35. marah?

12.1K 751 35
                                        

Happy reading guys, jangan lupa vote dan komen yaaaa, 300 vote, cuss langsung up 🤧

......

"Al, kok disana rame banget ya?" Tanya Azelia sambil menunjuk kerumunan yang ada di samping kirinya, walau agak jauh tetap saja jiwa kepo Azelia meronta-ronta.

"Emm gak tau, apa ada sales kali ya" ucap Alvaro sambil memainkan rambut sang adik.

"Mommy mau liat deh, manatau ada promo kuali" ucap Azelia dan berjalan ke arah sana.

"Mommy ada-ada aja ya La, dari kemaren random banget, mana ada jualan kuali di sekolah" ringis Alvaro dan langsung menyusul Azelia.

"Permisi" ucap Azelia sopan kepada beberapa siswa dan siswi, mereka dengan sopan memberi jalan kepada Azelia.

Saat melihat hal yang membuat kerumunan tersebut, Azelia shock, apa-apaan ini, ternyata adalah Leandro anaknya, disana anaknya memukuli seseorang dengan membabi buta.

"L-le.." panggil Azelia bergetar, Leandro mengangkat kepalanya, pandangan mereka bertemu, seketika Leandro langsung diam dan menghentikan aksinya.

"Mo-mommy" ucap Leandro lemah, astaga, ia ia takut, Leandro takut kejadian masa lampau terulang kembali, ia takut jika Azelia kembali seperti dulu, Leandro tidak ingin.

Leandro langsung telinganya saat bayang-bayang dan suara masa lalu terdengar, kenangan buruk saat ia dipukul, di bentak, di kasari, semuanya terdengar di telinganya.

Azelia yang melihat Leandro seperti itupun langsung berlari ke arah sang anak, apakah penyakit Leandro kambuh lagi?. Ia langsung memeluk tubuh Leandro yang bergetar sambil menutup mata dan telinganya.

"Le, i-ini mommy sayang" ucap Azelia bergetar sambil mengelus lembut punggung Leandro dalam pelukannya. Leandro akhirnya membuka matanya setelah beberapa saat, melihat wajah sang mommy yang khawatir pun membuat Leandro merasa bersalah, tapi ia masih takut jika Azelia marah padanya. Leandro langsung saja membalas pelukan Azelia dengan erat.

Mereka semua yang ada disana merasa keheranan, Leandro kenapa, dan setau mereka lelaki itu sangat irit bicara, termasuk Baron yang bingung akan keadaan Leandro.

"Maaf, ma-maafin Le mom, Le e-emosi, jangan marah, jangan kasari Le ya" ucap Leandro lirih tepat di telinganya. Azelia yang mendengarnya pun ingin menangis, tetapi tetap ia tahan.

"Enggak sayang, mommy gak marah kok, udah jangan sedih lagi" ucap Azelia sambil mengelus lembut rambut Leandro, Leandro mengangguk.

"Sebentar ya, mommy mau liat kondisi teman Le dulu" ucap Azelia, Leandro menahan Azelia, tetapi Azelia tersenyum dan mengangguk, ia berjalan mendekati Baron yang sepertinya kesakitan.

"Sayang, maafin Leandro ya, orangnya emang gampang emosian" ucap Azelia lembut, Baron tertegun, mengapa wanita di depannya ini berbicara lembut kepadanya setelah apa yang ia katakan kepadanya, pasti karena wanita itu belum mengetahui, pikir Baron.

"Kok gak ada yang bantuin, kasian temennya, minimal panggil guru, gak kasian liat temennya?" Tanya Azelia, mereka hanya diam.

"Le, masih kuat gak?" Tanya Azelia, Leandro mengangguk.

"Angkat temannya ke uks biar di obatin, kasian kesakitan" ucap Azelia, awalnya Leandro menolak, tetapi karena paksaan dari Azelia akhirnya ia tak punya pilihan lain lagi selain membawa Baron ke uks.

Sorry, I'm BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang