Hay selamat datang di cerita aku yang ke tiga puluh satu.
Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, suatu saat baunya akan tercium juga.
"Caramella Adinda Dirgantara"
Happy reading semua!!!!!
********
SMA Dharmasraya di gegerkan oleh kedatangan Dinda dengan seorang cowok yang baru pindah beberapa hari lalu. Mereka tampak begitu dekat seperti seorang kekasih. namun di balik itu semua mereka hanyalah sepasang adik kakak walau tidak kandung.
"Gue ke kelas di Luan yah" ujar Dinda saat mereka sudah sampai di lobi sekolah.
"He'em, yauda gue juga mau ke kelas" setelah mengucapkan itu Gavi melambaikan tangan nya ke arah Dinda. begitu pula sebaliknya.
Dinda berjalan santai. senyum nya terus mengembang sejak bersama Gavi. ntah kenapa ia ngerasa nyaman bila berdekatan dengan Gavi.
"Senyum-senyum sendiri, udah gila ye Lo!" celetuk putri yang muncul tiba-tiba di belakang Dinda membuat sang empu kaget di buat nya.
"EH ANJING KAGET!" pekik Dinda membuat siswa-siswi yang sedang berlalu lalang, melihat ke arah nya.
Sontak saja putri menutup wajah nya dengan kedua tangan nya, "Lo apa-apaan sih! pake jerit sekala lagi! noh Lo liat mereka semua jadi ngeliat ke arah kita!" ketus putri.
"Lah Lo yang apa-apaan! ngagetin gue aja tau Lo!" Dinda menatap nyalang ke arah putri. ia tidak memperdulikan tatapan siswa-siswi yang saat ini menatap mereka.
"Lagian Lo kayak orang gila sih! senyum-senyum sendiri ntar kesambet tau rasa Lo!".
"Bacot!" sarkas Dinda dan langsung pergi meninggalkan putri yang menatap nya tajam.
"Dih gini amat punya sepupu aneh" gumam nya.
mata cantik nya menyelusuri di setiap pojok sekolah. ia sedang mencari seorang lelaki yang akhir-akhir ini sudah menjadi incaran nya.
senyuman nya mengembang seketika saat melihat orang yang tengah ia cari sedang berjalan menuju belakang sekolah. tanpa pikir panjang ia langsung bergegas menuju lelaki itu.
"AYANG DIRGA!" pekik nya.
Lelaki yang tak lain adalah Dirga menoleh ke sumber suara. ia menatap jengah ke arah putri yang tengah berlari kecil ke arahnya.
Putri yang sudah sampai di hadapan Dirga sedikit mengatur nafas nya yang tersendat-sendat. Dirga hanya memperhatikan nya tanpa ingin berbicara terlebih dahulu.
dirasa nafas nya sudah mulai teratur kembali, ia mendongak menatap ciptaan Tuhan yang sangat sempurna baginya.
senyuman manis ia lemparkan ke arah Dirga. lelaki itu malah bergidik ngeri melihat senyuman manis putri, "Senyuman Lo nyeremin" celetuk Dirga.
Putri tidak memperdulikan nya, dan terus menatap ciptaan tuhan yang ada di hadapannya. Dirga yang di tatap intens oleh putri menjadi risih, "Lo mau apa?" tanyanya mencoba untuk Sabar.
"Gue mau Lo untuk di jadikan suami dari anak-anak gue nanti" cetus putri dengan senyuman tidak luntur sedari tadi.
Dirga menatap tajam putri. yang di tatap hanya biasa saja dan terus menatap wajah Dirga.
"Gue enggak mau jadi suami Lo! cari aja yang lain Sono!" ketus Dirga dan langsung pergi dari hadapan putri.
Lagi-lagi senyum putri tidak luntur, "SUATU SAAT NANTI LO AKAN JADI SUAMI GUE! DAN GUE PASTIKAN ITU AKAN TERJADI!" pekik perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADINDA [END]
Teen FictionSederhana cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki trauma di masa lalu nya. Namun ia akan mengingat trauma nya hanya di hari ulang tahun nya, Karena rasa trauma nya di mulai saat hari ulang tahunnya tiba. Ia kehilangan seseorang y...