FITTING BAJU

549 36 0
                                    

Hay selamat datang di cerita aku yang ke delapan belas.

Absen dulu

Happy reading

...........

.

.


"Afifah!" panggil Seorang perempuan.

Afifah yang tengah terburu-buru Karena terlambat untuk rapat OSIS pun menjadi memberhentikan langkah nya. ia membalikkan tubuhnya menghadap wanita yang memanggil nya. "Assalamualaikum".

Wanita itu menepuk jidatnya Pelan, "Oh iya, waalaikumsalam maaf kelupaan hehe...".

Afifah hanya mengangguk dan tersenyum, "Oh iya.. kamu kenapa manggil aku?, aku enggak bisa lama-lama soalnya mau rapat Uda telat banget".

"Nah! karena itu aku manggil kamu, kita barengan yah!" seru wanita itu.

Afifah tersenyum manis ke arahnya, "Kamu juga telat?".

Wanita itu hanya mengangguk membenarkan ucapan Afifah, "udah nanti kita tambah telat!" wanita itu langsung saja menarik tangan lembut Milik Afifah.

Afifah hanya bisa pasrah kalau sudah seperti ini, "Pelan sedikit jangan lari-lari ntar jatuh Siska!".

Siska Amelie, Seorang wanita cantik, dengan rambut ikal miliknya Menjadi kadar kecantikan nya menambah. ia juga di kabarkan tengah dekat dengan Jhonatan. ntah itu benar atau tidak. Karena Siska selalu saja adu mulut ketika berjumpa dengan Jhonatan. "Enggak keburu kalau pelan-pelan!" ketusnya.

lagi-lagi Afifah hanya bisa pasrah, mereka sudah hampir sampai ke ruangan OSIS. dan saat Siska ingin membuka ruangan tersebut, mereka berdua di kejutkan oleh sang ketua OSIS yang membuka pintu itu terlebih dahulu.

"Terlambat lagi?" tanya sang ketua OSIS.

mereka berdua hanya menunduk, tidak berani menjawab. sekali-kali Mereka menyalahkan satu sama lain dengan berbisik walau tidak tau letak salahnya dimana.

Ketua OSIS yang dikenal bernama Dirga aswangga, cowok humoris yang terkenal akan kedinginan nya dan kemisteriusan nya. selain memiliki wajah tampan dan tegas, ia juga sangat pintar namun siswa, siswi SMA Dharmasraya sering menyebut nya Dirgalak. mungkin karena ia sangat cerewet dan galak, "Jawab!" tekan Dirga.

Afifah dan Siska meneguk salivanya dalam-dalam, menyeramkan sekali suara Dirga. suaranya sudah menyeramkan apalagi mereka melihat wajahnya, pasti lebih sangat menyeramkan. pikir mereka.

Afifah sedikit mengangkat kepalanya menatap dasi yang di gunakan oleh Dirga, ia tidak berani melihat wajah nya langsung Karena itu bukan mahram nya. jadi ia berani melihat sampai dasi saja. ia sedikit berdehem untuk menjawab pertanyaan Dirga, "He'em... maaf Dir....". hanya itu yang bisa ia katakan, selebihnya ia menyerahkan nya kepada Siska.

Dirga memijit pelipisnya yang terasa sangat pusing, "Kalian seharusnya menjadi contoh, untuk anak-anak OSIS lainnya. ini enggak malah terus-menerus terlambat, kalian ini sekertaris dan bendahara Lo!".

"Maaf dir" kali ini Siska yang menjawab.

Menghembuskan nafas pelan ya, Dirga mengangguk, "Uda sekarang ke lapangan aja langsung Uda tau kan harus berbuat apa?".

Siska dan Afifah mengangguk sebagai jawaban mereka mengerti apa yang harus di lakukan. Dirga membalasnya dengan senyuman tipis, "yauda gerak sekarang!" tegas Dirga.

mereka berdua langsung berlari untuk menunju lapangan. sedangkan Dirga sedari tadi hanya memperhatikan Afifah dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

ADINDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang