CHAPTER 26

398 35 2
                                    

Hay selamat datang di cerita aku yang ke dua puluh enam.

Happy reading semua

.

.

.

.

.

Ketika di ruang tengah telah selesai berbagai doa, ummah Syahfitri kini menuntun pengantin perempuan itu turun dari atas tangga.

Ummah pun mengisyaratkan putri nya untuk duduk di samping Arsyad yang sudah menjadi suami nya. Afifah pun menurut begitu saja.

Ketika afifah Sudah duduk di samping Arsyad ia hanya diam saja dan menunduk. sedangkan Arsyad sedari tadi sudah memperhatikan afifah tanpa berkedip.

"Baik silahkan pasang kan cincin terlebih dahulu setelah itu di lanjutkan dengan menyalami sang suami" ujar pak penghulu.

Afifah bimbang seketika. badan nya mendadak berkeringat dingin. sungguh baru pertamakali ia akan menyentuh tangan lelaki lain kecuali Abah dan Abang nya.

sedangkan Arsyad juga sudah berkeringat dingin sedari tadi. tangan nya gemetar sekali saat ia mengambil cincin dari tempatnya.

Afifah sedikit menyorot kan matanya menatap sang ummah. Dimana sang ummah mengangguk untuk memberikan tangan nya.

Gadis itu hanya mengangguk dan memberikan tangan nya walau gemetar.

Arsyad langsung bergegas memasang nya. setelah sudah sekarang giliran afifah untuk memasang cincin pernikahan itu. dengan rasa gugup ia mengambil cincin itu dan memasang nya ke jari manis milik Arsyad.

Setelah itu ia mencium punggung tangan Arsyad walau sedikit gemetar. begitu pula dengan Arsyad yang mencium puncak kepala Afifah yang terbalut dengan hijab.

Tes

Satu tetes air mata afifah lolos begitu saja tampa ia minta. Ia cepat-cepat menghapusnya dengan tisu yang tersedia.

Ummah Syahfitri menghampiri putri nya dengan air mata yang sudah jatuh sejak tadi.

Grep

Ia langsung memeluk afifah erat dengan air mata yang terus mengalir. begitu pula dengan Afifah yang langsung menangis terisak saat di pelukan ummah nya. Abah Azanul tersenyum tipis walau ada rasa sesak di hatinya karena akan melepas putri nya namun ia tidak menangis. ia menghampiri keduanya dan juga memeluk nya erat.

Seorang lelaki yang melihat kejadian itu tersenyum haru. ia memilih menghampiri ketiganya dan memeluk nya tak kalah erat, "Selamat udah Menjadi istri adek Abang".

Sontak mereka melepaskan pelukannya. Afifah menatap Abang nya dengan mata sembab nya, "Abang Vano....." lirihnya.

Gadis itu langsung memeluk lelaki itu erat sekali, "Afifah kangen banget sama Abang..... kenapa Abang baru pulang...." lirihnya.

"Maaf princess". Pasalnya Vano waktu di kabarkan akan pulang ke Indonesia tidak langsung pulang ke rumah. karena harus mengurus pekerjaan kantor milik Abah Azanul di Jakarta. ia baru sempat pulang sekarang dan juga baru sampai sekarang.

Afifah menguraikan pelukannya ia menatap Abang nya dengan tatapan Sulit di artikan. Vano menghapus jejak air mata sang adek, lalu ia mencubit hidung Afifah yang tertutup dengan cadar, "Adek Abang harus menjadi istri yang baik, Sholehah, nurut sama suami okay".

Gadis itu hanya mengangguk dan menghapus air matanya.

Tok.. tok.. tok...

Suara mic berbunyi mengalihkan atensi mereka semua. terdapat kedua gadis cantik di panggung yang memang mereka sediakan untuk mengucapkan kata selamat ke Afifah dan Arsyad.

ADINDA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang