Hay selamat datang di cerita aku yang ke enam belas.
happy reading
..........
Mereka berdua kompak mengangkat alisnya tanda bertanya. Arkana yang melihat nya berdecak malas, "CK! susah ngomong sama kulkas" ketusnya.
"Sttt.... gue mau tanya dulu deh" Agam yang awalnya menguping di belakang punggung albian dan Zayyan kini berpindah tempat Menjadi di depan mereka. ia membersihkan rerumputan yang banyak sekali terputus akarnya, lalu ia melepas sendal jepit nya. ia duduk bersila di ikuti Jhonatan dan Arkana yang juga duduk bersila di samping nya.
Zayyan menghembuskan nafas pelan, "Mau nanyak apaan?" ketus nya.
"Wee... santai Bro" ujar Jhonatan.
"Jadi kita ni mau tanyak, kenapa Dinda marah banget sama ketiga sahabat nya?" jelas Arkana.
"Lah gue baru mau tanya padahal" ujar albian.
Agam memutar bola matanya malas, "Alah bos.... bilang aja gengsi".
Albian beralih menatap Agam, "gengsi apaan dah...".
"iya gengsi.... gengsi mau tanya bwhahaha....." tawa mereka pecah saat Arkana mengucapkan kalimat itu.
sedangkan albian hanya memasang wajah datar nya. sudah ia duga kalau ia meladeni ketiga makhluk aneh yang sayang nya sahabat nya itu, tak kan habis cerita nya.
Zayyan hanya menggeleng kan kepalanya, namun sekali-kali ia tertawa sedikit, "Udah-udah ni gue kasih tau Yee".
Mereka semua mengangguk. Zayyan yang melihat nya pun perlahan menarik nafas sejenak, "Dinda di kirim Vidio dari no asing. disitu terlihat jelas bahwa ketiga sahabat nya seperti mengkhianati nya. karena Vidio itu tampak tidak di rekayasa atau editan. namun saat Dinda melihat teman-teman nya di sandera, ia menepis semua tentang Vidio itu yang menunjukkan bahwa teman-teman nya berkhianat. ia memilih menyelamatkan teman-temanya dan berakhir kecolongan, ia pernah berfikir mungkin itu hanya editan namun setelah di telusuri itu seperti bukan editan. tetapi ia hanya memilih diam dan tidak mau memperpanjang itu semua, ia lebih percaya akan sahabat-sahabat nya yang sudah ia kenal sejak duduk di kursi SMP" jelas Zayyan.
mereka semua mengangguk, mengerti. Zayyan yang melihat nya pun tersenyum tipis, "Oh iya Lo semua manggil kita buat apa? bukan nya Lo pada tadi Uda pulang yah?".
Jhonatan berdiri dari duduknya dan memakai sendal jepit nya, "gue sama Arkana emang Uda pulang tadi. cuman absen doang sama bokap nyokap" jelas Jhonatan, Jhonatan dan Arkana adalah teman dari semasa kecil sampai sekarang. bahkan rumah mereka satu komplek dan pas sebelah-sebelahan.
"Kalau gue yah.... gitu deh ngedrama dulu sama bokap" Agam berucap sambil cengengesan. walaupun hatinya sakit namun ia masih bisa tersenyum untuk menyembunyikan luka nya dari orang lain.
namun salah jika mereka semua tidak mengerti kecuali, Zayyan yang emang tidak mengerti karena ia tidak dekat dengan mereka hanya albian saja yang dekat dengan nya. Agam selalu menutupi semua kesedihan nya tentang keluarga yang dulu Harmonis sekarang menjadi hancur terpecah belah, karena sang papa selalu membawa perempuan kerumahnya bahkan sampai berganti-ganti dan sang mama yang harus di rawat di rumah sakit jiwa karena sang papa selalu selingkuh di hadapan sang mama.
sebab itu lah Agam selalu bertengkar oleh sang papa. ia ingin keluar dari rumah itu, namun tidak bisa karena sang mama yang meminta. ia hanya pasrah untuk menyetujui kemauan sang mama, ia tidak mau menjadi anak yang pembangkang dengan mama nya. kecuali dengan sang papa yang sudah menyakiti hati sang mama.
Hatinya memang hancur namun senyumannya tidak pernah pudar. ia selalu tersenyum walau hal yang di alami nya sangat menyakitkan.
Albian yang melihat nya menjadi tak tega, ia berdehem sebentar membuat atensi mereka semua terarah kepada nya, "He'em.... Lo semua manggil kita buat apa?" ia mengalihkan topik supaya mereka tidak larut dalam mengasihani Agam. karena ia tau betul Agam tidak suka di kasihani.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADINDA [END]
Teen FictionSederhana cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki trauma di masa lalu nya. Namun ia akan mengingat trauma nya hanya di hari ulang tahun nya, Karena rasa trauma nya di mulai saat hari ulang tahunnya tiba. Ia kehilangan seseorang y...