Berbeda dengan Azelia yang kebingungan, Leandro dikamar nya malah merenung, ia berpikir kenapa hanya ia saja yang tak dekat dengan sang mom, apakah mommy nya jijik kepadanya, atau ia berbuat sesuatu yang fatal sehingga mom nya membenci dirinya.
Sebenarnya sejak tadi sebelum makan malam Leandro tidak enak badan, ingin mengatakan tapi rasanya Leandro takut merusak mood sang mom, karena merasa benar-benar lemas, Leandro memilih untuk tidur secepatnya.
Sudah beberapa jam Leandro terlelap, dan saat tengah malam ia terjaga karena badannya yang panas dingin, kepalanya sakit, badannya lemas, memilih mengabaikannya Leandro meminum air yang ada di nakas dan kembali tidur, tetapi matanya tidak mau menutup, rasanya tidak enak sekali, Leandro sudah tidak tahan lagi, ia memilih keluar dari kamarnya dan pergi ke kamar sang mommy.
√
Tok tok tok
Azelia yang mendengar ketukan di pintunya pun segera berdiri untuk membuka pintu, sebenarnya Azelia tidak bisa tidur rasanya resah saja, padahal hari ini adalah hari yang membahagiakan, saat membuka pintu kamarnya ternyata itu adalah Leandro, saat melihat wajah Leandro yang pucat dan seperti kedinginan Azelia terkejut kemudian langsung menghampiri sang anak.
"Astaga Le, apa yang terjadi, mengapa kamu terlihat sangat pucat" ucap Azelia cemas lalu menghampiri sang anak dan membawa anaknya itu kedalam kamar, Azelia membawa tubuh Leandro yang lebih besar darinya itu ketempat tidur, setelah memastikan Leandro aman, Azelia pergi ke dapur untuk mengambil kompres dan obat penurun panas, kemudian Azelia mendudukkan Leandro pelan dan menyuruh sang anak meminum obat, kemudian mengompres sang anak, sesekali mengusap lembut rambut Leandro.
"Le, jangan seperti ini lagi, tolong kalau sakit itu beritahu mom jangan memendamnya sendirian, mom merasa bersalah bahkan kalian sakit saja mom tidak berguna" ucap Azelia bergetar, ia tak tahu apakah sang anak mendengar atau tidak, mengingat jika anaknya sakit saja, ia tidak berguna, Azelia teringat saat beberapa tahun lalu saat Leandro demam bahkan dilarikan ke rumah sakit karena panasnya yang terlalu tinggi tetapi tetap saja Azelia tak peduli.
Saat itu Azelia berada dikamar nya, sedang mengerjakan beberapa model pakaian yang akan segera launching. Tiba-tiba pintunya diketuk secara keras, Azelia bingung siapa itu saat membuka pintu kamarnya ternyata itu adalah Jeffran sang anak sulung.
"Ada apa kamu kemari?" tanya Azelia dengan nada ketusnya, ia kesal karena Jeffran mengganggu pekerjaan nya.
"I-itu mom, Le sakit, panasnya tinggi sekali" ucap Jeffran takut-takut. Bukannya peduli Azelia bahkan membentak Jeffran.
"Itu bukan urusanku, dimana ayahmu itu, jangan pernah mengganggu ku lagi untuk urusan yang tidak penting itu" bentak Azelia, Jeffran yang mendengar bentakan itu seketika matanya berkaca-kaca, mengapa sang ibu tak pernah peduli dengan mereka, bahkan saat salah satu dari mereka sakit.
Kemudian Azelia mengusir Jeffran dan menutup pintu kamarnya dengan keras dan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi tanpa memikirkan sang anak.
Lagi dan lagi, ia jahat ia tak pantas hidup, rasanya Azelia sangat hina sekali, ia hanya pantas di neraka rasanya, mengapa ia sebodoh itu, mengapa ia mengabaikan anak-anaknya. Dengan tangan yang terus mengusap lembut rambut sang anak, air mata Azelia mengalir tanpa disuruh ternyata tanpa ia sadari air matanya jatuh ke wajah sang anak.
""M-mom kenapa menangis" dengan suara lirih, kepalanya masih sakit, tetapi melihat sang mommy menangis hatinya menjadi lebih sakit.
"Ah, t-tidak mom tidak menangis, hanya kelilipan saja" ucap Azelia, Leandro jelas-jelas tak mempercayainya, tidak mungkin jika kelilipan air mata sang ibu mengalir sederas itu.
"Ayo tidur lagi, mom akan ikut tidur juga, jangan sakit lagi ya, mommy khawatir" ucap Azelia lalu merebahkan dirinya disamping sang anak dan meraih selimut, sambil mengelus rambut sang anak Azelia tak sadar jika ia juga terlelap mengikuti sang anak, malam ini rasanya tidur Leandro sangatlah nyenyak begitupun dengan Azelia.
√
Azelia terbangun mendengar alarm dari jam weker nya, ternyata hari sudah pagi, melihat sang anak yang masih tertidur dengan memeluk dirinya, Azelia mengusap lembut rambut Leandro, mencium kening Leandro dan pergi untuk memasak sarapan untuk suami dan anak-anaknya.
Semuanya telah selesai, sarapan juga sudah tersusun rapi, sarapan hari ini sangat sederhana mengingat ia akan mengurus Leandro, hanya omelette dan segelas susu coklat, dan satu mangkok bubur khusus untuk Leandro.
Semuanya telah bangun dan bersiap-siap untuk ketempat tujuan mereka, Azelia mempersilahkan mereka untuk duduk di meja makan.
"Mom, Abang Le dimana" tanya Alvaro yang penasaran karena sang kakak tidak juga turun. Begitupun dengan Winter dan Jeffran yang juga kebingungan.
"Kakakmu sakit, jadi hari ini ia tak bisa masuk sekolah, jangan lupa izinkan kakak ya Al, ini suratnya" ucap Azelia sambil memberikan amplop putih kepada Alvaro.
"Apa, Abang sakit, bagaimana bisa" ucap Alvaro terkejut, lagi dan lagi Alvaro mewakili Winter dan Jeffran.
"Tadi malam ia sakit dan pergi ke kamar mom, yasudah kalau begitu maaf ya mom tinggal dulu, mom akan memberikan sarapan kepada Abang mu" ucap Azelia lalu pergi meninggalkan mereka dengan membawa bubur dan susu coklat yang ia buat tadi. Rasanya hati ketiganya berbunga-bunga, istri serta ibu mereka telah benar-benar berubah, rasanya senang sekali melihat wanita cantik itu telah peduli kepada mereka.
√
"Pelan-pelan" tegur Azelia saat melihat sang anak yang makan dengan ia yang menyuapkan dengan terburu-buru. Mendengar teguran dari Azelia seketika Leandro tersenyum dan makan seperti biasanya, tidak terburu-buru seperti tadi.
"M-maaf mom, soalnya karena mom suapkan rasanya sangat enak, padahal dulu aku tidak menyukai bubur" mendengar ucapan sang anak hati Azelia menghangat.
Setelah beberapa saat bubur dan segelas susu tadi telah habis, badan Leandro pun sudah tidak sepanas tadi malam, rasanya senang sekali melihat sang anak sudah bisa tersenyum. Saat akan berdiri untuk membersihkan alat makan sang anak, Leandro mengucapkan terimakasih kepadanya.
"Terimakasih" ucap Leandro tulus, Azelia yang mendengar itupun hatinya kembali menghangat dan langsung memeluk sang anak dan mengelus rambut Leandro.
"Seharusnya mom yang berterima kasih kepada Leandro karena tidak membenci mom karena sikap mom dahulu" ucap Azelia dan kembali mengeratkan pelukan mereka.
"Le sangat menyayangi mu mom" ucap Leandro.
"Mommy juga bahkan sangat sangat menyayangi mu" balas Azelia.
√
Makasih semuanya, makasii udah baca dan vote cerita aku, makasih ya, jangan lupa buat vote dan komen lagi agar aku tetap semangat, dan kasih kata-kata semangat dong buat akuuu, tnk uuu ya, luvyuuu 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Back
خيال (فانتازيا)Azelia, wanita yang mati mengenaskan, ia dibunuh oleh selingkuhan suaminya. Saat saat terakhir bukannya tatapan sedih yang diberikan suami dan anak anaknya, mereka malah menatap dingin Azelia. Kemudian pergi meninggalkan Azelia sendirian dengan rasa...