Hay guys selamat datang di cerita aku yang ke empat belas.
happy reading.
.
.
.
.
.
"Suster! tolong!" pekik ayyara sambil menggendong Afifah. sedangkan Ravendra menggendong felisya karena Galang belum sampai beserta yang lainnya.
Para suster yang melihat ada dua korban langsung berlarian untuk mengambil brankar dan bergegas menghampiri ayyara. "tolong letakkan pasien disini".
ayyara hanya mengangguk dan meletakkan Afifah di brankar di ikuti Ravendra.
para suster itu pun langsung memasukkan mereka berdua di ruang UGD karena luka yang di alami oleh felisya dan Afifah sangat fatal.
ayyara ingin masuk untuk menemani sang sahabat, namun sang suster melarang nya, "Maaf dek kalian tinggu disini aja yah".
"Tapi sus itu sahabat say-".
"Iya saya tau, kami akan melakukan yang terbaik" suster itu langsung menutup ruang UGD, meninggalkan ayyara yang sudah menangis di dekapan Ravendra.
"Hiks... Sa-habat aku Rav Hiks..." lirih nya.
Ravendra hanya mampu mendekap ayyara, ia sebenarnya tidak tega melihat kekasihnya menangis tersedu-sedu seperti ini. tetapi ia mengerti ayyara bukan orang kuat yang di situasi apapun harus tegar. ia perempuan yang memiliki hati lembut dan pasti nya gampang menangis.
"Ravendra!" pekik Agam yang langsung dapat geplakan gratis dari Jhonatan.
"ini rumah sakit ege! jangan teriak-teriak!".
Agam hanya mengadu kesakitan, sambil mengelus kepala nya yang abis di geplak oleh Jhonatan, "Bangsat Lo!" maki nya.
Pletak!
"Mulut Lo! kayak Enggak pernah di sekolahin!" ujar Arkana yang menyentil mulut Agam.
"Aduh! tadi kepala ini bibir, abistu apa lagi!" keluh nya.
Bughh!
Agam jatuh tersungkur Karena Seorang lelaki tidak sengaja menyenggol bahunya.
sudah habis kesabaran Agam, muka nya sudah merah dan emosi sudah meluap-luap saat ini, "Anjing!" ia bangkit dan ingin menonjok orang yang telah berani menyenggol nya.
sedangkan inti bright sky lainnya hanya mampu diam membisu saat tau siapa yang menyenggol Agam.
Saat Agam ingin berbalik karena posisinya memunggungi lelaki itu, "Maaf bro" lelaki itu sudah meminta maaf diluan.
Agam seperti mengenal suara itu, ia berbalik dan betapa terkejutnya ia melihat Ketua bright sky angkatan 12. ia menelan salivanya susah payah, "Emm... e-nggak usah minta maaf bang" gugupnya.
"Gue salah soalnya gue enggak lihat-lihat jalan karena buru-buru" ucap Zayyan, yah Zayyan dirgantara Abang Dinda.
Agam hanya diam tidak berani menjawab lagi. Zayyan beralih menatap albian dan langsung menghampiri nya. "Bro" panggil nya dan langsung bertos ala lelaki di ikuti yang lainnya juga, "Aman?" lanjut nya.
Albian hanya menatap datar namun di dalam hatinya, ada rasa yang tidak bisa ia ungkapkan. "Aman bang" balasnya.
Zayyan hanya mengangguk dan beralih menatap Gadis yang ada di dekapan Ravendra, "Ayyara?" panggil nya.
ayyara yang mendengar suara berat yang ia kenal pun mendongak kan kepalanya, "Bang Zayyan!" pekiknya dan langsung berlari memeluk Abang sahabat nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADINDA [END]
Teen FictionSederhana cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki trauma di masa lalu nya. Namun ia akan mengingat trauma nya hanya di hari ulang tahun nya, Karena rasa trauma nya di mulai saat hari ulang tahunnya tiba. Ia kehilangan seseorang y...