Leandro telah tertidur juga, karena sesudah menidurkan Jeffran dan Alvaro ia juga menidurkan Leandro, rasanya sangat mengantuk sekali. Azelia kemudian merebahkan diri juga di samping Jeffran, saat akan menutup mata, terdengar suara pintu terbuka, ternyata itu adalah Winter.
"Kamu darimana saja?" tanya Azelia tetapi masih menutup matanya. Tanpa membuka mata ia pun tau kalau itu adalah suaminya, karena bau parfum suaminya sangat jelas.
"Aku dari luar, berbicara dengan dokter yang tadi memeriksa Leandro, dia bilang besok pagi Leandro sudah boleh pulang" ucap Winter yang dibalas anggukan dan senyuman manis oleh Azelia.
"Baiklah, aku akan tidur, Ngomong-ngomong kamu pulang saja untuk tidur, soalnya disini sudah penuh" ucap Azelia tak enak.
"Emm, aku memang akan pulang, pagi-pagi sekali aku akan datang kesini untuk menjemput kalian" ucap Winter, Azelia mengangguk kan kepalanya, lalu tak lama matanya perlahan tertutup karena rasa kantuk yang ia tahan tadi.
Winter melihat itu, ia menunggu beberapa saat, agar sang istri benar-benar tertidur, selama itu ia hanya memperhatikan Azelia, wanita cantik yang berhasil merampas seluruh dunianya, Azelia cinta pertama lelaki itu, dan semoga saja juga yang terakhir. Saat itu ia masih ingat saat MOS, ia dan Azelia yang notabenenya murid baru dan tidak saling mengenal, tetapi karena sesuatu membuat mereka kenal.
Gadis mungil, imut, yang melihat ia jatuh dari sepeda motornya karena kebut-kebutan, gadis itu menceramahi dirinya dengan panjang lebar, ah lucu sekali kalau diingat-ingat. Wajah itu saat ia marah bukan kelihatan marah dan menakutkan tetapi kelihatan lucu. Kemudian Winter memperhatikan wajah sang istri, wajah itu masih sama, masih terlihat lucu, hanya saja karena makeup yang dipakainya membuat wajah itu benar-benar seperti usianya, jika saja istrinya menghapus makeup itu mungkin ia malah terlihat seperti umur dua puluh lima tahun.
Kemudian ia mengelus pelan rambut sang istri yang halus itu, ia sangat merindukan istrinya itu, sangat, jika saja waktu bisa diputar kembali ia tak akan mengijinkan sang istri berteman dengan orang yang menyebabkan rumah tangganya hancur, mungkin meraka akan menjadi keluarga paling bahagia. Sebenarnya dari awal Winter memang tidak menyukai wanita ular itu, tetapi melihat sang istri yang antusias dengan teman sma-nya pun winter hanya diam, mungkin hanya perasaanya, pikir Winter dulu.
Melihat jam yang sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam, Winter pun akhirnya memilih pulang saat akan pulang ia menyempatkan mencium kening sang istri dengan lembut kemudian pergi dari sana.
√
Azelia tersentak dari tidurnya, ternyata jam sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi, Azelia kemudian membangunkan anak-anaknya, kecuali Leandro tentunya, ia akan meminta tolong kepada Jeffran dan Alvaro untuk mengemaskan semuanya. Ngomong-ngomong hari ini adalah hari Minggu jadi mereka tidak khawatir lagi tentang sekolah.
"Jeff, Al, bangun, sebentar lagi dad akan menjemput kita" ucap Azelia tetapi mereka masih belum bangun, lalu Azelia menggoyang-goyangkan badan sang anak, barulah mata meraka perlahan terbuka. Kemudian Jeffran tersenyum kecil kepada Azelia, berbeda dengan sang kakak, Alvaro setelah bangun malah memeluk sang ibu. Azelia hanya tersenyum sambil mengusap punggung sang anak.
"Al kenapa" tanya Azelia panik saat melihat sang anak yang menangis di pelukannya.
"Hiks, Al, Al mimpi mom pergi meninggalkan kami semua, Al mimpi kalau mom tidak benar-benar sayang kepada kami" ucap Alvaro segugukan. Azelia yang mendengar itu terdiam sejenak.
"Tenang sayang itu hanya mimpi, mom tidak akan pernah meninggalkan kalian disini, mom sangat sangat sayang kepada dad, Abang Jeff, kakak Le, apalagi dengan Al mom sangat sayang" ucap Azelia menenangkan Alvaro, dan tak lama tangis Alvaro pun reda dan melepaskan pelukannya.
"Janji" tanya Alvaro sambil memberikan jari kelingkingnya. Azelia pun membalas juga dengan jari kelingkingnya.
"Iya, mom janji" ucap Azelia lalu mereka berpelukan, Azelia juga menarik Jeffran agar mereka bertiga berpelukan, saat sedang berpelukan terdengar suara dari belakang, ternyata itu adalah Winter dan Leandro.
"Apakah kami tidak diajak" ucap Leandro, mereka bertiga tertawa, karena keasikan bahkan mereka tidak mengetahui Leandro yang sudah bangun dan Winter yang telah tiba.
"Hahaha, kalian ini ada-ada saja" ucap Azelia lalu berjalan kearah tempat tidur Leandro diikuti oleh Jeffran dan Alvaro, kemudian mereka berpelukan bersama dengan Winter juga tentunya.
√
Mereka telah sampai di rumah, keadaan Leandro sudah membaik, bahkan lelaki itu sudah bisa berjalan sendiri, awalnya Azelia tidak mengijinkan tetapi Leandro malah bersikeras, akhirnya Azelia pasrah.
Saat ini mereka sedang menunggu Azelia yang memasakkan sarapan untuk mereka, pilihan Azelia jatuh kepada nasi goreng, karena ia tidak ingin ribet hari ini, dan toping nya hanya irisan sosis dan suwiran ayam, Azelia benar-benar lelah.
Setelah menunggu sekitar setengah jam akhirnya nasi goreng buatan Azelia tiba, mereka kemudian langsung menyantapnya karena sejak tadi perut mereka semua sudah berbunyi. Setelah selesai makan yang diiringi tawa itu, Azelia pergi ke kamarnya, untuk mengambil obat Leandro yang diberikan oleh dokter tadi. Setelah melihat obat apa saja yang harus diminum Leandro, Azelia langsung memberikan obat tersebut kepada sang anak.
Leandro langsung meminumnya, Karena ia tak ingin lagi lebih lama menyusahkan sang ibu, walau sebenarnya hatinya berkata lain, rasanya sangat senang saat lebih dipentingkan.
Saat akan meminum obat, ternyata seorang pelayan menghampiri Azelia dan mengatakan bahwa ada tamu yang ingin bertemu dengannya, saat ia lihat ternyata itu adalah Abizard, sebenarnya Azelia sudah tahu jika itu dia karena tadi Azelia mengabarkan kalau Leandro sudah pulang, dan Abizard menelponnya tadi saat ia menunggu Leandro diperiksa dan berkata bahwa ia akan berkunjung.
"Ayo kamu belum sarapan bukan" ucap Azelia yang paham jika Abizard belum sarapan mengingat bahwa Abizard tidak biasa jika sarapan. Abizard membalasnya dengan gelengan.
"Kamu ini harusnya sarapan, kamu tau sarapan itu sangat penting bagi kesehatan, dan kamu harus sarapan karena yang memasaknya adalah aku" ucapan Azelia terdengar ditelinga mereka, lagi dan lagi ternyata pria itu, rasanya bukan hanya Winter yang ingin memakan pria itu hidup-hidup tetapi anak-anaknya juga, pria itu merebut perhatian istri dan mommy mereka.
"Baiklah baiklah" ucap abizard pasrah.
"Kenapa masakan mu sangat asin" ucap Abizard, tetapi Azelia hanya membalas dengusan, asin asin tetapi habis juga.
"Iya asin, sampai-sampai piring mu licin karena ketidak enakan nya" ucap Azelia lalu mereka tertawa setelahnya, berbeda dengan mereka, keempat lelaki lain malah panas melihat interaksi itu.
√
Makasih semuanya, buat yang vote sm komen yaa, ingat vote dan komen banyak banyak yaa, aku udah double up nihhhh

KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Back
FantasyAzelia, wanita yang mati mengenaskan, ia dibunuh oleh selingkuhan suaminya. Saat saat terakhir bukannya tatapan sedih yang diberikan suami dan anak anaknya, mereka malah menatap dingin Azelia. Kemudian pergi meninggalkan Azelia sendirian dengan rasa...