33. euforia

10.8K 621 12
                                    

Happy reading guys, jangan lupa vote dan spam komen yaaaa...

...

"Aku sudah mengawasinya, dia tidak aman, aku sudah menyelidikinya" ucap seorang wanita.

"Terus awasi dia, dan cari tahu siapa dalang sebenarnya" ucap lelaku tersebut.

"Kamu gak kangen sama aku?" Tanya wanita itu, pria tersebut menghela nafas dan menarik perempuan itu dalam pelukannya.

"Em, kenapa baru muncul?" Tanyanya.

"Hehe, nunggu waktu yang pas aja" ucap wanita itu cengengesan.

"Kamu gak mau ngasih tau dia sama hubungan kita?" Tanya wanita itu saat pelukan mereka terlepas.

"Tunggu waktu yang tepat" balas lelaki itu.

Sejak Winter mengetahui kehamilan sang istri, ia sangat menjaga Azelia, hingga Winter lebih memilih bekerja dari rumah. "Jangan di pegang lagi, aku tak suka" ucap Azelia ketus, ia tak tau, rasanya Winter bernafas saja salah dimatanya.

Winter yang mendengar itupun menghela nafasnya, lagi dan lagi ia salah. Winter memilih kembali ke ruang kerjanya, ia tak ingin merusak mood sang istri.

"Winter" panggil Azelia, Winter menaikkan sebelah alisnya, pertanda bertanya.

"Biasa aja dong" ucap Azelia lagi dan lagi dengan nada ketus, ia kesal dengan ekspresi Winter. Teringat dengan tujuan awalnya memanggil Winter, Azelia langsung tersenyum, Winter pun merasa dirinya terancam, ada yang tidak beres, seperti kemarin, ia disuruh memakan mie yang bercampur dengan jeruk, padahal awalnya Azelia ingin memakan mangga, padahal sudah setengah jalan berujung pulang.

Awalnya Winter menolak karena ia pikir Azelia yang akan memakan, dan ternyata adalah dirinya, Winter menolak, tetapi berakhir Azelia yang menangis kencang sehingga terpaksa Winter memakan mie tersebut, Azelia bilang itu adalah kemauan sang anak yang ada di dalam perutnya.

Kembali ke Winter tadi yang sudah panas dingin, sedangkan Azelia hanya tersenyum lebar seolah tidak berdosa. "Kenapa" tanya Winter dengan senyuman terpaksa.

"Aku ingin... Em... makan eskrim" ucap Azelia semangat, Winter menghela nafas lega, untung saja bukan yang aneh-aneh.

Kebetulan Barsha lewat di ruang tamu. "Barsha" panggil Azelia, Barsha menoleh dan berjalan ke arah Azelia.

"Kenapa?" Tanya Barsha lembut.

"Kamu jagain anak-anak ya, aku mau keluar sebentar" ucap Azelia, Barsha mengangguk.

"Kamu gak perlu khawatir, aku pasti bakalan jagain mereka kok" ucap Barsha dan tersenyum lembut, Azelia membalas dengan senyuman pula, Winter hanya memandang wajah Azelia datar, sialan, saat Azelia berbicara kepadanya, ia hanya ketus, sedangkan dengan Barsha....
.
.
.

"Kamu mau rasa apa?" Tanya Winter datar, Azelia tampak berpikir dan enggan memberitahukan Winter.

"Bilang aja, gapapa" ucap Winter seolah mengerti Azelia yang sepertinya ingin mengatakan sesuatu.

"Aku mau eskrim nya pake kuah bakso" ucap Azelia dengan nada nyaris berbisik, Winter menghela nafas, ia harus sabar, semua ini keinginan Azelia dan anaknya kan.. lagipula ini juga karena dirinya.....

"Mau ikut beli kuah bakso nya?" Tanya Winter lembut dan dibalas gelengan oleh Azelia.

"Tunggu disini, jangan kemana-mana" ucap Winter berusaha memperingati, Azelia mengangguk.

Sorry, I'm BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang