Hay semua selamat datang di cerita aku yang ke dua puluh sembilan.
happy reading semua.
.
.
.
.
.
Dinda masih berdiri sambil menghormat kepada sang merah putih. sesekali ia mengelap keringat yang bercucuran.
sesekali matanya menelisik orang-orang yang keluar dari kelas yang juga menatap nya. namun hanya satu objek yang membuat nya semakin menatap nya.
Yaitu Putri bersama Dirga. seperti tengah mengendap-endap.
Senyum sumringah nya muncul di bibir tipis nya. sontak ia mendekati keduanya melalui dari belakang tubuh mereka.
"gara-gara Lo yah putri gue jadi terjebak bolos sama Lo!" ketus Dirga.
Putri malah tersenyum lebar, "Yah bagus dong, ibarat kan bolos with ayang gitu kayak cerita novel yang sering gue baca!" pekik nya gembira.
Dirga malah berdecak kesal, "CK! gue bukan cowok Lo!" sarkas nya.
"WAYO KALIAN KEPERGOK!" kejut Dinda yang sudah mendengar semua perkataan Dirga dan putri.
"EH COPOT-COPOT KAU BANDIT!!!" pekik keduanya. mereka menatap tajam ke arah Dinda yang dengan santai nya menatap mereka juga.
"Wayo kalian bolos yah" tuding Dinda.
Dirga gelagapan di buat Dinda. ia takut kedudukan nya menjadi ketos akan di cabut bila ia ketahuan bolos, "Emm... e-nggak.... k-ita e-nggak bolos kok" gugup nya.
Dinda memicingkan matanya ke arah mereka berdua. yang di tatap Seperti itu mencoba untuk tidak gugup dan biasa aja.
"CK! gue denger semua nya yah" ketus Dinda.
Putri menggandeng tangan kekar Dirga dengan senyuman yang lebar, "Yes gue bolos with ayang!" pekik nya sambil tersenyum senang.
"Gue bukan cowok Lo" jengah Dirga dan langsung melepaskan kasar gandengan putri.
Dinda di buat tertawa di tempat nya, "Kasian cintanya bertepuk sebelah tangan" gumam gadis itu yang masih bisa di dengar oleh putri.
Sontak saja putri membelalakkan matanya, menatap Dinda nyalang "Lo! gue gorok juga tau rasa Lo" ketusnya.
"Yah sebelum Lo gorok gue. gue dulu yang gorok Lo gimana? sekalian gue cincang-cincang tu tubuh Lo mau?" tanya Dinda santai.
Putri dan Dirga bergidik ngeri mendengar nya.
"Cewek Lo nyeremin juga ternyata Raden" batin Dirga.
"Kenapa diam aja?" tanya Dinda, "Atau Lo berdua mau jadi bahan percobaan gue?" tanya gadis itu sekali lagi.
"Bahan percobaan apa?" tanya seseorang yang di berada di belakang Dinda. dengan memasukkan tangan nya ke saku celana miliknya, menambah kesan kul pada dirinya.
Dirga dan putri dapat bernafas lega karena bisa terselamatkan dari si mengerikan Dinda.
Berbeda lagi dengan Dinda yang menatap lelaki itu tajam, "Albian bangsat!".
lelaki yang namanya di panggil pun menoleh ke sumber suara. ia malah membalas tatapan Dinda dengan wajah datar nya, "Kenapa?" tanyanya.
"Lo yah—".
"KALIAN BOLOS YAH!" belum sempat lagi Dinda menyelesaikan ucapannya tiba-tiba saja dari belakang ada pak erjan selaku guru BK datang menghampiri mereka dengan wajah memerah nya yang penuh emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADINDA [END]
Teen FictionSederhana cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki trauma di masa lalu nya. Namun ia akan mengingat trauma nya hanya di hari ulang tahun nya, Karena rasa trauma nya di mulai saat hari ulang tahunnya tiba. Ia kehilangan seseorang y...