Setelah Winter mandi dan berpakaian, ia duduk di tepian kasur dekat Azelia, Azelia memperhatikan Lula yang sedang tidur, anak angkatnya ini sangatlah cantik dan lucu, sedangkan Winter ia memperhatikan Azelia yang menatap anak angkatnya, bukan tidak menyukai Lula, hanya saja Lula masihlah orang baru di hidup Winter, Winter tidak mudah bergaul dan nyaman dengan orang baru, berbeda sekali dengan istrinya yang bisa disebut sangat mudah untuk dekat dengan orang baru.
"Winter" panggil Azelia, Winter yang sedang memijat kaki Azelia pun berhenti sejenak. Sebenarnya Azelia menolak saat Winter memijat kakinya, seharusnya Azelia yang memijat Winter mengingat Winter yang bekerja seharian, pasti ia kelelahan.
"Ada apa" tanya Winter, Azelia hanya diam, ia menyuruh Winter membalikkan badannya, sekarang giliran Azelia yang memijat Winter, Azelia memijat bahu suaminya itu dengan lembut.
"Bagaimana menurutmu jika kita menghabiskan waktu bersama besok, dengan anak-anak juga" tanya Azelia, sejenak Winter diam, menikmati pijitan dari sang istri.
"Itu ide yang bagus, memangnya apa saja rencana mu besok" tanya Winter.
"Rencananya pada siangnya kita akan ke taman bermain, lalu sorenya ke pantai dan malamnya kita akan bakar-bakaran, bagaimana menurutmu" ucap Azelia.
"Hm, bagus, terimakasih" ucap Winter lalu membalikkan badannya lagi menghadap Azelia.
"Kenapa berterima kasih" tanya Azelia bingung dengan kening berkerut.
"Terimakasih telah menjadi istri dan ibu terbaik didunia ini" ucap Winter.
"Tidak, tidak, ini memang kewajiban ku, maafkan aku dulu yang mengabaikan kalian" ucap Azelia dan langsung memeluk Winter erat.
"Maafkan aku, aku akan berusaha menjadi lebih baik lagi" ucap Azelia lagi, air matanya turun, tetapi dengan cepat Azelia menghapusnya, ia tidak boleh menangis, ia harus kuat.
"Tidak, kau adalah istri sekaligus ibu yang terhebat, aku sangat bahagia" ucap Winter yang diangguki oleh Azelia, Winter melepas pelukan itu, lalu mencium kening istrinya dengan lembut.
"Ayo tidur, hari sudah malam, kita akan menghabiskan waktu bersama besok seharian, jadi kau harus beristirahat" ucap Winter, Azelia mengangguk dan merebahkan dirinya di samping kiri Lula, begitupun dengan Winter ia turun dan tidur di samping kanan Lula.
√
"Pagi anak-anak" sapa Azelia kepada anak-anaknya yang telah turun, kecuali Jeffran dan Lula tentunya, Winter telah bangun sejak tadi, ia telah duduk terlebih dahulu disana
"Al, bangunin Lula ya" suruh Azelia.
"Siap mom" ucap Alvaro sambil tangannya seperti sedang hormat, mereka yang ada disana tertawa pelan melihat tingkah Alvaro, sekarang Alvaro sudah bukan bungsu lagi.
"Mom, Jeff pulang" ucap Jeffran yang sedang berjalan ke arah Azelia, ia memeluk Azelia. Lalu tibalah Alvaro dengan Lula yang sudah mencuci wajahnya. Jeffran terdiam sejenak, ia memperhatikan Lula, Lula yang diperhatikan seperti itupun menjadi takut.
"Kau menakutinya" ucap Alvaro.
"Maaf, ini Lula yang kau ceritakan itu" tanya Jeffran, Alvaro mengangguk, Azelia terkejut, baru saja akan dijelaskan ternyata anaknya ini sudah mengetahuinya.
"Ayo, semuanya telah selesai" ucap Azelia, mereka memakan sarapannya, hari ini Azelia membuat sandwich untuk sarapan.
"Hm, rencananya mom akan mengajak kalian pergi ke taman siang ini, lalu sorenya ke pantai dan malamnya kita akan bakar-bakaran, bagaimana" ucap Azelia saat mereka telah selesai sarapan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Back
FantasiAzelia, wanita yang mati mengenaskan, ia dibunuh oleh selingkuhan suaminya. Saat saat terakhir bukannya tatapan sedih yang diberikan suami dan anak anaknya, mereka malah menatap dingin Azelia. Kemudian pergi meninggalkan Azelia sendirian dengan rasa...