CHAPTER 46

315 26 6
                                    

Happy reading.

.

.

.

.

.

_Adinda_

Hari berganti hari, kini tiba saatnya Dinda masuk sekolah setelah kejadian Minggu lalu. begitu pula dengan Abi yang sudah keluar dari rumah sakit, sejak beberapa hari yang lalu dan kini ia mulai bisa sekolah.

Tepat hari Senin ini, sekolah Dinda tengah menjalani ujian  kenaikan kelas. kini Dinda dkk tengah berada di kantin sebelum jam masuk beberapa menit lagi mereka menyempatkan diri untuk belajar.

Tidak!

yang belajar hanyalah Afifah dan Felisya, sedangkan Dinda dan ayyara sibuk memakan-makanan yang mereka beli tadi.

dan itu membuat Afifah frustasi melihat tingkah temennya. walau dibilang mereka pintar tanpa harus belajar, tetapi seenggak nya mereka belajar kembali supaya tambah pintar.

"Kalian Enggak ada niat mau belajar?" tanya Afifah.

"Enggak" jawab mereka kompak dan enteng.

sedikit menghembuskan nafas gusarnya, Afifah memandang tajam ke arah mereka "Belajar gak!" tekan nya.

"Males banget, yang ada Enggak masuk ke otak kalau gue belajar" beginilah Dinda jika di suruh belajar. ia tidak akan masuk ke otak apa yang ia pelajari, namun jika ia tidak belajar Semua nya selesai dalam sekejap mata.

"Kalau gue dua-duanya males, kalau ada yang enggak tau tinggal tanya kalian bertiga" cetus Ayyara dan itu semakin membuat Afifah Tambah frustasi.

Felisya yang melihat nya tidak perduli, ia sibuk dalam membaca buku nya walau ia yang lebih pintar di bandingkan mereka bertiga tetapi belajar tetap lah belajar. dan itu suatu kesukaan nya.

Belajar sambil menulis karangan fiksi nya. itulah prinsip felisya, tidak perduli akan sekitar nya terkecuali ada masalah yang menyangkut keluarga nya dan teman-teman nya. ia akan maju paling depan.

"Terserah kalian deh" pasrah Afifah.

Sungguh ia benar-benar tak habis fikir Dengan kedua sahabatnya ini. sangat malas sekali belajar, namun gosip nomor satu dan itu membuat nya semakin frustasi. Tidak tau berdosa kah mereka jika menggunjing orang? ah Sudah berulang kali ia berkata demikian dan itu malah membuat Dinda dan ayyara semakin parah dalam menjelekkan orang lain.

Ayyara mengacuhkan bahu nya acuh, "Eh Din Lo mau kemana?" tanya ayyara saat melihat Dinda bangkit dari duduknya.

"Mau beli makanan lagi sama es laper gue, belum sempat makan tadi" balas Dinda dan langsung pergi meninggalkan mereka bertiga.

"GUE JUGA YAH PAKE DUIT LU!" teriak ayyara Karena Dinda sudah mulai menjauh dari pandangan nya.

Dinda hanya membalas dengan acungkan jempol.

Tidak lama Dinda pergi, tiba-tiba ayyara di siram air dari tempat nya berada dan itu membuat nya terkejut. seketika ia berdiri dari duduknya begitu pula dengan Afifah, berbeda dengan Felisya yang tidak perduli Karena ia yakin Sahabat nya bisa ngelawan para mendusa.

ADINDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang