31. hospital

17.7K 771 14
                                    

Happy reading guys, jangan lupa vote dan spam komen yaaaa.... double up nihhh......

.....

Saat malam hari, semuanya telah tertidur kecuali Winter yang awalnya berpura-pura tidur, rasanya ia masih tak tenang dan dihantui oleh mimpi tersebut karena takut ditinggal Azelia.

Winter berdiri lalu berjalan ke arah tempat tidur sebelahnya karena posisi Lula yang di tengah-tengah mereka. Winter menunduk, menyamai tingginya dan Azelia, ia memandang wajah sang istri yang sedang tertidur lelap.

Winter mengelus lembut alis sang istri, kemudian tatapannya jatuh ke perut Azelia yang masih terlihat datar, ia tak menyangka jika ia dan Azelia akan mempunyai anak lagi.

Winter kemudian mengelus lembut perut sang istri. "Sayang, Daddy janji sebelum dan sesudah kamu lahir, Daddy akan menjadi kan kamu anak yang paling bahagia di dunia ini, Daddy tidak ingin kamu merasakan apa yang dialami kakak-kakak mu" ucap Winter sendu, ia masih setia mengelus lembut perut Azelia.

Kemudian Winter memilih kembali ke tempat tidurnya dan merebahkan diri, tanpa ia sadari akhirnya Winter terlelap karena kelelahan.

Paginya setelah sarapan Azelia telah siap-siap dengan pakaiannya, rencananya ia akan ke rumah sakit hari ini. "Mom, apakah keadaan mom sudah membaik, dan mau kemana mom?" Tanya Alvaro setelah ia menghabiskan sarapannya.

"Hm, rencananya ingin ke rumah sakit" ucap Azelia.

"Ikut" ucap mereka serempak, Winter juga mengeluarkan suaranya tadi, Azelia menggeleng.

"Tidak tidak, kalian sekolah, dan kau Winter kau harus ke kantor, aku tidak ingin kita miskin mendadak nantinya" ucap Azelia, anak-anak mendengus kecewa, tetapi tidak dengan Winter, dan ngomong-ngomong tentang Lula, Azelia tadi telah menyuapinya untuk sarapan.

"Hm, kalian cepatlah pergi, hus hus" usir Winter, dan hanya dibalas tatapan sinis oleh mereka. "Mom kami pergi dulu" pamit mereka serempak dan bergantian mencium kening sang ibu, Azelia mengangguk.

"Kenapa kau tidak juga pergi?" Tanya Azelia bingung.

"Kamu lupa jika aku adalah pemiliknya" ucap Winter sombong, Azelia memutar bola matanya malas, kenapa suaminya ini sangat sombong, dan hei nada bicara Winter sangat-sangat berbeda sekali.

"Terserah kau saja, dan satu lagi ubahlah cara bicaramu, aku sendiri jadi geli mendengarnya" ucap Azelia ketus lalu pergi dari sana meninggalkan Winter dengan mulut menganga, kenapa istrinya berubah 180 derajat, biasanya Azelia sangat lembut kepadanya, Winter jadi frustasi sendiri mengahadapi Azelia.

"Tunggu aku" sorak Winter kemudian menyusul Azelia yang terlebih dahulu keluar.

"Kenapa mereka melihat mu terus"

"Sayang, dia meniru gaya rambutmu"

"Kenapa harus ada pria di dunia ini"

"Kenapa dokternya harus laki-laki" ucap Winter ketus, lagi dan lagi Azelia memutar bola matanya malas, kenapa suaminya ini sangat berlebihan.

"Kau mau pulang hah, sejak tadi aku lihat kau sangat cerewet" ucap Azelia dengan nada marah, Winter akhirnya menggeleng karena takut.

Sorry, I'm BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang