7. merayakan

49.7K 3.4K 25
                                    

Azelia telah sampai di rumah, tadi ia pulang dengan sang anak, mereka lumayan banyak bicara, walau lebih banyak Azelia yang berbicara, tapi ini adalah kemajuan yang sangat pesat. Tetapi seketika senyum Azelia luntur saat Jeffran bercerita kalau sebenarnya ia sering mengunjungi dan bercerita kepada sang mom dengan diam-diam.

Jeffran telah berhasil duplikat kunci kamar sang mom, saat itu umurnya masihlah 16 tahun, ia lelah, ia ingin memeluk dan menceritakan segala hal dengan sang mom, tetapi mom nya sangat cuek, jadi hanya seperti inilah cara satu-satunya dengan menyelinap masuk saat sang mom tidur.

Ceklek

Pintu terbuka, Azelia tertidur dengan pulas, ia sangatlah lelah. Kemudian Jeffran masuk dan duduk di tepi kasur sang ibu, ia mengelus rambut sang ibu dan membawa tangan halus itu untuk mengelus rambutnya, dari dulu Jeffran ingin sekali kepalanya dielus sang mommy.

"Mom, kau tau tadi aku bertengkar dengan temanku, bahkan kami saling meninju, dia nakal mom, hiks d-dia bilang hiks mom bukanlah ibu yang baik, bahkan dia berkata kalau mom murahan, hatiku sakit"

Lalu Jeffran bercerita lagi tentang semuanya, tentang apa yang terjadi dalam hidupnya, tentang sekolah, teman, hobi, semuanya Jeffran ceritakan, bahkan tanpa sadar air matanya mengalir, ia sungguh sangat menantikan momen ini, bahkan kebiasaan ini berlangsung sampai sekarang.

Tanpa Azelia ketahui, Jeffran tau kalau sang mommy selalu menangis setiap malamnya saat Jeffran ingin mengunjungi sang mom seperti biasanya , ia mendengar isakan sang mommy, ia sangat sangat menyayangi sang mommy, bahkan Jeffran tak ingin setetes air mata pun yang keluar dari mata sang mommy.

"Mom" panggil seseorang yang membuyar kan lamunan Azelia, ternyata itu Jeffran.

"Oh Jeff, kamu mau menemani mom ke supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan dan kue gak?" tanya Azelia yang di balas anggukan oleh Jeffran.

"Letakkan itu di atas meja dapur saja Jeff" suruh Azelia setelah mereka selesai berbelanja. Ia sudah berencana membuat ayam panggang, kue, dan beberapa cupcake.

"Jeff bantu mom bikin kue bisa, mom akan membuat bumbu untuk ayam bakarnya" tanya Azelia yang memegang gagang mixer, kemudian diambil alih oleh Jeffran.

Setelah beberapa jam, Azelia selesai dengan masakannya, ia membuat semuanya dengan bekerja sama dengan Jeffran, bahkan mereka saling tertawa, mengapa tidak dari dulu saja, mengapa bukan saat anak-anaknya kecil saja Azelia mendapatkan kehidupan keduanya.

Saat sedang menyusun seluruh makanannya dimeja dengan bantuan Jeffran, suara klakson mobil terdengar, begitu pula dengan suara klakson motor, kenapa Leandro dan Alvaro terlambat, itu karena di sekolah mereka ada acara perayaan ulang tahun sekolah, tadi Alvaro mengabarinya lewat WhatsApp.

"Jeff, kamu selesaikan ya, mom akan menyambut dad dan adik-adikmu" ucap Azelia yang dibalas anggukan oleh Jeffran. Azelia berjalan keluar dari dapur menuju ruang tamu, menyambut suami dan anak-anaknya, ah itu mereka, sepertinya mereka sangat kelelahan apalagi Winter yang pulang dengan kening berkerut.

"Hai, apakah hari ini sangat melelahkan" sambut Azelia kepada mereka dengan senyumnya yang manis. Sambil mengambil tas yang ada di tangan sang suami.

"Ohiya, cepatlah bersih-bersih, kita akan merayakan sesuatu" ucap Azelia yang dibalas anggukan oleh Winter, walau hanya anggukan itu adalah perkembangan yang pesat, sedangkan Alvaro membalas dengan senyuman lebar, dan Leandro dengan senyuman tipis.

"Ngomong-ngomong ada apa ini Mom, kenapa makanannya sangat banyak, bahkan ada beberapa kue" ucap Alvaro bingung.

"Al kamu tau kakakmu memenangkan penghargaan sebagai tim dan kapten basket terbaik se nasional bahkan akan bertanding secara internasional" ucap Azelia dengan mata berbinar, Jeffran yang mendengar itu tersenyum tipis, ternyata seperti ini rasanya dibanggakan ya.

"Em mom, maaf sebelumnya, se-sebenarnya kak Jeff sudah banyak menerima penghargaan bahkan di bidang akademik" ringis Alvaro.

Azelia yang mendengar itu seketika terdiam, mengapa ia sama sekali tak tahu, ibu macam apa dia, padahal hal yang membanggakan seperti inipun ia tak tahu, Alvaro yang merasa bersalah melihat ekspresi sang mommy, saat akan meminta maaf Azelia mengeluarkan suara.

"M-maafkan mom, bisa-bisanya hal seperti ini saja mom tidak tau, hiks m-maafkan mommy" ucap Azelia sambil menutup matanya yang terus saja mengeluarkan air mata. Jeffran pun memeluk sang mommy, sebenarnya ia sangat senang saat sang mommy mengetahui bahwa ia banyak meraih penghargaan, tetapi diluar dugaan ternyata sang mommy malah bersedih.

"Tidak mom, Jeff tidak apa, yang penting mom tau semuanya kan" ucap Jeffran menenangkan. Winter yang mendengar semua itupun hatinya terasa menghangat, apakah istrinya sudah benar-benar berubah, apakah istrinya kembali menjadi Zelia nya yang dulu.

"Ekhm, ayo kita mulai makan malamnya" ucap Winter menghentikan kecanggungan ini. Mereka pun makan dan sesekali tertawa mendengar cerita si bungsu dengan berbagai tingkah lucunya, mereka sangat bahagia, inilah yang sebenarnya mereka inginkan sejak dulu. Tetapi apakah ini akan bertahan untuk selamanya.

Azelia telah bersiap-siap untuk tidur, saat akan tidur ternyata seseorang menelponnya, ternyata itu adalah abizard, sang sahabat, bagaimana bisa ia melupakan sahabatnya ini, Azelia terkekeh pelan.

"Maaf kak, perasaan saya tidak memesan apa-apa" ucap Azelia bercanda.

"Aku serius Lia, kenapa kamu tak menghubungi aku beberapa Minggu ini, aku sangat khawatir denganmu"  ucap Abizard disana.

"Hahaha, kamu ini, aku hanya lupa saja" ucap Azelia jujur dengan nada yang dilebih-lebihkan.

"Ckh, kamu ini, bisa-bisanya melupakan sahabatmu yang tampan ini" ucap Abizard, rasanya Azelia ingin muntah mendengarnya.

"Sudah lupakan, apa kamu tau Abi, aku sudah berbaikan dengan suami dan anak-anakku" ucap Azelia antusias, Abizard yang mendengarnya diseberang sana terdiam, entah apa yang dipikirkan pria itu.

"Abi apakah kamu masih disana" panggil Azelia karena tak mendengar sahutan dari seberang sana.

"Ah Lia, maafkan aku ternyata ada meeting mendadak, aku matikan dulu ya, bye" pamit abizard, Azelia bingung tidak seperti biasanya Abizard begini, biasanya sang sahabat lebih mementingkan dirinya dari apapun, ini sangat membingungkan.

Halo semuanya, makasih banget ya, aku ga nyangka bangett nembus sampai 700 pembaca lebih, makasiii yaa, jgn lupa vote dan komen yaa itu buat aku semangat buat upload, luvyuuu 🥰

Sorry, I'm BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang