WARNING!!
Part ini mengandung adegan kekerasan. Tolong disikapi dengan bijak. Ambil baiknya (jika ada) dan buang buruknya. Be aware please.
Selamat membaca:)
PART 19 - KILAS BALIK (1)
21 tahun yang lalu
Dara berjalan kaki dengan pelan, sesekali menendang kerikil yang dilewatinya. Mulutnya menyanyikan lagu burung kakak tua yang diajarkan oleh gurunya tadi. Sesekali nyanyiannya terhenti dan keningnya mengerut karena lupa dengan penggalan liriknya.
Dara sudah memasuki komplek perumahannya dan sebentar lagi ia akan sampai di rumah. Namun langkahnya terhenti begitu ada dua anak laki-laki yang menghalangi jalannya. Dara berhenti melangkah, ia pun akhirnya bergeser ke kanan namun kedua laki-laki tersebut kembali menghalangi jalannya dengan bergeser ke kanan. Dara kemudian beralih bergeser ke kiri tapi lagi-lagi kedua laki-laki tersebut menghalangi jalannya dengan bergeser ke kiri juga.
Dara menghela napas kesal dan menatap dua anak laki-laki dihadapannya dengan geram. Sedangkan yang ditatap, Dani dan Icad, hanya diam dan menatap Dara dengan mengejek.
"Minggir nggak?!" bentak Dara.
"Nggak mauuuu wleeeeeee." ledek Dani.
Icad pun ikut tertawa bersama Dani untuk meledek Dara. Sedangkan Dara menatap keduanya dengan kesal. Ia ingin segera pulang dan memakan puding coklat yang dijanjikan sang kakak kepadanya. Namun kedua anak laki-laki yang merupakan teman sekelasnya ini tidak membiarkan Dara untuk lewat begitu saja.
"Mau kalian apasih?!" bentak Dara.
"Kasih buku kamu ke aku sekarang?!" bentak Dani.
"Apa?! Buku? Enak aja!! Nggak akan?!" Tolak Dara sambil memegang tasnya erat-erat.
Dara tau buku apa yang dimaksud Dani, buku pelajaran milik Dara tentunya. Dani dan Icad berkali-kali meminta buku Dara agar mereka bisa menyontek pekerjaan milik Dara. Namun Dara selalu menolak dan mengusir keduanya karena merasa terganggu. Karena itulah Icad dan Dani merasa marah kepada Dara karena Dara menolak membantu mereka.
"Kasih nggak?!" bentak Icad pada Dara.
"Nggak akan pernah!!" balas Dara.
Dara bersiap untuk berlari menjauhi kedua temannya tersebut, namun Dani sudah menarik tasnya dan seketika Dara terjatuh ke aspal. Icad yang melihat Dara terjatuh pun segera merebut tas milik Dara namun Dara lebih dulu memeluk tasnya dengan erat. Dara akan melindungi apa yang menjadi miliknya.
Icad dan Dara saling berebut tas dengan posisi Icad yang berdiri sedangkan Dara terduduk di tanah. Dani pun menolong Icad dengan mendorong Dara dan mengambil tas Dara ketika Dara lengah.
Icad dan Dani menggeledah tas milik Dara dan menemukan buku pelajaran bersampul biru langit milik Dara. Dara yang melihat bukunya berada di tangan Dani segera berdiri dan hendak mengambil bukunya. Namun lagi-lagi pergerakannya terhenti karena Icad yang menahannya. Sedangkan Dani memberikan jarak agak jauh dan merobek-robek buku Dara menjadi ukuran yang sangat kecil.
Setelahnya Dani membuang semua sobekan tersebut ke tanah dan menginjak-injak semuanya seolah menghina Dara. Dani tertawa puas bersama Icad, sedangkan mata Dara sudah memerah menahan air mata. Buku itu sangat berharga bagi Dara, Ia bekerja keras untuk mengerjakan semua tugas dari gurunya, semua nilai sempurnanya ada di sana.
Dara yang terbakar emosi segera menggigit tangan Icad yang menahan tangannya.
"AAAAAA!!" pekik Icad.
Setelah Icad melepaskan cekalannya pada tangan Dara, Dara segera menjambak rambut Icad dan segera berlari menuju Dani. Dara mendorong Dani dengan keras hingga Dani yang belum siap melawan pun akhirnya terjatuh dengan posisi telentang. Dara menaiki perut Dani dan memukul wajah Dani berkali-kali dengan tangan kecilnya. Membuat Icad yang tadinya hendak membantu Dani menjadi terdiam takut karena melihat kemarahan Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARYA & DARA [END]
Romance[END] Habis nikah cium tangan suami❌ Habis nikah tampar pipi suami✔️ ____________________ Saya terima nikah dan kawinnya Adara Utari Gita binti Hadinata dengan mas kawin tersebut tunai. Suara Arya yang mengucap ijab kabul dengan satu tarikan nafas b...