22. pamit

29.2K 1.2K 8
                                        

"Winter" panggil Azelia, Winter yang sibuk dengan tablet nya pun menoleh, dan menaikkan sebelah alisnya.

"Kau sedang apa" tanya Azelia lalu bersandar di dada sang suami, mereka sekarang ada di atas tempat tidur, sedangkan Lula ia juga telah tidur setelah sibuk bermain dengan Alvaro, sedangkan Jeffran dan Leandro keluar sejak tadi, Jeffran meminta Leandro menemaninya untuk membereskan kampus setelah acara penyambutan kepala universitas baru.

"Mengecek email yang belum terbaca" ucap Winter.

"Coba menghadap kemari, aku ingin menceritakan sesuatu" ucap Azelia, dan Winter memandangi Azelia.

"Emm, ee, kau jangan menatapku seperti itu" ucap Azelia dengan pipi yang memerah.

"Memangnya aku melakukan apa" tanya Winter polos.

Plak

"Apa salahku" ucap Winter sambil mengelus lengannya.

"Kau berpura-pura bodoh atau apa, jelas-jelas kau menatapku sangat intens, itu membuatku menjadi tidak fokus" ucap Azelia berusaha menahan senyumnya.

"aku tidak akan menatapmu" ucap Winter.

"Jadi gini, tadi kan Bianca dateng kesini" ucap Azelia terjeda, rasanya ingin menangis, Winter benar-benar seperti orang bodoh, ia benar-benar tidak menatap Azelia dan hanya menatap lantai di bawah.

"Kenapa diam saja, apa yang terjadi selanjutnya" tanya Winter penasaran tetapi masih menatap ke lantai.

"Astaga, kau benar-benar seperti orang bodoh, sekarang tatap aku saja lah" ucap Azelia, Winter mengangguk dan melihat mata Azelia, Azelia berusaha menahan senyumnya.

"Dan tiba-tiba dia menamparku, tunggu dulu dengarkan ceritaku" ucap Azelia saat melihat Winter akan bicara.

"Bahkan dia menuduhku yang tidak-tidak, dan dia menamparku untuk kedua kalinya, karena tidak terima jadi aku tampar dua kali lipat, tapi aku jadi merasa bersalah saat mengingat jika ternyata ia salah sangka, karena dia pikir aku yang menjebaknya dan ia sampai kehilangan kesuciannya" jelas Azelia, Winter terkejut, ternyata seserius itu masalahnya.

"Siapa" tanya Winter.

"Tidak tau, Bianca tidak mau memberitahu siapa pelakunya" ucap Azelia, Winter mengangguk.

"Emm Winter, kau besok sibuk tidak" tanya Azelia.

"Tidak, seingat ku tidak ada meeting penting besok, memangnya kenapa" tanya Winter.

"Kau mau menemaniku dan Lula ke mall besok tidak, rencananya aku akan membeli pakaian, buku-buku serta kebutuhan Lula yang lainnya.

"Hmm, aku akan menemanimu" ucap Winter, Azelia tersenyum senang.

"Ayo, sekarang tidur" ucap Azelia, Winter mencium kening Azelia, Azelia yang mendapat itupun seketika pipinya memerah dan menutup tubuhnya dengan selimut.

"Sana, kesebelah, nanti Lula bisa jatuh" ucap Azelia pelan dari selimut tetapi masih bisa didengar, tanpa Azelia ketahui Winter tersenyum melihat kelakuan istrinya.

"Lula, udah siap kan, bentar lagi dad jemput loh" ucap Azelia saat melihat Lula yang masih memainkan mainannya tetapi sudah berpakaian rapi.

Tin tin tin

"Itu dad udah datang" ucap Azelia dan menarik lembut tangan mungil Lula.

"Kita akan kemana mom" tanya Lula saat mobil mereka telah membelah jalanan.

"Ke mall" ucap Azelia.

Sorry, I'm BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang