Empat

5.2K 343 375
                                    

Vote-nya jangan lupa!

❝Entah aku yang kurang sadar pada sekitar, atau semesta yang pintar memanipulasi keadaan, sampai-sampai aku lengah dan dilempar pada jurang kegelapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Entah aku yang kurang sadar pada sekitar, atau semesta yang pintar memanipulasi keadaan, sampai-sampai aku lengah dan dilempar pada jurang kegelapan.❞

•••

Mobil sport hitam milik Vano tengah melaju kencang di jalan raya Ibu Kota yang cukup padat. Rembulan malam di langit atas menjadi pemandangan lelaki berjas hitam itu disela menyetirnya. Dibanding benda langit yang indah di malam hari ini, Vano lebih suka menjatuhkan pandangannya pada gadis cantik yang duduk di sampingnya saat ini. Yang tak lain adalah sang kekasih––Dita.

Senyum hangat dari Vano dikala kepala itu kembali menengok rupanya cukup mampu membuat rona merah di pipi Dita kembali timbul. Gadis itu menunduk, dengan memilin gugup jemarinya di atas pangkuan. "Vano, jangan liatin aku kaya gitu, aku malu!"

"Salah kamu. Kenapa harus cantik malam ini?" Vano kembali lagi menggodanya dengan kata-kata yang selalu saja membuat Dita malu-malu mendengar.

"Kalau aku jelek, nanti kamu malu bawa aku, kan?" Dita angkat pandang. Memang sengaja dirinya memancing Vano atas pertanyaan itu. Kira-kira kekasihnya akan menjawab apa?

"Kata siapa? Bagaimanapun bentuk wajah kamu, di mata aku, kamu selalu cantik. Setiap hari."

"Kamu lagi ngegombal?"

"Enggak, itu fakta Anandita."

Dita mengulum senyum. Tidak ingin membuat dirinya semakin tersudut rasa malu-malu yang semakin menjadi, gadis itu memilih memalingkan wajah sekedar menutupi blushing-nya sekarang. Seolah masih ada rasa panas dingin dalam dirinya, jemari itu bergerak menekan tombol power window.

Hingga detik berikutnya, kaca mobil terbuka setangah membawa angin sepoi masuk ke dalam mobil. Itu pula membuat rambutnya yang tergerai beterbangan bebas dibawa oleh angin. Vano yang setiap detiknya selalu melirik ke arah Dita sontak tertegun sejenak melihat gadis itu tanpa berkedip.

Oh shit! Vano dibuat gagal fokus atas rupa gadisnya yang sepertinya sengaja menebarkan kecantikan tertuju padanya. Maka dengan gerak cepat pun, Vano menutup kembali kaca itu. Membuat Dita lantas merespon dengan raut wajah tanda tanya.

"Kok ditutup?"

"Dita aku lagi nyetir, jangan bikin aku nggak fokus gini. Nanti kita nggak sampai-sampai ke tempat acaranya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm Promises || ᴋᴛʜ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang