang paham arah bicara lelaki di sampingnya ini. Mengenai dirinya yang menghamili Jessi. Sebenarnya ia ingin bercerita pada Bima. Namun karena pikirannya yang terlanjur kalut, menjadikannya tidak ada waktu lagi untuk berbagi cerita.

"Vano yang ngasih tau?" Dengan santai Danis bertanya. Selain Vano, orang tuanya dan orang tuanya Jessi, tidak ada satu pun yang mengetahui masalahnya ini. Oleh tebakannya yang benar itu, Bima tanpa bersuara lantas mengangguk saja.

"Kenapa bisa anjir? Jessi lagi, cewek yang lo suka!"

Bima menghela napas berat, lelaki itu menyandarkan tubuhnya di dinding sandaran. Ada keterdiaman dari Danis. Jika orang bertanya kenapa dan bagaimana bisa, jujur seketika Danis bingung ingin menjawab apa. Ia mengaku salah. Tapi sepenuhnya bukan karena keinginannya. Ia seolah dijebak. Danis sendiri bersumpah, tidak pernah punya niatan menghancurkan Jessi seperti malam itu.

I'm Promises || ᴋᴛʜ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang