CHAPTER 50

399 26 0
                                    

HAPPY READING

_________________________________________

_Adinda_

Degh

Tentu saja Dinda benar-benar terkejut mendengar kenyataan nya. ia sudah mencari tau latar belakang Malvolia, namun tidak ada keterangan kalau Malvolia memiliki saudara kandung.

dan juga ia baru mengingat nya, nama akhir Naren sama mirip dengan Malvolia. Kenapa dari dulu ia tidak mengetahui nya, mungkin ia terlalu sibuk dengan dunia ia dan Raden yang mereka bangun susah payah dan di hancur kan dengan gampang nya oleh Malvolia.

"Kenapa diem aja Lo? kaget? karena baru tau yah?" Malvolia tersenyum remeh ke arah Dinda.

Dinda menggeleng samar, "Kenapa Lo harus ngelakuin ini sama hidup gue? bukan gue penyebab Abang Lo mat-".

"LO PENYEBAB ABANG GUE MATI BANGSAT! JANGAN NGELAK" Malvolia menatap tajam ke arah Dinda.

Sungguh Dinda di buat kaget oleh bentakan Malvolia.

"Lo Enggak bakal selamat Dinda, kayak teman-teman Lo yang saat ini tengah bertaruh nyawa demi Lo dan Lo bakal kehilangan orang terdekat Lo lagi!" Malvolia tertawa iblis.

Dinda membalas nya hanya dengan senyuman tipis, "Enggak kebalik?" tanyanya menantang Malvolia.

Malvolia mengerutkan keningnya, "Maksud Lo apa? jelas-jelas teman-teman Lo saat ini Uda kelelahan menghajar banyak musuh".

"Lo seyakin itu kalau teman-teman gue bakal mati?" tanya Dinda lagi.

Lagi dan lagi Malvolia di buat Bingung oleh perkataan dinda.

"Teman-teman Lo kali yang Uda sekarat sekarang" Dinda tersenyum menyeringai ke arah Malvolia yang sudah menggepalkan tangan nya, tanda gadis itu sedang emosi.

"Lo tau dari mana?" tanya Malvolia mencoba untuk tenang dan menepis rasa emosi yang tengah membeludak.

Dinda maju beberapa langkah untuk lebih dekat menghadap Malvolia, "Lo bodoh dan Lo salah milih teman selemah itu. teman-teman gue enggak bakal kalah dan bakal terus berjuang, Karena mereka punya tujuan masing-masing dan bakal terus hidup".

Emosi yang awalnya membeludak kini sudah di gantikan dengan senyuman licik, "Teman-teman Lo memang bakal menang tapi sepupu Lo bakal mati!".

"Sepupu gue enggak selemah sepupu Lo" ujar Dinda.

"Oh yah? tapi saat ini Sepupu Lo udah kehabisan tenaga karena banyak orang suruhan gue buat ngehabisi dia! sama seperti Lo ngehabisi sepupu gue" Malvolia menatap remeh ke arah Dinda yang saat ini merubah mimik wajah nya menjadi khawatir.

Tampa memperdulikan Malvolia, Dinda cepat-cepat ingin turun dari Rooftop ini dan segera menemui putri untuk melihat keadaan nya Sekarang.

Dorr

Secepat kilat Dinda mengelak karena satu tembakan berhasil lolos dan itu perbuatan Malvolia. peluru itu menembak tepat di Pintu Rooftop. Dinda menatap nyalang Malvolia, "Jangan halangi gue!" tegas Dinda.

"Kenapa? takut sepupu Lo mati?" tanya Malvolia.

Dinda tidak bisa membiarkan ini, pikiran nya kalut dan hanya ada satu nama yang saat ini memenuhi isi pikiran nya.

Putri

Nama itu terus berputar-putar di pikiran nya seolah-olah kaset rusak. ia hanya ingin memastikan keadaan sang sepupu. sungguh ia tidak ingin kehilangan lagi, jika ia kehilangan lagi orang yang ia sayang ia benar-benar tidak akan mengampuni dirinya sendiri.

ADINDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang