39. panik

9.8K 407 11
                                        

Halo semuanya, jangan lupa vote dan komen yaaaa, aku maksaa, vote sm komen gratis kok, tnk uuu, happy reading yaaa

.
.
.
Winter terbangun setelah tidur siangnya, perlahan ia menoleh ke arah tempat tidur sampingnya, dan melihat wajah polos cantik milik sang istri, perlahan matanya turun ke arah perut tempat tinggal sang anak.

Tangannya turun disana, mengelus lembut perut itu, beberapa saat telah berlalu, Winter masih mengelus perut itu sambil menatap wajah lelap sang istri.

Tak lama Winter merasakan pergerakan di perut Azelia, anaknya menendang?, Astaga Winter benar-benar senang akan hal itu, tanpa sadar ia menampilkan senyum lebarnya.

"Astaga kamu gerak?" Tanya Winter, ia terkejut, bahkan sangat, rasanya seperti ada sengatan listrik di tubuhnya, rasanya sangat bahagia.

Merasakan sesuatu yang mengelus perutnya, Azelia perlahan terbangun.

"Kenapa?" Tanya Azelia bingung, ia perlahan mengusap matanya.

"Jangan diusap, nanti perih" ucap Winter datar, Azelia mengerutkan keningnya, perasaan tadi ia melihat Winter tersenyum, mungkin benar ia hanya salah lihat.

"Ayo turun, udah jam makan siang" ucap Azelia, Winter mengangguk.

Melihat Winter yang duduk di tepi tempat tidur pun, Azelia langsung menghamburkan dirinya ke pelukannya Winter, dan tertawa setelahnya karena melihat wajah terkejut Winter.

"Gendong" ucap Azelia manja, Winter menghela nafas dan langsung mengendong Azelia.

"Aku berat ya?" Tanya Azelia merasa bersalah yang di jawab gelengan oleh Winter, yasudah, berarti Azelia tidak usah merasa bersalah lagi.

Mereka perlahan turun melewati tangga, dengan beberapa obrolan, tentunya Azelia yang berbicara. Saat tiba di ruangan keluarga, Azelia melihat Lula yang sedang makan buah sambil di suapi oleh Leandro, sedangkan Jeffran dan Alvaro mengepang rambut sang anak. Mereka terlihat sangat lucu.

"Mommy, daddy" panggil Lula semangat, Azelia tersenyum dan perlahan turun dari gendongan Winter.

"Aunty Barsha di mana?" Tanya Azelia.

"Tadi pamit pulang" ucap Alvaro, Azelia menganggukkan kepalanya mendengar jawaban Alvaro, ada yang aneh dengan Barsha akhir-akhir ini.

"Besok mommy mau usg" ucap Azelia.

"Ikut....." Teriak mereka bersamaan, kecuali Lula dan Winter tentunya, mereka tenang-tenang saja, karena di pastikan mereka akan ikut.

"Masa usg doang ikut sekeluarga" ucap Azelia sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sedangkan Jeffran, Leandro dan Alvaro hanya cengengesan.

"Sewa aja rumah sakitnya" ucap Alvaro tenang dan memakan buah yang ada di tangan Leandro yang akan ia suapkan kepada Lula.

"Gak boleh, kamu emang gak mikir orang yang sakit disana?, Gak boleh egois" ucap Jeffran memperingati, Leandro mengangguk. Sedangkan Azelia terharu, ia tak menyangka ternyata Jeffran telah se dewasa ini, tidak lagi mementingkan egonya sendiri, ia begitu melewatkan pertumbuhan pertumbuhan anak-anaknya.

"Iya juga si" ucap Alvaro dengan nada yang merasa bersalah.

"Shhh" runtuh Azelia saat akan berusaha mengubah cara duduknya, kakinya ia rentangkan.

"Kenapa?" Tanya Winter panik, Azelia menggeleng dan tersenyum setelahnya.

"Gak papa, kaki aku cuma nyeri aja, kayaknya bengkak deh, karena hamil" ucap Azelia menenangkan mereka semua, karena dapat Azelia lihat wajah panik dari mereka semua, kecuali Lula tentunya, anaknya itu tengah memakan stroberi di pangkuan Winter sambil menonton film kartun favoritnya, Spongebob Squarepants.

Sorry, I'm BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang