Hay selamat datang di cerita aku yang ke sembilan belas.
Sebelum nya jangan lupa vote yah.....
Jangan lupa coment juga kalau ada kata-kata typo nyaa.
Terimakasih.
Happy reading.
....
Prangg
Terdengar suara benda jatuh di dalam mansion di kediaman William. Ayyara yang ingin memasuki rumah menjadi berhenti seketika saat melihat vas bunga yang melayang ke arahnya. Ia langsung sigap menghindar dengan cara menggeser tubuhnya ke sebelah kanan. alhasil bunga itu terjatuh mengenai pintu mansion utama keluarga William.
Brakk
Ia sudah menduga ini akan terjadi, lagi dan lagi. seorang Lelaki paruh baya menghampiri nya dengan semburat amarah yang terpancar di wajah lelaki itu. ia menarik kerah baju Ayyara yang saat ini masih mengenakan baju sekolah. "Dasar anak enggak tau diri kamu!" murka Kenzo papa ayyara.
Bruk
Kenzo mendorong tubuh Ayyara dengan amat kuat sampai-sampai Ayyara tersungkur dan kepalanya membentur ujung meja yang tajam. ia meringis tertahan. perlahan-lahan darah segar keluar begitu derasnya.
Kenzo melihat nya, seolah di butakan oleh Amarah. ia tidak perduli akan itu, ia memilih menghampiri ayyara lagi. ia menjambak rambut panjang yang terurai milik ayyara, "Kamu mau tau kenapa papa marah sama kamu? karena kamu masih BERPACARAN dengan lelaki itu!" ujar Kenzo dengan sengaja menekankan kata-kata berpacaran.
Ingin rasanya ayyara tidak menangis, namun apalah daya nya yang hanya seorang manusia biasa yang bisa merasakan sakit yang amat sangat. Namun tapi pasti, air matanya sudah keluar deras saat ini. ia tidak bisa berkata-kata lagi.
ia beralih menatap sang mamah yang hanya menatap nya Tampa rasa Ibah. Rebecca mendekat ke arahnya. ia berharap mamah nya akan menolong nya saat ini, meski hanya sekali tapi hanya itu yang bisa ia harapkan.
Plak
Harapan nya pupus begitu saja, saat sang mamah malah menampar nya. sakit sekali rasanya. ia hanya bisa menunduk sambil memegangi pipinya yang memerah akibat tamparan yang sangat amat dahsyat oleh sang mamah.
Rebecca Membuang nafas nya kasar, "MAMAH SAMA PAPAH UDA CAPEK BEKERJA UNTUK NGEBAHAGIAIN KAMU SUPAYA HIDUP TIDAK BERKEKURANGAN, NAMUN INI BALASAN MU? DENGAN BERPACARAN DENGAN ANAK DARI MUSUH BISNIS PAPAH MU?" bentak sang mamah.
Ayyara tidak berani menjawab ia memilih menunduk sambil memainkan jari jemari nya. Kenzo yang melihat nya berdecak kesal, "CK! DASAR ANAK PEMBANGKANG!" lalu ia menarik tangan ayyara dengan paksa.
dan ia menginjak nya Tampa rasa kasian sedikit pun. ia malah tersenyum puas saat melihat wajah ayyara yang terus-menerus menangis dan suara yang terus menerus meminta untuk berhenti, "U-dah... pah... sak-it...." lirihnya sambil menangis dengan kencang.
Rebecca menarik rambut ayyara dengan kasar. sampai-sampai ayyara yang awalnya menunduk, langsung mendongak kan kepalanya saat sang mama menarik rambut nya Tampa ada belas kasihan sedikit pun. tidak sampai di situ saja, Rebecca juga menampar bibir ayyara yang terus menerus meminta ampun, "Ini pelajaran buat kamu yang sudah membangkang!" ujarnya sambil tertawa iblis.
Sungguh saat ini yang bisa dilakukan oleh ayyara hanya menangis saja. untuk melawan saja sudah tidak sanggup rasanya. ia lebih memilih diam saja dan terus-menerus menangis.
Kenzo dan Rebecca yang merasa sudah puas untuk menghajar ayyara memberhentikan aksinya. mereka tersenyum iblis bersamaan. lalu pergi begitu saja meninggalkan ayyara yang sudah terbaring tak berdaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADINDA [END]
Teen FictionSederhana cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki trauma di masa lalu nya. Namun ia akan mengingat trauma nya hanya di hari ulang tahun nya, Karena rasa trauma nya di mulai saat hari ulang tahunnya tiba. Ia kehilangan seseorang y...