"Lula" panggil Azelia, mendengar panggilan itupun Lula berlari dengan semangat ke ruang tamu.
"Kenapa lama sekali, Lula bosan tau kalo tidak ada mommy" ucap Lula, kelihatannya Lula sudah menangis.
"Lula kenapa, kok nangis" tanya Azelia heran, setelah terdiam sejenak, Lula menggeleng.
"T-tadi, L-lula em rindu sama mom, iya, Lula sedih karena mom lama" ucap Lula semangat, mendengar ucapan Lula pun, Azelia langsung memeluk anaknya.
"Maafin mom ya, kapan-kapan deh kita motoran bareng sama Daddy gimana" tanya Azelia, Lula hanya mengangguk lemah, entah kenapa anaknya ini.
"Ohiya, mom membawa sesuatu buat Lula" ucap Azelia.
"Membawa apa mom" tanya Lula semangat.
"Daddy, sini, mana buah sama cake buat Lula tadi" ucap Azelia, mendengar itupun Winter mendekat dan memberikannya kepada Azelia.
"Tada, Lula suka tidak" tanya Azelia.
"Wah, stroberi, sama kue, Lula suka banget, makasih mommy, Lula sayang mommy deh" ucap Lula ceria.
"Sama Daddy nya ga minta makasih" ucap Azelia, Lula menganguk.
"Makasih Daddy udah beliin Lula" ucap Lula pelan, Winter membalas dengan anggukan kepala, setelah itu Winter mengelus rambut Lula dan pergi ke kamarnya, setelah kepergian Winter, ekspresi Lula langsung berubah, ia langsung ceria seketika.
"Jasmine dimana" tanya Azelia sambil memperhatikan Lula yang memakan buah stroberi nya.
"Jasmine ada di dapur" ucap Lula yang masih melakukan kegiatannya, Azelia mengangguk.
Drttt drttt
"Iya, halo, kenapa baru menelpon sekarang hah" ucap Azelia dengan oktaf tinggi, sebelum itu ia sudah menyuruh Lula untuk ke kamar, sambil membawa yang dibelikan Azelia tadi, kecuali kue, karena Azelia memotongnya terlebih dahulu.
"Hehe, maafkan aku, aku sangat sibuk akhir-akhir ini, sebenarnya aku ingin berpamitan kepadamu" ucap Abizard pelan, Azelia terdiam sejenak.
"Dasar, kau ini ya, baru menelpon dan tiba-tiba sudah mau berpamitan, berpamitan kemana memangnya, mau mati kau hah, membuat kesal saja" ucap Azelia dengan menggebu-gebu, ia masih kesal, jujur ia memerlukan Abizard di sampingnya, rasanya tidak biasa jika tidak ada Abizard.
"Hehe, maafkan aku, aku akan keluar negeri untuk urusan pengurusan cabang yang ada disana, mungkin sekitar satu tahun aku akan ada di sana" lagi dan lagi Winter berucap pelan.
"Kau kenapa" nada Azelia mulai berubah.
"A-aku tidak apa" ucap Abizard.
"Lalu kenapa kau seperti orang yang sedang banyak masalah" tanya Azelia.
"Itu ya karena memikirkan urusan kantor jadi kepalaku agak sakit memikirkannya, kau mana pernah memikirkan masalah perusahaan" ucap Abizard dengan nada sombong.
"Wah, kau lupa kalau aku mempunyai butik, lebih pusing aku karena harus memikirkan model pakaian, dasar, kapan kau akan berangkat" ucap Azelia.
"Hm, rencananya besok" ucap Abizard.
"Jangan lupa mengabariku kalau kau sudah tiba di sana, dan kau juga harus sering sering menelpon ku" ucap Azelia.
"Kau rindu ya kepadaku" ucap Abizard dengan nada jahil.
"Oh tentu tidak, hanya saja aku butuh lawakan mu yang garing itu, setidaknya kau bisa jadi badut ku, hahaha" ucap Azelia lalu tertawa jahat.
"Sialan, sudah lah, aku matikan dulu ya, aku akan memberesi pakaian ku, oh iya kau jangan lupa untuk menjaga kesehatan mu, awas saja kau sampai sakit" ucap Abizard berpamitan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm Back
FantasyAzelia, wanita yang mati mengenaskan, ia dibunuh oleh selingkuhan suaminya. Saat saat terakhir bukannya tatapan sedih yang diberikan suami dan anak anaknya, mereka malah menatap dingin Azelia. Kemudian pergi meninggalkan Azelia sendirian dengan rasa...