Halo semuanya, jangan lupa vote dan spam komen agar aku semangat lanjutin cerita nyaa, aku maksa yawww, entah kenapa akhir-akhir ini malas banget buat update, sekarang aja amburadul bangett. Ohiya cek profil aku yaa, aku udah publish cerita Bianca, tapi baru satu part, nanti komen aja apa kekurangan...
.
.
."Sialan, lagi dan lagi aku kecolongan." Ucap seorang wanita dengan pakaian khas noni-noni Belanda itu.
Ia mengacak acak barang-barang yang ada di kamar itu, semaunya berantakan seperti hatinya saat ini, semua rencana berantakan.
"Kenapa semuanya bisa seperti ini, apa yang harus aku lakukan untuk memisahkan mereka berdua." Ucap wanita itu kesal, nampak setelah beberapa saat ia berpikir.
"Astaga, kenapa aku tidak memikirkan ini dari dulu." Ucap wanita itu saat mendapatkan apa yang ia inginkan.
"Kau kesini." Ucap wanita itu ke pada seseorang yang sedang memainkan ponselnya.
Sedangkan wanita yang di panggil itupun langsung menghela nafas kasar, apalagi yang diinginkan oleh wanita ini.
"Kenapa?." Tanya wanita itu berusaha untuk tersenyum lebar, andai saja ia tak butuh uang, andai saja ia terlahir kaya, andai.
"Aku ingin kau melakukan sesuatu." Ucap wanita yang berpakaian khas noni-noni Belanda itu. Ia mendekati wanita itu.
Mereka saling bisik, seolah tak ingin seseorang pun tau apa yang mereka rencanakan. Tak lama mereka tertawa setelahnya.
"Apa kau yakin?." Tanya wanita itu.
"Kau meragukan ku?." Tanya wanita itu balik dengan nada yang ketus, wanita itu menggeleng.
"Jangan lupa uangku" ucap wanita itu.
"Tenang saja, kali ini aku akan memberikan tiga kali lipat." Ucap nya.
Mendengar itupun wanita berponi itu langsung tersenyum lebar, kalau seperti ini ia akan selalu ikhlas melakukan apa yang disuruh wanita di depan nya ini.
---
Beberapa bulan telah berlalu, dan sekarang kandungan Azelia telah memasuki delapan bulan, ah ia jadi tak sabar untuk segera melihat anaknya di dunia ini.
"Aku akan keluar kota untuk beberapa hari ini." Ucap Winter sambil mengelus lembut perut sang istri.
"Hmm, tapi jangan lama-lama." Ucap Azelia sambil tersenyum kecil, Winter mengangguk.
"Jalan berangkat nya." Tanya Azelia, Winter nampak berpikir.
"Sepertinya besok siang." Ucap Winter, lagi dan lagi Azelia mengangguk.
"Hmm, aku mengantuk." Ucap Azelia, Winter mengangguk.
"Semoga kita nantinya bisa bertemu kembali." Ucap Winter sendu, entah kenapa rasanya berat meninggalkan Azelia dan anak-anak nya, Winter tiba-tiba saja merasakan perasaan yang tidak dapat ia jelaskan.
Setelah beberapa saat akhirnya ia tertidur, terbawa ke alam mimpi, mengikuti Azelia.
√
Nampak seseorang berjalan dengan pelan, ia memperhatikan ke sekitar, takut ada seseorang yang mengikuti nya, ia berjalan ke arah dapur, tempat penyimpanan susu, ia melihat lagi ke sekitar.
Tak lama ia mengeluarkan sesuatu dari saku pakaiannya, sebuah bubuk yang di titipkan seseorang, ia memasukkan itu ke dalam sebuah susu.
"Maafkan saya nyonya, saya terpaksa melakukan ini semua." Ucap wanita itu sendu.
Ia merasa bersalah atas apa yang ia lakukan, tetapi ia harus apa, sang ibu sekarang ada di rumah sakit.
![](https://img.wattpad.com/cover/330245280-288-k145557.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Back
FantasyAzelia, wanita yang mati mengenaskan, ia dibunuh oleh selingkuhan suaminya. Saat saat terakhir bukannya tatapan sedih yang diberikan suami dan anak anaknya, mereka malah menatap dingin Azelia. Kemudian pergi meninggalkan Azelia sendirian dengan rasa...