Setelah membersihkan badan Leandro tadi, mereka saling bertukar cerita dan tertawa dengan candaan masing-masing. Jam menunjukkan pukul setengah delapan malam, saatnya makan malam, pikir Azelia.
"Le, makan ya, mom akan menyuapkan mu" ucap Azelia menawarkan makanan yang dibawa perawat tadi.
"Tidak mom, Le ingin sup ayam, makanan rumah sakit tidak enak, Le tidak suka" ucap Leandro, saat akan membalas perkataan sang anak, Leandro malah memberikan puppy eyes nya, Azelia pasrah.
"Baiklah tunggu disini oke" ucap Azelia dan dibalas anggukan semangat oleh Leandro. Azelia berjalan keluar dan menutup pintu kamar rawat inap Leandro dan berjalan ke kantin rumah sakit, jika tidak ada berarti Azelia harus keluar rumah sakit.
Setelah berjalan dengan jarak yang lumayan jauh, Azelia tiba di kantin rumah sakit, ternyata lumayan ramai, kemudian Azelia bertanya ke kasir, ternyata ada kemudian Azelia memesan nasi sup itu tiga bungkus dengan nasi, satu untuk Leandro dan satu untuk dirinya, dan satu lagi jaga-jaga jika Winter atau yang lainnya kelaparan.
Ngomong-ngomong tentang mereka, Winter menyuruh Jeffran dan Alvaro membersihkan diri dahulu di rumah dan menunggu dirinya pulang. Winter berusaha menyelesaikan pekerjaan secepatnya, biasanya Winter pulang sekitar jam lima lewat tiga puluh menit.
Setelah menunggu kira-kira lima menit, pesanan Azelia diantarkan kepadanya oleh salah satu pelayan disana, kemudian Azelia memberikan kartunya, sambil menunggu kartunya selesai, seseorang memanggil Azelia.
"Lia" saat menoleh kebelakang ternyata orang itu adalah Abizard, sang sahabat, kemudian mereka berpelukan saling melepas rindu.
"Kenapa kamu disini Lia?" tanya Abizard saat pelukan mereka terlepas.
"Leandro sakit, tunggu, kamu sudah balik Abi, kenapa kamu tak memberi tahuku" jawab Azelia kemudian memberikan cubitan kepada abizard, seketika Abizard berteriak kesakitan saat dicubit oleh Azelia.
"Aduh, maafkan aku, rencananya besok aku akan ke rumah mu Lia sayang, ngomong-ngomong Leandro sakit apa" tanya abizard yang masih dengan wajah kesakitan nya.
"Panasnya terlalu tinggi jadi aku bawa ke rumah sakit, Ngomong-ngomong kamu sendiri kenapa disini" tanya Azelia setelah menjawab pertanyaan abizard tadi.
"Aku menjenguk salah satu kolega bisnisku" jawan abizard. Yang dibalas anggukan oleh Azelia.
"Kalau begitu aku juga ingin menjenguk Leandro, tunggu dulu temani aku keluar sebentar membeli buah-buahan" ucap abizard.
"Tidak usah Abi, langsung saja, kamu ini seperti kepada siapa saja" ucap Azelia, kemudian mereka tertawa setelahnya. Lalu tiba pelayanan tadi memberikan kartu Azelia.
"Let's go" ucap Abizard dan langsung memegang tangan Azelia dan berjalan keluar dari kantin, saat dijalan mereka saling berbicara dan bercanda ria melepas kerinduan, karena sudah terbilang tiga bulan mereka tidak bertemu karena Abizard ada urusan di luar negeri.
Saat Azelia sedang tertawa mendengar candaan sang sahabat, ada suara deheman seseorang, ternyata itu adalah Winter, melihat keberadaan sang suami dan anak-anaknya Azelia tersenyum kepada mereka.
"Hai sayang, ayo kita pergi ke kamar Le bersama-sama, ohiya perkenalkan ini sahabatku, namanya Abizard" ucap Azelia yang masih dengan genggaman tangannya dengan Abizard, sebenarnya Abizard terkejut, ternyata mereka benar-benar berbaikan. Saat melihat tatapan sang suami mengarah ke tangannya, Azelia langsung melihat ternyata ia masih ber pegangan tangan dengan Abizard.
Kemudian Abizard memperkenalkan dirinya, awalnya Winter tidak menjawab tangan Abizard, kemudian Azelia memarahi Winter dan mengatakan jika itu tidak sopan, setelah itu dilanjutkan dengan Jeffran dan Alvaro yang berkenalan dengan Abizard. Kemudian Azelia mengajak mereka pergi bersama sama.
Entah kenapa rasanya Winter tak senang saja dengan sahabat istrinya itu, walupun sahabat tetapi tetap saja, entah apa yang ia rasakan sekarang, ia seperti sakit hati rasanya, apakah ia cemburu, rasa ini sudah lama tidak ia rasakan, rasanya hati Winter sakit, rasa cintanya masih sedalam dulu, bahkan ia rasa bertambah besar sejak saat perubahan Azelia, andai saja Azelia percaya ia tidak selingkuhan apakah mereka pasti menjadi keluarga bahagia, andai.
Saat tiba dikamar sang anak, Azelia langsung mengambil piring untuk meletakkan apa yang ia bawa tadi dan menyuapkannya kepada Leandro yang sedang main game di ponselnya.
"Le, apakah mom terlalu lama?" tanya Azelia sambil menyuapkan sang anak, pertanyaan Azelia dibalas gelengan oleh Leandro, ia masih sibuk memainkan gamenya tetapi masih menerima suapan dari sang ibu. Setelah selesai menyuapkan sang anak Azelia beralih ke Jeffran dan Alvaro yang melihat mereka.
"Apakah kalian sudah makan" tanya Azelia lembut yang dibalas anggukan kepala oleh keduanya.
"Bagaimana denganmu Winter, apakah kamu sudah makan?" tanya Azelia kepada Winter.
"Ya, kami sudah makan tadi, kami membeli sate untukmu" ucap Winter datar, sambil memberikan bungkusan sate itu kepada Azelia, seketika mata Azelia berbinar, ia segera mengambilnya.
"Abi, apakah kamu mau?" tanya Azelia yang dibalas anggukan oleh Abizard, saat menyuapkan sang sahabat ternyata ada sebuah noda di tepi bibir abizard.
"Kamu ini, tidak pernah berubah dari dulu, selalu saja makan seperti itu" ucap Azelia, kemudian mereka tertawa pelan. Berbeda dengan Azelia dan Abizard yang tertawa, keempat lelaki itu hatinya malahan panas, mereka tidak rela istri dan mommy mereka akrab dengan orang lain apalagi dengan seorang laki-laki.
"Mom, mommy mengabaikan ku" rengek Alvaro, seketika Azelia menoleh dan merasa bersalah.
"Maafkan mom, bukan bermaksud mengabaikan Al, tetapi rasanya mom lapar sekali" ucap Azelia merasa bersalah.
"Tidak apa, rasanya tidak enak saat mom lebih mementingkan dia" ucap Alvaro seperti menyindirnya seseorang. Abizard tersinggung, itu jelas-jelas untuk dirinya.
"Bukan seperti itu, dia adalah sahabat mom" ucap Azelia kemudian menoleh kepada Abizard menampilkan ekspresi tidak enak, Abizard membalasnya dengan gelengan sebagai pertanda bahwa ia tidak apa-apa.
"Maafkan Al" ucap Leandro.
"Baiklah, kalau begitu Al mau apa" tanya Azelia.
"Al mau tidur di paha mom" ucap Alvaro, karena mereka adalah ruang VIP, jadi ada sebuah sofa yang bisa dijadikan tempat tidur, Azelia kemudian menuntun Alvaro ke sana.
"Jeff, apakah kamu juga ingin tidur dipaha mom?" tawar Azelia yang dibalas anggukan semangat oleh Jeffran. Saat melihat istrinya yang telah sibuk dengan anak-anak mereka, Winter menoleh kepada Abizard dan menatap tajam pria itu.
"Jangan dekat-dekat dengan istriku" ucap Winter penuh tekanan. Abizard tidak menjawab.
"Lia, aku pamit dulu ya" pamit Abizard, saat akan berbicara Abizard terlebih dahulu keluar dari ruangan Leandro.
√
Halo semuanya, makasii ya karena udah baca sama vote dan komen, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya, klo mnrt aku udh cukupp nntii aku up, okeee
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Back
FantasyAzelia, wanita yang mati mengenaskan, ia dibunuh oleh selingkuhan suaminya. Saat saat terakhir bukannya tatapan sedih yang diberikan suami dan anak anaknya, mereka malah menatap dingin Azelia. Kemudian pergi meninggalkan Azelia sendirian dengan rasa...