Halo semuanya, jangan lupa vote dan spam komen yaaaa, aku maksaa. Aku hari ini birthday, gak ada yang ngucapin kahhh😭🤛
√
Azelia sekarang sedang menyiram tanaman nya, entah kenapa sejak hamil ia sangat menyukai sesuatu yang berhubungan dengan tanaman. Sedangkan Winter sudah mulai bekerja di kantor, atas paksaan Azelia tentunya.
"Satu dua tiga, banyak banget bunga yang ditanam Winter kemarin" gumam Azelia. Mengingat Winter yang kemarin menanam bunga untuk dirinya, Azelia langsung salah tingkah, awalnya Azelia pikir Winter tidak akan menuruti ngidam nya yang menginginkan sebuah taman bunga dengan Winter yang membuat dan menanam nya.
Setelah selesai ia langsung masuk ke rumah, melihat jam yang masih pukul tiga sore, ia menghela nafas, jujur ia bosan, apalagi Lula sedang pergi dengan Barsha, serta suami dan anak-anaknya yang lain belum pulang. Rasanya seperti di tinggal mati, padahal hanya sebenar.
Azelia rasanya telah melakukan semuanya, mulai dari menonton film, main game, sampai memainkan mainan Lula pun sudah ia lakoni.
Perlahan tangannya turun mengelus perut buncitnya itu, tidak terasa kandungnya telah menginjak enam bulan, berarti sebentar lagi Bianca juga akan melahirkan. Azelia dilanda kebingungan, antara tetap menjalankan misi balas dendam nya atau melupakan begitu saja, mengingat keadaan Bianca ia ragu, karena bagaimanapun Bianca sedang hamil. Atau menunggu sesuatu yang bernama karma?. Tolong beri ia jawaban atau solusi.
"Sayang, menurut kamu mommy harus gimana?" Tanya Azelia frustasi tetapi tetap mengelus perutnya.
Kemudian ia membuka galeri, menatap foto-foto keluarga kecilnya rasanya semua ini tidak mungkin, Azelia kira ia tak akan pernah seperti ini, dan mengapa Azelia sebodoh itu dahulu, andai, andai waktu bisa di ulang.
"Mommy janji sama kamu, mommy bakalan ngasih kebahagiaan yang bahkan siapapun belum pernah merasakan nya, semoga mommy, daddy, dan kakak-kakak kamu yang lainnya bisa bahagiain kamu ya sayang" ucap Azelia menahan tangis, hormon nya sejak hamil memang tidak stabil, ia selalu menangis jika mengingat masa lalu sang anak.
"Mommy, Lula pulang" ucap Lula.
"Wah, seru gak belanjanya?" Tanya Azelia semangat.
"Seru kok, tapi Lula mau ke kamar, capek soalnya" ucap Lula dan pergi begitu saja, melihat tingkah sang anak pun, Azelia langsung heran, Lula kenapa?, ada yang aneh.
"Lula kenapa?" Tanya Azelia tajam.
"Em, mungkin karena tadi habis jatuh buk" ucap Jasmine sedikit takut.
"Hati-hati dong, masa mentang-mentang Barsha nitip Lula kamu juga jangan lengah dong" ucap Azelia kesal, menurutnya orang di depannya ini sungguh tidak bertanggung jawab, mengingat Barsha yang tiba-tiba menghubungi nya karena ada urusan penting yang tidak bisa di tinggal.
√
Saat makan malam tiba Azelia kembali memperhatikan Lula, anaknya sudah tidak seperti tadi lagi, ia sudah mulai berbicara dengan para kakak nya.
Kemudian Azelia berdiri dan mengambil makanan untuk suami dan anak-anaknya.
"Kamu duduk aja" ucap Winter sambil mengelus lembut perut Azelia yang sudah terlihat sedikit membuncit, kemudian memeluk erat pinggang Azelia.
"Gak papa, ambil nasi doang" ucap Azelia, akhirnya Winter pasrah, kepalanya juga berdenyut sakit sejak tadi.
"Sakit?" Tanya Azelia saat mereka telah selesai makan, Winter menggeleng.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Back
FantasíaAzelia, wanita yang mati mengenaskan, ia dibunuh oleh selingkuhan suaminya. Saat saat terakhir bukannya tatapan sedih yang diberikan suami dan anak anaknya, mereka malah menatap dingin Azelia. Kemudian pergi meninggalkan Azelia sendirian dengan rasa...